CEMBURU YANG TERPANTIK

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selamat minggu pagi ...

Mulai minggu depan, mungkin tak bisa setiap hari update yaaa,...

* * *


K

"Ikut aku! Ada sebuah kantin bakso yang baru buka di kawasan wisata kuliner pinggir kota. Kita akan kesana," Fariz menarik tangan Rindu, mengajaknya pergi meninggalkan kantin.

"Tapi, Kak?! Aku ada jam kuliah siang ini," Rindu berseru lirih namun tak bisa menolak tarikan tangan Fariz yang membawanya keluar kantin, melewati bangku dimana Malik dan Gaby sedang duduk berbincang.

"Tak ada salahnya kan sekali-sekali mangkir?" Fariz tak peduli.

"Tapi, Kak...?" Rindu masih mencoba membantah, tapi Fariz tak memberinya kesempatan. Laki-laki itu tetap saja menghela gadisnya meninggalkan kantin, menuju ke area parkir dimana dia meninggalkan mobilnya tadi.

Kedua manusia kasmaran itu tak menyadari ada sepasang mata yang menatap mereka dengan pandangan muak dan benci yang berkolaborasi dengan sempurna di dalam hatinya. Membuat otaknya menyusun kalimat yang tepat yang akan dia gunakan untuk menjatuhkan gadis itu. Gadis yang sialnya sering melintas di kepala Malik. Gadis yang nafas wanginya membangkitkan hasrat tersendiri di dalam diri Malik. Membangunkan singa liar yang sering kali dikurungnya di dalam jiwanya. Yang entah mengapa tiba-tiba saja belakangan bangkit ketika dia dekat dengan Rindu, gadis yang setengah mati ingin dia benci.

Tapi kini?

Masihkah dia berada pada rasa benci yang sama ketika sebuah kebencian lain muncul hanya karena melihat Rindu begitu dekat dan damai bersama Fariz? Bukankah mereka memang sepasang kekasih?

Lalu apa yang salah sehingga Malik harus merasakan kembali kebenciannya?

* * *



Bab lengkap ada di aplikasi FIZZO dengan judul yang sama.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro