16 : THE LONG NIGHT

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hah .... berkat kalian jariku sehat untuk menulis dan otakku juga giat berfantasi. So, buat teman2 asik saya : saya tunggu vote dan komentarnya.

ernamaldinierinathenata5trisnawatiyonoFeyrhaAnggrainiInayahIkaAgustiasubekti2109rhayoe., aaliyah1222dtonggoNurdianaZazilawati4endahkurniasih39DyahPoEzhSryDwaysyahazzarinahiMailaAnnisaadistyaja27cyntiadewi,nitagemine2ocem,  shadowshadesnajinggasheila1508Ritaverengkie, , 

HAPPY READING


Dengan sedikit kurang ajar, Sinta nekad meraba rahang Rafael, membuat laki-laki itu memejamkan matanya sekedar menikmati kelembutan tangan Sinta. Ketika jari lentiknya mengusap bibir Rafael yang terkenal seksi, Rafael sigap mengulum jemari itu, melumatnya, membuat Sinta jengah dan semakin kepanasan oleh gelenyar liar yang bergerak masif di dalam tubuhnya.

"Raf ... aku ... aku ... please ... panas, hidupkan AC nya" suara Sinta mendadak seperti rintihan nelangsa.

Tangannya terasa gelisah, seperti halnya tubuhnya yang juga merasa sangat tidak nyaman.

"Sssttt ... bukan Ac yang kamu butuhkan, Baby ..." Raf lantas segera membuka baju kasual yang dikenakan Sinta. Anehnya perempuan itu tidak merasa malu apalagi risih. Bahkan saat laki-laki itu juga melucuti pakaiannya yang lain, dia hanya mengikuti saja.

"Kamu tak butuh apa-apa, Sayang ... kamu hanya butuh aku" Rafael berbisik lirih ditelinga Sinta, sambil sesekali bibirnya menggigit lembut cuping telinga perempuan itu membuat kulitnya semakin meremang.

Dengan demikian lihai, Rafael membawa Sinta terbaring di sofa, memberinya kecupan-kecupan kecil yang malah semakin membangkitkan bara yang menggelegak di dalam raga Sinta.

Bahkan dengan mendesis, perempuan itu membusungkan dadanya, seolah menyodorkan diri untuk dinikmati dan menikmati. Benar saja, karena Rafael selalu tahu apa yang diinginkan perempuan saat birahi datang.

oo0oo





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#cinta