Aku Ingin Sendiri

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Wei Wuxian semenjak kemarin sampai hari ini masih dalam mode tidak ingin diganggu, hal ini membuat Lan wangji harus extra sabar sekali menghadapi mood suaminya ini. Semua berawal dari setelah perayaan ultah anak mereka lan shizui. Sebenernya permintaan itu sangat sederhana hanya saja Wei Wuxian masih saja belum terima dengan hal itu.

"Happy Birthday A-yuan." ucap Wei Wuxian sambil mengecup pipi anaknya di ikuti dengan Lan Wangji memberikan elusan pada rambut anaknya untuk mengungkapkan perasaan kasih sayangnya.

Shizui tersenyum bahagia atas semua hal yang diberikan kedua angkat orang tuanya ini sampai sebesar ini, bahkan sampai sekarang dia tidak menyangka akan mendapatkan sebuah keluarga seharmonis ini. Walau kalo dipikir dulu dia sempat tidak bisa menerima kedua orang tua angkatnya ini. Bagaimana mungkin seorang laki-laki bisa menikah dan menjalin hubungan sedemikian ini bahkan berpikir mengadopsi anak. Tapi semenjak mereka tinggal bersama dan mengajarkan segala sesuatu yang membuatnya luluh dan berpikir terbuka, ia menerima semua itu dengan bahagia sekarang. Sampai dia berpikir ini waktu yang tepat untuk membalas budi mereka dan menujukan bahwa dia dewasa. Itu yang dia pikirkan.

"Hadiah apa yang A-yuan ingikan?"

"Daddy dan Papa, A-yuan ... Sekarangkan sudah dewasa dan sudah legal untuk melakukan apapun, bolehkan tinggal sendiri?"

Seperti petir menyambar di siang bolong wei Wuxian yang sedang minum menyemburkan airnya.

"APAAA!!!"

Suara Wei Wuxian lebih menujukan perasaan tidak percaya atas pernyataan anak semata wayangnya. Ia ingin tidak percaya, sampai mengorek telinganya untuk memastikan tidak salah mendengar. Semua hal ini membuat dirinya takut, bahkan mengingatkan tentang masa lalu mereka. Apakah A-yuan masih belum menerima mereka? Semua pertanyaan dan pikiran buruk menghantui dirinya. Lan Wangji mulai mengengam tangan sang suami dan mencoba mengelus untuk memberi tahu dirnya untuk sedikit lebih tenang.

"Weiying tenanglah, dengarkan penjelasan A-yuan." Ujar Lan Wangji yang berusaha untuk mencairkan suasana yang sedikit tegang ini.

Shizui yang gugup melihat reaksi kedua orang tuanya mulai bingung merangkai kata-kata untuk menjelaskan niatnya. Sejujurnya dirinya hanya ingin mandiri dan tidak bergantung terus. Ayoklah walau sebenernya ada sedikit keinginan untuk mendapatkan kebebasan. Ditambah pengaruh kata-kata sepupu jauhnya a.k.a tuan muda Jin Ling yang terkenal dengan sifatnya seperti nona muda, yang mengatakan kepada dirinya sebagai anak manja. Hei darimana manjanya? oke mari kita lihat kenapa jinling bisa mengatakan hal itu.

Pertama.

Soal tidur bersama, keluarga ini menetapkan satu hari tidur bersama secara harfiah memang tidur bersama hal ini dilakukan sejak lama sekali semenjak Shizui kecil tapi entah kenapa sampai dewasa itu menjadi kebiasaan sampai ada satu hari ketika Jin Ling menginap di kejutkan dengan hal ini.

Jin ling sudah merasa bahagia di ijinkan untuk sehari menginap dirumah pamannya selain ingin bebas dari ibunya dan membiarkan ayahnya bermanja-ria. Dia sudah menyiapkan beribu cara agar Sizhui menyukainya. Tentu saja dari ia kecil sudah menetapkan kalo shizui adalah calon suaminya. Tak peduli apapun halangannya. Apalagi sekarang ini lan jingyi sebagai salah satu rival terkuatnya tentu dirinya cemburu. Baru saja dirinya melangkah kaki masuk kedalam rumah calon suaminya atau lebih tepat paman jauhnya.

"Paman ... Aku datang."

Jin Ling menunggu sampai sekitar 10 menit tapi tetap tidak ada jawaban, ia hampir saja ingin mendobrak pintu ini, tapi sayang tenanganya tidak cukup kuat dan dia takut diamuk oleh suami pamannya yang terkenal dengan level bucin tingkat seratus itu. Akhirnya setelah merasa cukup sabar menahan amarah, pintu itupun terbuka.

"Jin Ling"

Sizhui membukakan pintu dan memberikan senyuman bagaikan penyejuk mampu meredakan sedikit amarah nona eh tuan muda Jin Ling.

"Aku sudah tahu kamu akan datang, tapi kamu yakin ingin menginap disini?"

Jin Ling menatap bingung mendengar pertanyaan tersebut. Sebelum Jin Ling mempertanyakan maksudnya. Seorang laki-laki dengan perawakan sedikit tampan tapi juga manis mulai mendatanginya seakan mereka ini sangat dekat.

"Jin Ling ini adalah hari tidur bersama."

Seperti tersambar petir dan melihat segala sesuatu yang salah. Semua terlihat seperti hal yang aneh dimata Jin Ling. Oke mereka melakukan hal yang dulu dilakukan Jin Ling masih kecil tapi Shizui sudah hampir berumur dua puluh tahun mari kita ulangi dua puluh tahun. Bahkan tidur bersama ini terlihat seperti acara melihat kemesraan dua orang idiot dimabuk cinta. Sizhui bahkan tidak terasa terganggu dan malah kadang tertawa dan bermanja-ria sesekali. Sejujurnya Jin Ling benci waktu bermodusnya diganggu oleh dua mahluk idiot menurut versinya ini. Akhirnya setelah kejadian ini dirinya tidak akan menginap lagi pada hari dan tanggal tersebut. Ia mencoba menginap ditanggal dan hari berbeda tapi bagai dipermainkan dirinya selalu menemukan waktu dimana keluarga itu melakukan tidur bersama. Ia mulai curiga bahwa pamannya ini ingin mempermainkannya agar tidak bisa mendekati sang pujaan hati. Inilah alasan menurut Jin Ling.

SIZHUI HARUS PERGI DAN TINGGAL SENDIRI.

Kedua.

Tidak boleh pulang lebih dari jam sepuluh malam, astaga apakah Shizui seorang perempuan? bahkan untuk menginap dirumah sahabat semenjak kecil, mereka melarangnya lebih tepatnya oleh Wei Wuxian. Untuk alasan ini entah Wei Wuxian memiliki argument tentang sebuah prediksi tidak masuk akal, bahwa anaknya akan di cekokan macam-macam. Padahal dirinya yang kadang cekokan hal aneh.

Jin Ling, Lan Jingyi dan Ouyang Zizhen menjadi korban tentang aturan jam malam ini, suatu ketika mereka berempat bersama Sizhui sedang mengerjakan tugas kuliah bersama kebetulan mereka berempat mengambil jurusan yang sama walaupun dengan SKS yang berbeda. Kebetulan mereka mengerjakan di sebuah café 24 jam mengingat juga takutnya mereka akan lama ditambah dengan perdebatan panjang tak penting mereka sebelum ke inti kerja kelompok lebih tepatnya belajar bersama. Seperti perdebatan Jin Ling dan Lan Jingyi yang ingin duduk disamping Sizhui Membuang Ouyang Zizhen melerai dan memutuskan bahwa dirinya yang akan duduk disamping Sizhui untuk menghindari perdebatan antara dua orang idiot ini, bahkan Ouyang Zizhen bingung melihat Sizhui yang acuh dan tenang seolah mereka memang sudah biasa melakukan ini. Sungguh persahabatan yang aneh piker Ouyang Zizhen. Padahal kenyataanya ini pertempuraan antara seseorang sahabat dan seseorang yang mencintai sejak lama. Ouyang berbisik ke Sizhui, "Kau tidak bosan melihat mereka berdebat?"

Sizhui mengulas senyum, "Mereka memang selalu begitu dan terlihat mengemaskan."

Ouyang Zizhen mengelengkan kepala mendengar pernyataan tersebut dan memilih tidak melanjutkan percakapan ini. Mereka memang aneh dan kenapa dia juga bisa terseret mengikuti persahabatan mereka. Setelah perdebatan tidak penting tersebut. Mereka melanjutkan tugas kelompok dengan hikmat sampai terdengar suara handphone berbunyi.

Entah apa yang merasukimu~~

Jin Ling, Lan Jingyi dan Ouyang Zizhen sampai tersedak minuman saat mendengar suara Ringtone dari handphone seorang laki-laki paling di sukai mempunyai selera music yang agak unik ini. Jin Ling bahkan berniat untuk meracunin Sizhui dengan lagu normal sejenis kpop maklum Jin Ling pencinta oppa-tampan sambil dirinya mengumpat dalam hati, menunduh bahwa ini pasti ajaran dari paman kurang warasnya Wei Wuxian. Seperti yang di duga sang penelpon tidak lain adalah Wei Wuxian Ayah angkat Sizhui.

"Iya papa, aku pulang. oke tunggu sebentar lagi."

"Iya.... "

"I Love You, Papa"

Setelah menjawab telepon tersebut, Sizhui memutuskan untuk pulang duluan karena ayahnya bilang bahwa kelinci kesayangan tiba-tiba muntah mungkin hamil. Sebuah alasan yang sangat tidak masuk akal menurut Jin Ling. Padahal setelah ini Jin Ling merencanakan untuk mengajak sang pujaan hati untuk kencan malam lalu membuat Sizhui mengakui perasaanya, karena Jin Ling yakin bahwa Sizhui pasti menyukainya (Oh sangat percaya diri sekali dia). Ini sudah sering terjadi setiap mereka pergi bersama berdua maupun berempat dengan sahabatnya.

Sizhui Memang harus sendiri....

ketiga .

ini paling aneh juga dan paling terakhir menurut Jin Ling dan sahabatnya yang tidak lain Lan Jingyi dan Ouyang Zizhen. Bertamasya kebun kelinci dan bermain dengan sepuasnya bahkan merelakan dirinya dikubur oleh tumpukan kelinci untuk healing katanya, "Ini adalah cara agar aku tenang", begitu kata Sizhui. Jin Ling hanya melongo saat menyaksikan hal itu terjaddi di depan matanya sendiri. Jin Ling waktu itu ingin menjenguk sang pujaan hati yang diketahui terkena masalah perkelahian dengan segerombolan anak yang menganggu ketenangan saat mereka sedang berkumpul sehingga membuat dirinya sedikit terluka. Hal ini membuat Jin Ling khawatir bahwa ayah Sizhui akan marah bukan si Wei Wuxian ayah satunya lagi yang bermuka bagaikan tembok dan sangat lempeng seperti jalanan tampak tidak berekspresi. Tapi saat baru masuk dia di kagetkan dengan Lan Wangji ayah Sizhui yang paling membuatnya sedikit takut hm... bahkan sangat takut karena auranya menunjukan 'Jangan ganggu aku, jika tidak penting'. Entah inihal panaroid saja atau apa tapi dia emang kurang suka kalo berlama-lama denganya, jadi dia hanya menanyakan dimana Sizhui dengan sopan lalu segera menuju taman belakang rumah tersebut. Baru dia menampakan di tampan dirinya melihat setumpukan kelinci seperti mengubur sesuatu.

"Sizhui ..."

"Kau baik-baik saja?"

Tidak ada jawaban ia segera mencoba membantu Sizhui keluar dari setumpukan gundukan kelinci dan hal yang tak terduga melihat Sizhui tersenyum dengan bahagia bahkan sangat tenang sekali. Tidak terlihat seperti orang yang akan mati kehabisan napas. Jin lIng mengelegkan kepala sambil menepuk jidatnya mungkin dia akan seperti pamannya yang lain Jiang Cheng kalo tidak bisa menahan emosi melihat semua hal ini dengan tanpa amarah. Jin Ling menghembuskan nafas mencoba mengatur emosinya.

"Jangan melakukan hal seperti ini, berbahaya Sizhui!"

Ia mulai merapikan rambut Sizhui yang berantakan oleh rerumputan juga melap muka Sizhui yang kotor oleh jejak tanah dari kaki kelinci.

"Kau kotor tahu."

Adegan ini mengapa seperti adegan istri memarahi suami membuat Jin Ling tersadar dan wajahnya memerah ditambah dekatnya wajah mereka sehinga Jin Ling bisa menghitung bulu mata Sizhui dan melihat merahnya bibir sang pujaan hati. Ia bisa gila jika tidak menjauh segera.

"Hm.. terima kasih Jin ling, tapi wajahmu memerah apa sakit?"

Ini karenamu yang terlalu tampan dan aku yang sudah memirkan yang tidak-tidak

Siizhui mengerakan tangannya meneju kening Jin Ling.

"Tidak Panas ... apa kau haus?"

Sungguh ketidak pekaan Sizhui mirip sekali dengan Wei Wuxian rasanya sungguh kasihan melihat Jin Ling yang mendambakan seseorang seperti Sizhui.

"Dasar Bodoh."

Jin Ling lansung membuang mukanya dan memberikan sekeranjang makanan kesukaan Sizhui.

"JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH DENGAN MENUMPUK DIRI DENGAN KELINCI , KAU BISA MATI!!"

Setelah mengatakan itu dia bergegas keluar untuk menghilangkan perasaan malu dan nervousnya. Bagaimana kalo Sizhui... argh dia segera berlari keluar.

Sizhui yang elihat itu hanya melongo dan menerima bingkisan penuh makanan kesukaanya dengan senang.

JIN LING BENAR INGIN SIZHUI KELUAR DARI RUMAH ITU.

Jin Ling tidak habis pikir betapa anehnya keluarga ini menurut versinya dan manjanya Shizui dimatanya. Ia hanya ingin menyelamatkan calon suaminya itu (uhuk..) jadi dia mencoba memprovokasi pada perayaan ultah ke- dua puluh tahunya ini. Sepertinya Sizhui sedikit terpengaruh buktinya dengan mendengar Jiu-jiunya mengomel tentang Wei Wuxia yang overprotektif pada anak semata wayangnya ini. Jin Ling hanya bisa berdoa semoga rencana mendaptkan Sizhui lebih mudah jika dijauhkan sedikit dari mereka.

Sementara itu Wei Wuxian tidak menyangka recananya untuk melindungi Sizhui dari Jin Ling gagal mana mungkin ia kalah taruhan dengan Kakak ipar dan Jie-jienya bahwa Sizhui tidak akan meningalkan dan menyukai Jin Ling. Sungguh dia bertaruh tidak akan meminum arak lagi. Tentu hal ini membuat Lan Wangji bahagia setidaknya suaminya akan lebih sehat tentu ronde every day is everyday terlaksana dengan baik.semua bagai Plot Twist bukan bahwa kenyataan selama ini adalah taruhan sungguh emang keluarga mereka aneh.

Beberapa hari kemudia We Wyuxian dengan wajah sedihnya merelakan sang anak untuk tinggal sendiri. Tapi ayoklah jaraknya hanya beberapa blok dari rumah mereka sungguh Jin Ling merasa pamannya sangat berlebihan. Untung Sizhui masih normal selama ini. Saying sekali Jin Ling tidak tahu sifat lain yang dimiliki oleh Sizhui yang ditahan selama ini.

"Jin Ling, aku akan mendapatkanmu." Ujar Sizhui berbisik ditelinga Jin Ling membuat sang empunya terkaget dengan muka yang memerah.

"Lazhan kau lihat pasti anak kita akan membuat keponakan kesayanganku kerepotan, benar-benar mirip dirimu"

"Mn.."

Wei Wuxian menemukan taruhan baru dmei mengalahkan sang kakak ipar dan jie-jienya kali ini dia akan menyeret Lazhan untuk ikut bertaruh untuk keperawanan eh keperjakaan Jin Ling. Hohoho dia yakin dia kan menang kali ini dan akan membuat Jin Zixuan menangis melihat anaknya kehilangan keperawanan eh keperjakaanya segera lalu menikah muda. Hahaha burung merak itu pasti akan menangis itung-itung balas dendam karena dulu pernah meyakiti jie-jienya. Tapi yang penting anaknya dan keponakannya bahagia itu yang dipikirkan Wei Wuxian Permainan ini hanya bonus saja.

Sebelum pergi Wei Wuxian memeluk Sizhui dan bekata,

'Kalau kau lelah dan butuh sesuatu daddy dan papa selalu ada, A-yuan."

"Kami menyanyangimu, Benarkan Lanzhan?"

"Mn.. , Jangan melakukan hal yang tidak perlu."

Sizhui tersenyum dia tahu keluarganya memang kadang terlihat aneh dan tidak normal tapi ia tahu bahwa mereka tidak akan pernah meninggalkannya. Lagipula ia tahu selama ini rencana papanya jadi dia akan membuktikan bisa memilki Jin Ling dengan benar nanti seperti Daddy dan papanya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro