BATERAI PONSEL HABIS

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Tapi kini?

Rindu goyah. Ketegaran dan benteng kebal atas hinaan yang sering kali Malik lalukan kini runtuh seketika, tanpa bekas sama sekali.

Aura hening yang tak mengenakkan tiba-tiba terasa melingkupi suasana di sekitar mereka, menimbulkan kekikukan tersendiri yang membuat Rindu tiba-tiba merasa canggung luar biasa. Demikian juga dengan Nela. Tapi keheningan siang itu tiba-tiba terkoyak oleh dering ponsel milik Nela yang berdering tanda adanya pesan masuk.

Gadis itu segera merogoh tasnya dan melihat penelepon yang sepertinya selalu tepat untuk membuat Nela melarikan diri dari situasi tak menguntungkan ini.

"Maaf, Rin. Aku terima telepon dulu," kata Nela sambil bergerak menjauh untuk menerima telepon.

Sepeninggal Nela, suasana kembali hening dan kikuk. Tak sabar dengan keheningan yang tak sedap itu, Malik meraih lengan Rindu dan menyeretnya ke salah satu ruang toilet itu -yang memang luas- dan menghempaskan gadis itu ke salah satu dindingnya, membuat Rindu terhuyung dan nyaris tersungkur kalau saja dia tak segera mendapatkan keseimbangannya.

Jantung Rindu berdebar dengan perlakuan kasar Malik yang di luar dugaan itu. Sebersit rasa gentar menyelinap masuk ke dalam hatinya, membuat telapak tangannya terasa dingin karena rasa takut yang menguasai tubuhnya.

"Apakah kamu sedang mencari keberadaanku?" Malik bertanya dengan tegas dan sorot mata tajam terarah pada Rindu yang menunduk.


***


Bab lengkap ada di aplikasi FIZZO dengan judul yang sama.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro