AKAN DIUPDATE KALO BiL #1 GENERAL FICTION!!!

(gak nyante)

Nanti updatenya di sini

Maaf yeee 😂😂😂

-------------------------------------------------------

Bersikap biasa setelah melalui menit-menit mendebarkan bersama Aras tentu saja bukan persoalan mudah. Paling tidak Widya harus melatih napasnya sampai kembali pada ritme biasa. Soal jantungnya yang berdebar abnormal saking cepatnya, ia hanya bisa berharap debarannya pun kembali normal.

Malam itu Aras menahannya untuk tidur bersama di tempat tidur yang telah didekorasi begitu cantik. Jangan tanya bagaimana perasaannya sekarang ketika mereka telah menjadi pasangan suami isteri sesungguhnya.

Semoga mereka tidak harus sering bertengkar. Kalau masalah bisa diselesaikan baik-baik kenapa tidak? Apalagi kalau hanya perlu diselesaikan di atas ranjang, itu sih urusan kecil.

"Aku tau nggak etis nanya soal ini sekarang. Tapi, kamu sama Elang memang sudah sejauh mana?" tanya Aras ketika mereka masih dalam keadaan polos berbagi selimut.

"Mm, ya sampai lihat-lihat rumah." Widya ragu mengatakannya.

Bagaimana reaksi Elang nanti, ia tidak bisa membayangkan.

Semua ini gara-gara Aras. Kalau saja dari awal ia mengambil keputusan untuk meninggalkan Kalya, ia juga tidak mungkin terus menjalin hubungan dengan Elang.

"Coba aja kamu lebih cepat mutusin Kalya, aku nggak akan seperti ini sama Elang." Akhirnya Widya menyuarakan kegundahan hatinya.

"Aku baru sadar soal perasaanku sekarang." Aras terdengar mencoba membela diri. "Kamu sayang sama Elang?"

"Kenapa harus nanya soal itu ah?"

"Kalo kalian udah sampai tahap rencana membangun rumah bersama, berarti kamu serius banget sama dia."

Widya enggan menjawab. Selain karena ia memang tidak mau membahas soal Elang...

Demi apapun, mereka baru saja bercinta dan kini sedang membahas laki-laki lain? Aras ini masokis apa gimana sih?

"Iya. Tapi karena kita udah sejauh ini, aku nggak mungkin lanjutin hubungan sama dia."

"Tapi kamu pasti kasihan sama dia."