9. Bincang Buku Bareng Nunik Fitaloka

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bincang Buku 'Setelahnya' Karya
NunikFitaloka

INFORMASI BUKU

Judul: Setelahnya
Penulis: Nunik Fitaloka
Penerbit: Dolce Media (Imprint CV Pustaka Kendra)
Editor: Nindya Chitra
ISBN: 978-623-7347-49-1
Harga: Rp. 72.000,-

Pembelian:
https://linktr.ee/Penerbit_dolce_media

🌻🌻🌻
Nunik Fitaloka atau yang kerap dipanggil Nunik merupakan remaja yang lahir pada tanggal 2 Februari 2002. Mulai menulis di sebuah platform sekitar tahun 2017 dan baru dua tahun terakhir lebih ditekuni.

Setelahnya merupakan novel pertama yang menembus cetak, berkat mengikuti sebuah lomba menulis.

Selain itu, ada beberapa karya Nunik Fitaloka yang bisa dijumpai di Wattpad seperti: Mentari Malam dan Ambigu dan di Kwikku: Tenggat Waktu.

Jangan lupa berteman dengan Nunik melalui:
Wattpad: NunikFitaloka
Instagram: nunikftlka_
Storial.co: Nunik Fitaloka
Kwikku: Nunik Fitaloka

───────♡───────

Kak Nunik, boleh dong jelasin sedikit saja tentang buku Setelahnya, sebelum kita masuk ke pertanyaan-pertanyaan yang lebih berat hehehe. Biar teman-teman pembaca semakin penasaran dengan cerita Kakak.

Setelahnya merupakan novel pertama aku yang tembus terbit cetak berkat sebuah lomba menulis yang diadakan oleh RomanceWWG yang bekerja sama dengan penerbit Dolce Media.

───────♡───────

Bagaimana latar belakang di balik penulisan novel Setelahnya, Kak? Apa yang membuat Kakak memutuskan menulis kisah ini?

Latar belakang penulisan novel Setelahnya ini adalah berawal dari sebuah film. Aku merupakan penyuka sekali film Indonesia. Waktu itu aku menonton film "London Love Story 3" dimana di sana tokoh perempuannya buta waktu pulang ke Indonesia. Dari sana aku semacam kepikiran untuk membuat cerita yang tokohnya buta gitu. Akhirnya terciptalah tokoh Mika Restu Ningsih yang mengalami buta. Tapi disini aku bikin lebih komplit yaitu, si tokoh perempuan mengalami kebutaan, tuli, lumpuh dan bisu.

Karena kebetulan di film yang baru aku tonton itu pemainnya emang aku suka banget penghayatan mereka antar satu sama lain, makanya aku membuat cast untuk cerita ini seperti di film itu. Dimas Anggara dan Michelle Ziudith.

───────♡───────

Lalu bagaimana perjuangan Kakak dalam penulisan novel ini, adakah kesulitan yang dirasakan selama penggarapannya?

Kalau ditanya ada kesulitan tentunya banyak. Kan cerita ini diikutsertakan lomba, jadi, pakai tenggat waktu gitu. Kebetulan waktu proses lomba itu aku lagi sibuk-sibuknya sama persiapan UNBK. Otomatis aku kesulitan bagi waktu buat nulis itu yang pertama. Aku menyelesaikan ini sebulan sebelum deadline kalau enggak salah.

Yang kedua. Dalam penulisan novel ini yang paling sulit adalah risetnya. Riset segi medis maupun latarnya. Karena latarnya luar negeri.

───────♡───────

Woahh. Judul yang Kakak pilih menarik, Setelahnya. Adakah filosofi atau makna khusus di balik pemilihan judul ini?

Judul Setelahnya aku ambil karena kaya sebuah kesimpulan gitu. Setelah semua yang tokoh lalui sang tokoh akan mendapat apa yang terbaik dan semestinya untuk dirinya.

───────♡───────

Dan bisa dijelaskan sedikit soal tokoh-tokoh dalam novel ini dan bagaimana karakter mereka?

Tokoh-tokoh dalam novel Setelahnya

Mika Restu Ningsih
Sebenarnya orangnya itu periang cuma karena dia kehilangan semua kegunaan alat indranya kecuali peraba jadi dia seperti enggak berminat untuk hidup. Selain itu, mandiri orangnya.

Arya Mazzafro
Arya ini orang yang udah ngubah cara pandang Mika waktu dia kehilangan semua fungsi alat indranya sekaligus Arya ini Dokter yang menangani proses terapi dan pengobatan Mika ini.

Selain dua tokoh utama itu ada juga Bintang yang merupakan sepupu Mika anak Tante Mika yang tempat Mika tinggal selama ini. Lalu, ada juga Tirga yang merupakan sahabat Mika dan bintang yang emang dari SMA selalu sedia ada dan dekat sekali sama mereka.

Selebihnya itu ada orang tua Arya dan orang tua Bintang. Cuma yang saling berhubungan dalam konflik di cerita ini cuma keempat tokoh tersebut.

───────♡───────

Siapa tokoh favorit Kakak dalam Setelahnya? Dan apa daya tarik tokoh itu dibanding tokoh lain?

Tokoh favorit aku dalam novel ini adalah Mika Restu Ningsih. Aku suka karena Mika tipikal orang yang mandiri meski udah dari kecil ditinggal dengan kedua orang tuanya. Habis itu meskipun dia kekurangan tapi, dia enggak mau yang apa-apa merepotkan orang lain.

Selain itu alasan kenapa aku suka karena aku kebetulan emang suka semua karakter perempuan yang mandiri gitu. Apa pun bisa dilakukan sendiri.
Ada yang menarik dari tokoh Mika, seorang gadis disabel. Tidak mampu berjalan, melihat, dan mendengar. Bisa dijelaskan hal yang membuat Kakak tertarik dan menciptakan tokoh ini?
Apa ya? Aku juga bingung. Cuma aku tertark untuk menceritakan karakter seperti itu agar memberikan pandangan kepada pembaca meskipun kamu punya kekurangan bukan berarti kamu enggak mempunyai hak hidup yang sama dengan yang lainnya dan percaya aja sama Tuhan kalau sesulit apapun kamu pasti akan ada masanya kamu dilonggarkan serta mencapai apa yang kamu mau. Usaha dan diiringi doa.

───────♡───────

Kenapa Kakak tertarik mengambil setting New York?

Awalnya aku pengin ngambil negara lain. Cuma bingung mau ngambil negara mana karena aku takut kesulitan riset dan kebetulan yang sering aku baca cerita atau film itu kebanyakan di sana. Juga karena New York itu adalah salah satu kota dari negara maju, aku pikir di sana dari segi medisnya sudah pasti bagus.

───────♡───────

Novel ini cocok untuk pembaca yang bagaimana, Kak?

Menurutku pribadi novel ini cocok untuk semua pembaca. Maksudnya di sini tidak ada adegan yang terkhusus untuk umur. Kecuali bagi pembaca yang cuma suka baca genre horor atau misteri gitu, novel ini enggak akan cocok karena di sini enggak ada sama sekali adegan horor atau misterinya. Hehe.

───────♡───────

Kita juga pengin tahu seperti apa gaya bercerita Kak Nunik. Boleh Kakak kasih cuplikan yang menurut Kakak paling mengigit dari novel Setelahnya?

"Aku tidak tahu harus bilang apa, tapi dia beruntung bisa dicintaimu," kataku memberikan semangat agar dia percaya diri.

"Kalau kau? punya seseorang yang kau cintai?" tanyanya tiba-tiba.

Aku tersenyum. "Tentu, setiap orang pernah jatuh cinta, Dirga. Setiap orang pasti punya seseorang yang begitu berarti dan dicintai," jawabku.

"Siapa?" Sepertinya Dirga ingin tahu cerita cintaku.

"Semua yang kubilang pasti. Tapi, meskipun itu pasti bukan berarti melupakan seseorang yang kita cintai mustahil, kan?" Entah aku tiba-tiba berbicara demikian. Semua spontan aku lakukan.

"Kau melupakannya?"

"Aku tidak bilang begitu."

Kami diam beberapa saat.

"Ayo, kita terapi lagi," ajakku. Dirga pun hanya menurut. Lalu dia menuntunku untuk berdiri dan mulai berjalan lagi.

Posisinya berada di depanku dengan memegangi erat tanganku. Sementara aku berjalan maju dia mundur.

"Aku kadang benci melihat mereka yang bisa bebas melihat warna," kataku sambil menatap kosong ke arah depan. Ya, semua masih gelap.

"Mika, aku tahu dunia mu gelap tapi hatimu tidak. Kamu tidak akan sejahat itu untuk membenci mereka yang bisa melihat warna selain hitam," timpal Dirga.

Aku tersenyum sembari terus melangkah yang sedikit goyang. "Kau sepercaya itu kalau aku orang baik?" tanyaku sambil terkekeh.

"Tampangmu tidak mendukung menjadi orang jahat." Dia kembali berucap.

Aku tertawa sebentar.

"Aku tahu duniamu gelap, maka untuk itu Tuhan mengirimku untuk meneranginya," kata Dirga lagi.

"Oh, ya? Dengan cara apa?" tanyaku sedikit terkekeh.

"Aku memiliki banyak senter di rumah. Aku bisa menggunakannya."

Aku lagi-lagi tersenyum. Rupanya dia ingin bergurau. "Dasar," ejekku kemudian.

"No, no, i'm seriously. Aku bisa memberikan banyak warna di hidupmu. Aku akan mengubah gelapmu menjadi pelangi yang indah." Tepat ketika Dirga selesai mengatakan itu aku terjatuh di atas rumput. Dirga meraihku dan menanyakan mengenai keadaanku.

Aku tidak mengerti tiba-tiba kepalaku berdenyut sehingga aku tidak fokus untuk melangkah.

Ini aku copas di Wattpad. Maafkan kalau masih ada kesalahan dalam penulisan.

───────♡───────

Tema romance berlatar luar negeri sudah banyak. Menurut Kak Nunik, apa yang membuat novel Setelahnya ini istimewa dibanding yang lain?

Waduh apa ya? Menurutku yang membuat novel isitmewa bukan dari genre dan latarnya tapi, justru pesan dan pelajaran di dalam cerita tersebut.

───────♡───────

Okay. Selanjutnya, apa pesan yang ingin Kakak sampaikan dalam cerita ini?

Seperi yang aku bilang sebelumnya menengenai alasan aku tertarik menciptakan karakter Mika. Apa ya? Aku juga bingung. Aku ingin menyampaikan kepada pembaca meskipun kamu punya kekurangan bukan berarti kamu enggak mempunyai hak hidup yang sama dengan yang lainnya dan percaya aja sama Tuhan kalau sesulit apapun kamu pasti akan ada masanya kamu dilonggarkan serta mencapai apa yang kamu mau. Usaha dan diiringi doa. Setelah itu di dalam novel ini juga ada konflik percintaan antar tokoh. Bahwa dalam suatu hubungan jangan gampang menyimpulkan sesuatu yang belum kita ketahui kebenarannya serta cobalah untuk menanamkan sikap saling percaya antar pasangan.

───────♡───────

Bagaimana caranya kalau ingin membaca cerita ini?

Kalau mau baca kisah cerita Arya-Mika caranya bisa langsung beli di:
https://linktr.ee/Penerbit_dolce_media

✁ ╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴╴
SESI TANYA JAWAB

• Nama: Evtria.
Pertanyaan: Halo Kak Nunik,

Aku mau nanyain, mungkin bukan pertanyaan sih ini, tapi minta gambaran cerita, wkwk. Soalnya ceritanya unik banget kan gak bisa lihat, denger, dan bicara. Nah yang bikin aku penasaran gimana cara tokohnya berintetaksi Kak? Apakah kakak terinspirasi dari salah satu tokoh dunia juga yang mengalami disabilitas yang sama?

→ Hallo, Kak Ev!!

Di novel ini tokoh Mika berinteraksi dengan cara. Lawan bicaranya semacam menuliskan huruf demi huruf yang terangkai menjadi kalimat di telapak tangannya si Mika. Semacam kamu pernah main tebak tebakan huruf waktu kecil yang teman kamu melukiskan huruf di belakang badan kamu dengan jarinya? Kamu tinggal merasakan pola yang dibuat sama lawan bicara kamu. Sehingga kamu tahu dia menuliskan apa.
Jadi, seperti itulah cara Mika berkomunikasi.

Kalau apakah aku terinspirasi dari salah satu tokoh dunia nyata? Jawabannya adalah enggak. Enggak sama sekali hehe. Ini seperti, pure imajinasi aku aja.

• Nama: Andini.
Pertanyaan: Bagaimana Kakak membuat karakter Mika hidup walaupun indra-indranya tidak berfungsi? Apakah dengan membuat ceritanya dengan sudut pandang Mika?

→ Halo, Andini!!

Eum. Jadi, di Novel Setelahnya ini meskipun Mika kehilangan fungsi alat indranya, aku kasih dia kelebihan. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya apa? Bisa kamu temukan di novelnya wkwk.
Selain itu, aku menciptakan karakter Mika ini orangnya yang peka gitu. Juga fase dimana indranya enggak berfungsi semua enggak dari awal sampai habis satu novel.

Ah, iya. Sudut pandang yang aku gunain di sini ada dua yaitu ada sudut pandang orang ke tiga dan orang pertama yaitu, Mika sendiri. Cuma untuk yang sudut pandang Mika ini porsinya enggak pas semua alat indranya enggak berfungsi.

• Nama: Sulizlovable
Pertanyaan: Riset apa yang Kakak pakai selain dari buku atau artikel? Apakah Kakak bertanya pada narasumber yang punya keunikan seperti tokoh Mika?

→ Halo, Kak Sulizlovable!!

Sejauh aku menulis novel ini yang aku gunakan untuk riset hanya artikel dan beberapa buku. Mau nanya langsung sebenarnya sama yang memang mengalami salah satu kekurangan Mika ini tapi, kebetulan orang-orang di sekitarku enggak ada yang mengalami seperti Mika. Meskipun hanya salah satu kekurangan yang dimilikinya.

Jadi, yang aku gunakan hanya artikel dan beberapa buku. Juga, masalah riset aku lebih banyak waktu proses editing sama Kak Nindya. Hehe.

🌻🌻🌻

Langsung aja ke link-nya sekarang juga. Untuk menikmati kisah Mika dan Arya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro