qī; kang seung yoon

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Gue ngeliat Mark dateng lagi. Padahal udah beberapa minggu ini gue nggak ngeliat dia. Udah gue larang dia ke sini, tapi nggak pernah sekalipun dia jengah.

Mark masuk ke dalem. Kebetulan di luar lagi ujan. Keliatan banget dia nembus ujan. Bajunya basah semua. Dia nggak pernah berubah dari dulu sejak Kang Seo masih sama dia.

"Bang, Kang Seo...," dia langsung menghadap ke gue.

Gue akuin, Mark cowok yang gantle. Tapi gue nggak bangga atas itu. Dia tuh bodoh, nggak bisa menerima kenyataan.

Pengecut kecil yang kudunya enyah dari hadapan gue. Biar gue nggak perlu inget masa lalu kelam soal dia, soal adek gue juga, Kang Seo Hee.

"Mau apa lagi lo ke sini? Gue bosen liat muka lo!!"

"Gue cuman mau cari Kang Seo, Bang. Ada yang mau gue bicarain sama dia. Tolong."

"Dia nggak di sini."

Ada segelintir rasa sakit waktu gue bilang kalau adek gue beneran nggak ada di sini.

"Jangan bohong, Bang. Sepeda dia ada di sini. Gue tau itu sepeda kayuh kesukaan dia."

"KALAU LO TAU SEGALA HAL SOAL DIA, HARUSNYA LO TAU KALAU KANG SEO UDAH NGGAK DI SINI LAGI!!"

Gue teriak. Bikin beberapa pelanggan di cafe gue noleh kaget. Gue udah nggak peduli. Rasa amarah selalu dateng saat Mark selalu bahas Seo Hee di depan gue. Muak rasanya.

"Bang, gue...,"

"Ikhlasin dia, Mark! Jangan nyiksa diri lo sendiri! Gue kehilangan Kang Seo Hee juga. Hari demi hari udah terlewat, tapi gue juga selalu nyalahin diri sendiri atas kepergian dia. Jadi please, ikhlasin dia."

Kali ini gue melunak. Nyoba buat ngasih Mark pengertian. Tapi di luar harapan, Mark malah nggak terima atas ucapan gue.

"Nggak, Bang! Kang Seo masih hidup!! KANG SEO HEE MASIH HIDUP BANG!! NGGAK!! NGGAK BOLEH ADA YANG AMBIL KANG SEO DARI GUE!! ENGGAK!!"

Pelanggan di cafe mulai ketakutan saat Mark ngacak-acak cafe gue lagi.

Ini emang udah kesekian kalinya dalam setahun belakangan. Berbulan-bulan sejak kejadian itu, Mark selalu dateng ke sini. Ngelampiasin amarahnya.

Aslinya gue sama Mark tuh nggak ada beda. Kami sama-sama kehilangan. Sama-sama rindu Kang Seo Hee.

Gue nyuruh para pelanggan pulang. Setelah gue ngehubungi Taeyong, gue langsung nenangin Mark yang ketakutan.

"Ikhlas, Mark. Biarin Kang Seo Hee bahagia di tempat-Nya."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro