Part 1 ( duel antar nyawa )

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

      Aditya masih merasakan bagaimana efek dari obat bius yang disuntikan tepat di lehernya saat para lelaki sialan itu menariknya masuk menuju Helikopter.

   Samar ia mulai melihat cahaya terang didepan matanya,sangat silau ketika semakin jelas penglihatannya. Mata mulai mencari petunjuk dimana dia berada sekarang,tetapi yang ada hanyalah ruangan putih bahkan tak ada pintu sama sekali.

   Ia mulai terduduk terdiam dalam ingatan,bukankah ia kesini bersama kedua temannya?. Dimanakah mereka sekarang?,tetapi hanya ada dia diruangan ini.

     Sebuah gerakan tembok yang bergeser membuat Aditya kaget,tampak kedua sosok temannya ternyata melakukan hal yang sama dengannya yaitu duduk terdiam dan tak melakukan apa-apa.

    Aditya mulai berusaha turun dari tempat tidurnya,walaupun rasanya kakinya terasa sangat kaku akibat efek dari obat bius.

   "Hei,dimana kita sekarang ini?"tanya Aditya kepada kedua temannya.

"Di surga aku rasa atau kita dineraka mungkin"jawab Arif sambil tersenyum.

"Diamlah kalian berdua,aku rasa kita sedang berada di Zona Steril"kata Edo yakin.

"Lalu apa yang akan terjadi kepada kita?,apa kita akan dikuliti hidup-hidup?"tanya Arif mulai emosi.

    Tiba-tiba dari tengah ruangan tersebut muncullah sebuah hologram berwujud wanita cantik yang membuat kaget kami bertiga,dan dalam sekejap wanita itu berbicara.

"Select Your language"kata Hologram itu.

"Indonesia"kataku tak tegas dan takut.

"Baiklah,sekarang beri aku nama"kata Hologram itu lagi.

"Bagaimana Kalau Lucy?"saran Arif.

"Aku lebih suka dengan nama Katana"kataku juga memberi saran.

"Baiklah pangeran Dari Portugal,aku lebih suka nama Katana"kata Hologram yang diberi nama Katana.

   Bagaimana ia bisa tahu bahwa aku adalah seorang pangeran dari kerajaan Portugis?,apakah ia tahu segalanya dariku.

  "Aku tahu segalanya dari kalian,aku akan mulai dari anda Pangeran"katanya membuat kami tak yakin.

"Seorang lelaki kesepian,senang berimajinasi menemukan atlantis karena itu cita-citanya menjadi seorang Arkeolog,senang membuat lelucon murahan yang tak lucu..."katanya yakin.

"Berhenti,Aku akan bertanya suatu pertanyaan yang aku yakin kau tak akan tahu?"Kataku dengan yakin kali ini.

"Kau yakin cerita ini mau didengarkan oleh kedua temanmu?" Katana bertanya.

"Iya tentu,lagipula aku tahu kau tak akan bisa menjawabnya"kataku menantang.

"Ceritakan soal Kakekku dari pihak ayah dan Ibu"kataku sambil tersenyum.

"Nama Kakek dari pihak Ayah: Fernando De Costa Gastrone G Leite,seorang Putra mahkota dari kerajaan Portugis,bertugas sebagai Admiral Angkatan Laut Pasifik,menikah dengan seorang pribumi dari Timoer Leste,pernah membunuh 1.203 orang Indonesia yang menyerang Timor Leste saat peristiwa Operasi seroja terjadi di dekat Pulau Kambing,meninggal saat akan kembali menuju Kota Dili dengan Tembakan dari seorang Dari tanah jawa tepat di kepalanya,lalu jenasahnya dibawa ke portugal sebagai tanda kehormatan dan dimakamkan di makam keluarga Raja"Katanya dengan penuh kemenangan sambil tersenyum.

"Nama Kakek dari Pihak Ibu:seorang Jawa dengan Nama Siswoyo,semasa SMA satu kelas bersama Soeharto,masuk ke Militer sebagai seorang Letnan di komandan Pasukan Trikora di Papua Barat,membunuh 536 orang belanda dekat Boven Digul,terkenal dengan sebutan Sang Sniper Meleset karena tembakannya sengaja dimelesetkan waktu menghukum seorang pengkhianat,meninggal di tanah Jawa beberapa tahun yang lalu karena Sakit"katanya menambahkan.

  Aku hanya tercengang dengan semua penjelasan itu,bagaiman ia tahu segalanya tentang kakek, bahkan aku pun terkejut bagaimana dia tahu jumlah orang yang tewas dalam pertempuran itu???,semua tepat tak ada cacat sedikitpun.

"Bagaimana pangeran?,masih meragukan pengetahuan saya?"tanyanya mengejek.

"Jangan panggil aku pangeran,aku tidak suka dipanggil begitu"jawabku agak kesal.

"Berikutnya Anda Tuan Edo"katanya kepada Edo.

"Hehe,aku tak suka bila berbicara soal Kakekku atau ayahku,ya aku percaya sajalah"katanya Pasrah.

"Bagaimana Tuan Arif?"tanya juga kepada Arif.

"Sudah aku tahu bila kau tahu kehidupanku"jawab Arif tak acuh.

"Baiklah bila kalian tidak ada masalah dengan pelayanan ku maka aku akan memberitahukan bahwa kali Ini di Hope Selection akan memasuki babak One VS one. Dimana kalian akan bertarung satu lawan satu dengan lawan dari pihak sekolah lain"kata Katana.

Berikut peraturan permainan ini.

1.Seseorang akan berhadapan dengan seseorang dari pihak lawan

2.lawan dinyatakan kalah apabila menyerah,tak sadarkan diri atau curang

3.setiap Tim diharuskan memiliki kemenangan minimal 2 dari 3 pertandingan yang dilalui bila kurang dinyatakan didiskualifikasi

4. Pengunaan senjata saat ini belum diperbolehkan masuk kedalam arena

5.Tim yang berhasil diharuskan masuk kedalam babak selanjutnya

   Seketika wajah Katana hilang dalam sekejap,kami masih tak percaya bahwa akan berduel satu lawan satu dengan musuh kami yang sudah tentu bukan orang sembarangan. Kami hanya berharap kami tidak mati dalam tahap ini,karena ini bukan soal mati dan Hidup, ini soal harga Diri kami yang diinjak-injak sejak lama oleh sekolah lain,dan Doa para pendoa mulai mengalir.

"Seseorang pernah berkata dimasa lalu esensi dari sebuah kehidupan adalah saat ia tahu bahwa saat kematian merupakan saat paling terindah dalam kehidupan manusia karena ia mengakhiri kehidupan penuh rasa Syukur dan rasa Kebanggaan"
Syair perang Marathon,Macedonia SM.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro