Aku mondar-mandir di kamar, berlanjut ke ruang tengah untuk sejenak menonton tivi yang – entah tayangannya apa, lalu mondar-mandir lagi mengelilingi kamar dan kembali ke – ruang tengah. Hatiku tak tenang. Pukul sebelas malam lebih dan Dru belum pulang. Ponselnya sudah berusaha kuhubungi berkali-kali tapi nihil. Aktif, tapi tak diangkat. Menelpon Allen pun tak membuahkan hasil. Ia juga tak tahu kemana kakaknya pergi.

Setelah berjam-jam diselimuti perasaan yang tak menentu, akhirnya Dru berhasil kuhubungi, nyaris satu jam kemudian.

"Dru?!" panggilku panik. "Kenapa belum sampai rumah? Kamu di mana? Apa ada hal buruk menimpamu?" Aku bertanya tak sabaran.

Ketika jawaban tak kunjung kuterima, pertanyaan yang sama segera kulontarkan kembali. "Dru?! Ada ada ...?"

"Ness ...."

"Ya?"

"Aku ... di rumah sakit."

Aku terperanjat. "What?" teriakku. "Ada apa? Apa kamu sakit? Apa kamu mengalamai kecelakaan? Rumah sakit mana?" teriakku lagi tak kalah panik.

"Ness, tenanglah. Aku baik-baik saja." Dru berusaha menenangkanku.

"Lalu untuk apa kamu di rumah sakit? Ada apa, Dru?"

Hening sejenak. Membuatku kembali dilanda kebingunang.

"Dru?" panggilku lagi.

"Ness ...." Panggilan Dru kali ini terdengar ragu. "Friska bersamaku."

Kedua bahuku luruh. Ponsel di tanganku nyaris saja meluncur jatuh.

Layaknya Deja Vu... 

***

Bersambung ...

Note:

Mau ngedrop picture Mas Dru yang assoyyy geboyy, tapi udah malem gaiss... takut diriku yang khilaf, wkwkwk...

Btw, karena udah mau end versi wattpad, akan ada cerita baru yang bakal kupost. 'My Little Boyfriend', kisah kasih antara guru dan murid, sama 'Mendadak Nikah'. Seperti biasa, dikarenakan kesibukan di duta, jadwal update-nya bakalan molorrrr. Ya Gusti, semoga para pembacaku senantiasa dipenuhi stok sabar. Aamiin. Hehehe...

Saya memang bukan penulis produktif, tapi saya selalu berusaha untuk menyelesaikan cerita-ceriaku sampai tamat. Tungguin ya. I love you to the moon and back. 😘😘

@Winset