11 : KAMAR YANG TAK TERKUNCI

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Especially for :

ernamaldinitrisnawatiyonoshadowshadesnajinggasheila1508RitaverengkieInayahIkaAgustiasubekti2109rhayoeaaliyah1222NiraWidododtonggoNurdianaZazilawati4FeyrhaAnggrainiendahkurniasih39DyahPoEzhSryDway, @ne2ocem, syahazratu_kyuhae, @cyntiadewi, @maitahastuti1985, @MariaDonica, , adistyaja27

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA TERHIBUR. Saya tunggu vote dan komentarnya ...


Rafael PoV

Benar-benar sore yang menyebalkan. Aku tak memiliki feeling apapun ketika Ayah dan Ibu mengajakku ke rumah Eyang di rumah besar. Dan herannya, Devi bahkan ikut bersama kami.

Tapi aku tak akan mengambil pusing semuanya, jika saja aku tak dikejutkan dengan keberadaannya di sana, di rumah Eyang. Oke, memang tak ada yang salah jika dia disana karena memang itu rumahnya.

Kehadirannya yang santun, selalu sukses membuatku terpesona. Tapi entah mengapa tiba-tiba terlintas di otakku untuk menguji perasaan kami, perasaan cintaku padanya dan perasaannya padaku. Dan satu-satunya sarana yang tepat kali ini adalah keberadaan Devi.

Aku akan mencoba membuatnya cemburu.

Dan, yups !!!

Aku nyaris berhasil ketika aku melihat kilat sorot matanya yang sedikit lain ketika pandangannya tertuju pada kami, aku dan Devi yang sedang asyik membahas entah apa, yang jelas aku harus membuatnya cemburu.

Lalu seperti biasa, dia selalu duduk santun di dekat Eyang. Lalu sebuah pembicaraan serius seperti berlangsung ketika Ibu tiba-tiba membahas pertunangan.

Hello, aku tak akan se-shock ini jika saja yang mereka bahas bukan pertunanganku.

Ya, aku segera angkat bicara ketika menyadari bahwa mereka berencana menjodohkan aku dengan Devi. Hei, bahkan aku baru beberapa kali bertemu dengan perempuan ini, kenapa mereka begitu saja membahas pertunangan ? Apalagi kemudian aku mendengar bahwa Sinta-ku menjawab tandas bahwa dia tak akan mempermasalahkan jika aku bertunangan lebih dulu.

Aku marah ! Tentu saja !

Rupanya rencanaku membuatnya cemburu tak berhasil sama sekali. Tak dapat kutahan emosiku hingga aku ikut angkat bicara dengan tegas bahwa aku tak akan bertunangan apalagi menikah sebelum Sinta menikah.


_ oOo _

Halo, Readers ...

Mohon maaf sebelumnya...

Guna kepentingan penerbitan kontrak online di platform lain, maka per Chapter hanya saya orbit sebagian kecil saja. Yang suka dengan hasil fantasi saya, sila berkunjung ke DREAME, seacrh nama saya atau judul novelnya.

Terima kasih ... semoga kalian tetap suka dengan hasil tulisan saya.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#cinta