3. good night or bad night?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dengan dress ketat berwarna merah. Lea memasuki dunia malam seperti biasanya. Hidupnya memang sudah kacau sejak awal dan Lea berfikir lebih baik ia menjalaninya seperti ini daripada berubah, tetapi tidak ada hasilnya.

Banyak tangan-tangan nakal yang meraba tubuhnya. Namun ia hanya diam. Merasa sudah biasa diperlakukan seperti itu.

Lea duduk di bangku dekat meja barthender. Memesan segelas vodka lalu mulai meminumnya. Mengeluarkan sebatang rokok beserta pematiknya. Dunia malam dan Lea adalah dua yang tidak bisa dipisahkan.

Lea terus memesan vodka pada barthender club. Menegak gelas demi gelas sampai kepalanya terasa pusing. Mulai meracaukan hal-hal yang tidak jelas. Tak jarang ada pria yang mengajaknya melakukan one night stand. Namun Lea hanya menjawabnya dengan tawaan. Jika sudah mabuk, Lea benar-benar kehilangan kesadarannya.

Dengan tubuh yang lemas dan kepala yang pusing. Lea memutuskan untuk keluar dari club. Tak jarang ia menabrak seseorang lalu memerahi orang yang ia tabrak. Karena Lea benar-benar terlihat seperti orang mabuk, orang yang ia tabrak akan biasa saja.

Dirinya kini sudah keluar dari club tersebut. Berjalan sempoyongan menuju terotoar, berniat untuk memberhentikan sebuah taxi.

Selama menunggu taxi yang ia lakukan hanya tertawa dan meracau. Jalanan sudah cukup sepi. Sangat rawan untuk seorang perempuan berdiri sendirian di trotoar jalan.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya. Mobil berwarna hitam yang kini pengemudinya sudah keluar dari tempatnya. Pengemudi tersebut ternyata seorang pria dan kini pria itu menghampiri Lea.

"Pulang!" seru pria itu namun Lea hanya diam.

Pria itu akhirnya menarik paksa tangan Lea namun Lea mengkakukan tubuhnya. Ia kini menatap pria itu balik sembari menunjuk wajah pria itu.

"Lo, ketua babu sekolah yang nyolot itu kan?" tanya Lea dengan nada khas orang mabuk.

"Pulang, lo udah mabuk," ujar Alfa tidak memperdulikan ucapan Lea.

"Pulang ke mana?" tanya Lea dengan nada dan wajah yang bingung.

Alfa sendiri bingung mengapa Lea menanyakan hal itu. Apa gadis ini tidak memiliki rumah? Setau Alfa, Lea adalah adiknya Zidan, dan Zidan salah satu murid yang sangat berpengaruh di sekolah karena hartanya.

"Lo nggak tau rumah lo di mana?" tanya Alfa dan Lea hanya menggeleng.

"Terus lo mau kemana sekarang?"

"Hotel? I want to making out with you," jawab Lea mulai ngaco akibat pengaruh alkohol.

"Lo mabuk, Le. Gue antar pulang," ujar Alfa tidak menanggapi ucapan Lea.

"No no no. I won't back home. Give me kiss first," ucap Lea semakin aneh.

"Pulang!"

Alfa menarik paksa tangan Lea untuk memasuki mobilnya. Membukakan pintu untuk gadis itu kemudian menutupnya kembali. Memutari mobil dan memasuki pintu kemudi dan mendudukinya. Alfa memasangkan seatbelt pada Lea sementara gadis itu terus saja meracau tidak jelas.

Alfa memasangkan seatbelt untuk dirinya sendiri. Memanyalakan mesin mobil kemudian mulai mengendarainya.

Sebenarnya Alfa bukan pria yang suka keluar malam. Dirinya kebetulan habis menjaga neneknya di rumah sakit dan saat ingin pulang ia melihat Lea berdiri sendirian di trotoar jalan dengan baju yang tidak pantas.

Alfa menghentikan mobilnya sebentar di tepi jalan. Mengambil sebuah jaket yang berada di kursi belakang dan memasangkannya di tubuh Lea.

"Lo suka ya sama gue?" tanya Lea dengan wajah yang mengintimidasi dan dengan jari telunjuk yang menunjuk wajah Alfa.

Alfa hanya diam, tidak menjawab dan kembali mengendarai mobilnya.

Alfa bingung harus membawa Lea kemana. Jam kini sudah menunjukan pukul 2 pagi. Sementara dirinya dan Lea masih di jalan.

Ia memutuskan membawa Lea ke rumahnya. Rumah Alfa sangat sepi, hanya ada beberapa pekerja di sana. Ia hanya tinggal sendiri sementara kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Mobil Alfa kini sudah terparkir di pekarangan rumahnya. Ia melirik kesamping dan ternyata Lea sudah tertidur dengan pulas. Wajahnya sangat damai. Tidak ada lagi Lea yang meracau tidak jelas atau Lea yang suka marah-marah dan mengatainya babu. Tanpa sadar sebuah senyum terukir di wajahnya.

Alfa segera melepas seatbelt milikinya dan Lea. Membuka pintu mobilnya terlebih dahulu kemudian keluar. Setelah itu membukakan pintu mobil Lea dan membopong gadis itu ke dalam rumah.

Seorang wanita paruh baya sangat kaget melihat Alfa membopong seorang wanita dan membawanya pulang malam atau mungkin bisa dibilang pagi buta.

"Yaampun, Den. Itu siapa?" tanya bi Lastri, pembantu di rumah itu.

"Dia teman Alfa, tadi pingsan di jalan. Bibi siapin air hangat terus bersihin sama gantiin bajunya ya. Dia Alfa taruh di kamar tamu," jawab Alfa dan Bi Lastri segera menjalankan perintah yang diberikan Alfa.

Alfa menaiki anak tangga satu persatu yang akan membawanya menuju kamar tamu. Kamar tamu tersebut persis berada di sebelah kamar Alfa.

Alfa meletakan tubuh Lea di kasur dan menyelimuti tubuh mungil gadis itu, kemudian meninggalkannya sendirian.

Alfa menutup pintu kamar tamu tersebut.

"Ini Non-nya, mau digantiin baju, apa gimana, Den?" tanya Bi Lastri dengan tangan yang membawa sebaskom air hangat.

"Bentar, Bi. Alfa cari baju Alfa yang kira-kira pas buat dia," jawab Alfa yang diangguki oleh Bi Lastri.

Alfa memasuki kamarnya. Mengambil satu potong kaus putih dan celana trening yang baru saja ia beli kemarin dan belum ia pakai sama sekali. Mungkin baju dan celana tersebut akan sangat kebesaran bagi Lea, namun Alfa tidak punya pilihan lagi.

Alfa segera mengasih baju dan celana tersebut kepada Bi Lastri dan Bi Lastri pun segera menjalankan tugas yang diberi oleh Alfa.

*****

Pukul 10 pagi. Lea terbangun karena sinar matahari yang terus menerus menganggu tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali. Mengumpulkan sejuta kesadaran sampai matanya membulat sempurna saat dirinya berada disebuah kamar yang tidak ia kenali.

Lea mengecek pakaiannya, dan pakainnya sudah diganti dengan pakaian dengan ukuran tubuh seorang pria.

"Akhhhhhhh!"

Alfa yang sedang berada di dapur pun segera menghampiri sumber suara dan membuka pintu kamar tamu.

Lea menengok ke arah pintu tersebut, dan mendapati Alfa dengan wajah yang bingung.

"Lo ngapain gue semalam?" selidik Lea sembari mengeratkan selimut ketubuhnya.

Alfa hanya tertawa mendengar perranyaan Lea. Ia tidak ingin diapa-apakan oleh pria tetapi melakukan hal yang dapat memancing nafsu pria.

"Lo semalam mabuk parah," jawab Alfa sembari mendekat kearah Lea.

"Ih, jangan mendekat!" seru Lea dan Alfa pun berhenti.

"Lo pasti semalam memanfaatkan moment mabuk gue, kan?"

Lagi lagi Alfa hanya tertawa mendengar pertanyaan konyol itu.

"Lo nggak mau diapa-apain, tapi lo sendiri mabuk dan berdiri di trotoar jalan dengan baju yang tidak pantas?" sarkas Alfa.

"Bibi yang gantiin baju lo semalam. Lo tau? Semalam lo benar-benar nyusahin gue."

"Ya, lo sendiri ngapain pakai bantuin gue segala," jawab Lea tidak terima.

"Lo bahkan ngajakin gue one night stand dan minta gue nge-kiss lo," ujar Alfa dan wajah Lea langsung merah padam.

"Lo nggak mau gue apa-apain tapi semalam lo malah ngajakin. Gimana kalau yang nemuin lo itu cowo nggak benar? Mau jadi apa nanti lo di masa depan?"

Lea tidak menjawab. Ia hanya diam mendengar semua perkataan yang Alfa ucapkan.

"Sekarang lo mandi. Abis itu makan. Gue antar pulang."



Alfa sweet banget kaya gula ehe.

MANA NI YANG MINTA NEXT? UDAH DINEXT NI! YANG MRS.ROBOT [SEQUEL MR.ROBOT] NANTI YA DINEXTNYA HEHE.

Akhirnya saya mendapatkan semangat kembali setelah dapat pencerahan dari beberapa orang ehe.

Makasih bgt buat ka virgin yang selalu ngasih aku motivasi! Love u ka!💜

Next? Vomment.

Follow instagram:

@rizqia08
@senjaberakhir_

ID Line: itsqia_

Sunday, June 23, 2019
4.40 PM.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro