Hirume Sayako

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

    Aku masih berbaring dengan menatap langit-langit lorong kecil ini, sedangkan Hirume tengah duduk di lantai tak tahu apa yang harus dilakukannya.

   Waktu hampir lima menit dan mereka belum kembali, apakah terjadi masalah lagi dengan mereka...?. Namun yang membuatku curiga adalah bagaimana Hirume tahu bahwa aku sedang dalam posisi yang berbahaya.

" Hirume..., boleh aku bertanya? " Tanyaku spontan kepada Hirume yang bengong.

" Ya tentu, kau boleh bertanya " jawabnya santai saja.

" Bagaimana kau tahu bahwa aku sedang dalam posisi berbahaya? " Tanyaku menginginkan penjelasan.

  Hirume mulai berdiri, tatapannya menunjukan kebimbangan namun kemudian disusul oleh sebuah senyuman kecil dari bibir orientalnya.

" Sebenarnya setiap pemain Hope Selection memiliki chip di lehernya, chip itu ditanam pada saat kalian tidak sadar, lagipula hal itu dapat dicek dalam hologram ini" jelas Hirume terang-terangan sembari memperlihatkan hologram dari jam tangannya.

   Aku mulai meraba leherku sendiri, kemudian teringat peristiwa saat penjemputan di sekolah Hymne 1. Saat itu sebuah suntikan menancapkan taringnya ke leherku yang membuat diriku tidak sadar sesaat sebelum masuk kedalam helikopter penjemputan.

" Chip tersebut hanya sebesar biji semangka, bisa menghitung suhu,detak jantung,aliran darah serta semua hal yang berkaitan dengan aktivitas metabolisme dan hormon dalam tubuh kalian "  terang Hirume.

" Terimakasih Hirume, omong-omong mengapa kau menceritakan hal rahasia ini kepadaku? " Tanyaku heran.

   Tanpa komando yang jelas, Hirume mulai membuka jas hitamnya. Bahkan dia mulai membuka hem putih yang menutupi kecantikan tubuhnya, sesaat dia membalikkan badan kemudian melepaskan semua pakaian atasnya.

Terlihat lekuk tubuh putih seksi yang membuat jantungku berdetak kencang, namun yang membuat kaget bukanlah tubuhnya. Melainkan sebuah gambar tato berbentuk harimau putih atau harimau siberia mungkin yang menandakan sebuah kelompok terkenal asal jepang.

" Kau benar bahwa aku adalah seorang Yakuza wanita, dan aku bukanlah budak orang Amerika " terangnya sembari mengelus tato dipunggungnya dengan perlahan.

" Kau seorang Yakuza jepang...? " Tanyaku tak percaya bahwa gadis cantik ini adalah seorang yang amat berbahaya.

" Benar sekali, dan aku disini bukan sebagai pelayan. Namun aku mengemban misi khusus " kata Hirume kembali mengenakan pakaian hem putihnya sembari menata kembali rambutnya.

" Misi khusus apa...? " Tanyaku penuh rasa ingin tahu.

  Hirume mendekatkan wajahnya kepada wajahku, dia menatap mata beloku. Bahkan hembusan nafasnya membuatku menjadi menahan nafas sembari pipiku berubah menjadi merah karena kecantikan wajah orang jepang yang sudah terkenal.

  Jari telunjuk kanannya segera mendekat pada wajahku yang diam mematung tak tahu harus berbuat apa, seketika itu pula jari telunjuknya sampai pada pipiku yang sudah memerah malu. Digerakan secara halus menuju bibirku yang terpaku dengan manisnya wajah Hirume, selanjutnya dia memainkan bibirku untuk meningkatkan nafsuku yang terlihat malu dengan ajakannya.

   Namun sebuah gerakan lain datang dari arah pintu yang dimasuki oleh Edo, dia membuka pintu kemudian melihat kami dalam posisi hampir berciuman mesra.

" Heii..., apa yang kalian lakukan disana!!! " Teriak Edo tak setuju melihat adegan terlarang ini.

  Hirume hanya tersenyum manis kepada Edo, dia mulai berdiri mendekati Edo yang diam terpaku melihat kedatangan wanita yang membuatnya cinta setengah mati.

" Kau mau juga seperti kami...? " Tanya Hirume dengan muka yang dimanis-maniskan.

" Hah..., tentu saja aku mau... " jawab Edo sebelum sebuah tendangan kuat dari Hirume mengenai leher Edo yang dalam keadaan tak siap bertarung.

  Seketika Edo langsung tersungkur jatuh dihadapan Hirume dengan posisi miring, aku berlari menolong Edo yang jatuh akibat tendangan dari Hirume.

" Hentikan Hirume kau sudah keterlaluan dengan temanku...!!!! " Bentakku kepada Hirume yang seperti sudah dikuasai nafsu.

" Aku paling tidak suka bila digangu ketika nafsuku sedang tinggi, menyingkirlah biar aku habisi dia " ancam Hirume dengan tatapan tajam.

" Tidak akan aku biarkan kau melukai temanku lagi...! " Teriakku agar Hirume mengurungkan niatnya.

" Kau pasti akan menyesal bila melawanku, persetan dengan Hope Selection dan semua yang berkaitan dengannya " tantang Hirume supaya nyaliku ciut.

" Kalau sudah begini lebih baik aku keluarkan jurus andalanku " kataku dalam hati sembari melihat Hirume yang terlihat tenang namun buas.

" Okama way... " kataku sembari menyiapkan pertahanan dengan kuda-kuda.

  Namun diluar dugaan, ketika aku menyebut jurusku sendiri. Mata Hirume langsung berair dan menangis sesegukan, dia terlihat sangat syok dengan sesuatu yang berkaitan dengan hal yang tadi aku lakukan.

    Dia bahkan berlutut tak lama kemudian pingsan dengan badan yang bergemetaran tak karuan. Situasi kembali tenang kembali setelah Hirume jatuh dilantai dengan keadaanya yang membuatku sebenarnya kasihan.

  Lantas ku berlari menuju tempat Edo terluka, namun saat ku cek tubuhnya diluar dugaan ternyata dia malah tersenyum sendiri.

" Apakah itu tendangan penuh cinta...? " Katanya walaupun ada darah yang keluar dari mulut.

" Dasar mesum...!!! " Kataku sembari menjitak kepalanya.

  Aku membantu Edo berdiri dengan memapahnya, dia melihat Harume dengan kaget serta penuh tanda tanya atas apa yang terjadi.

" Hei mata kananmu kenapa berwarna merah? " tanyaku ketika melihat mata Edo terlihat merah seperti terkena infeksi.

"  Mungkin digigit nyamuk Tse-tse " jawabnya santai sembari menutup mata kanannya mengunakan tangan.

" Dasar bodoh..., jika kau digigit nyamuk itu maka kau akan tidur untuk beberapa hari " jelasku sembari berteriak jengkel padahal sebenarnya aku khawatir dengan kondisi matanya.

" Ohh ya apa kau menyerang Hirume...!? " Tanya Edo mengalihkan pembicaraan setelah melihat keadaan Hirume dilantai.

" Aku tidak tahu, ketika aku bilang Okama dia langsung pingsan begitu " jawabku juga tak mengerti atas apa yang terjadi.

   Sesaat kemudian ternyata muncullah Arif dengan berbagai ekspresi bahagia diwajahnya, dia langsung melihat aku sedang memapah Edo lalu melihat seorang wanita dilantai.

" Ehhh..., apa yang kalian lakukan terhadap seorang gadis diatas umur...! " Teriak Arif langsung curiga.

" Hehe..., kau ketinggalan momen sobat. Itu Hirume yang tengah kelelahan " jawab Edo dengan aksen mesumnya.

" Haaa...?, Apa telah kalian lakukan...?. Dasar para pria mesum...! " Cerca Arif menuduh kami melakukan hal yang tidak-tidak.

" Hei kenapa muka polosku ini, ikut serta juga kau bilang mesum...! " Sanggah diriku agar tak dibilang mesum.

   Ditengah perdebatan konyol itu, Hirume mengerakan tubuhnya secara perlahan dengan gemetaran, namun masih tak mampu untuk menopang tubuhnya setidaknya untuk duduk. Maka kontan kami mulai membantu Hirume duduk dengan pandangan wajahnya yang terlihat masih sangat syok.

" Maaf atas kelancanganku tadi... " katanya secara perlahan dan halus hampir tak terdengar.

" Tak masalah setiap orang pernah seperti itu " kataku supaya dirinya lebih tenang.

" Mengapa kau tadi berkata bahasa jepang, Okama... " tanya Hirume diringi pandangan sayu.

" Ada sebuah pepatah berkata  manusia memang lahir dari masa lalunya " Hirume memandang ke lantai.

" Dan aku juga lahir dari masa lalu tersebut, sayangnya tak semua dari kita memiliki masa lalu yang indah. Bahkan masa laluku adalah hal yang ingin ku lupakan seumur hidupku, namun semua sudah terjadi dan menjadi masa lalu yang kelam " uraian Hirume membuat kami menjadi penasaran tentang masa lalunya.

Bagaimana bisa seorang wanita secantik dan setangguh Hirume memiliki masa lalu yang pahit?, Apakah dia dibesarkan dengan kekerasan hidup yang selama ini menjadi momok bagi manusia?, Lalu masa lalu apakah yang ia sembunyikan selama ini?.

" Kita semua memiliki masa lalu, tetapi yang membedakan adalah ada yang belajar dan tidak belajar dari masa lalunya. "

# Chapter selanjutnya Soal Masa Lalu Nona Hirume Sayako😂😂

#Jangan lupa Vote and Comment

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro