Dan itu suara ...

Itu suara Malik yang sepertinya sudah menyadari apa yang dilakukan oleh Rindu. Gadis itu mendadak gugup tak karuan.

Malik tersenyum.

"Makasih ya udah datang menjenguk. Tapi sebenarnya tak perlu juga datang kan. Takutnya mengganggu aktifitas kamu juga pekerjaan kamu. Kuliah kamu juga kan?" sebenarnya Malik berkata seperti ini hanya untuk mencegah kedatangan Gaby. Tapi rupanya Gaby benar-benar kehilangan urat malunya di hadapan Malik ketika dia malah menjawab dengan tanpa rasa berdosa sama sekali.

"Kamu nggak usah banyak berpikir. Aku seneng kok kesini, bisa merawat kamu, bisa berdua sama kamu, bisa semakin dekat sama kamu," Gaby menyuguhkan senyum termanisnya yang dia miliki di hadapan Malik, dengan harapan bahwa laki-laki ini akan terpesona dengannya.

Baiklah, sebenarnya Gaby tak harus mengemis rasa terpesona laki-laki kalau saja dia menyadari bahwa diluar sana juga banyak laki-laki yang rela terpesona dengan dirinya. Tapi ketika dia bertemu Malik situasi berbalik karena malah dia yang terpesona dan nyaris berada pada posisi tergila-gila dengan laki-laki yang kini terbaring lemas di hadapannya itu.

Baru kali ini Malik benar-benar merasa janggal dan tak bisa menghindar, sementara pikirannya malah ke bawah, seolah mengira-ngira di mana keberadaan Rindu.

Siapa yang mulai gila di sini?

* * *

Bab lengkap ada di aplikasi FIZZO dengan judul yang sama.