Si Anjing Gila dan Si Kutu Buku

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

     Aku dan Arif segera menemui kepala sekolah,sejujurnya Aku tidak terlalu suka dengan Kepala sekolah itu apalagi Dia suka acuh denganku waktu pertama kali mendaftar disekolah ini.

   Arif berjalan didepanku sementara Aku berjalan dibelakangnya sambil memandangi Anak-anak lain yang sedang asyik membaca buku pelajaran sambil sesekali berdiskusi tentang tulisan di buku tersebut.

    Yang Aku heran, adalah Arif juga melakukan hal yang sama dengan mereka para kutu buku, bedanya Arif membaca buku komik serta sambil berjalan walaupun tidak melihat jalan didepannya. Aku kira dia orang yang ceroboh dan Aku berpikir kalau Dia pasti sering terkena masalah saat menyebrang jalan.

   Kami hampir tiba diruang kepala sekolah saat itupula suatu kejadian yang mencengangkan terjadi, dimana Ibu kantin saat lewat didepan kami dengan membawa piring berisi makanan untuk para Guru terpleset dan membuat semua piringnya terbang hendak jatuh.

   Akan tetapi dengan gerakan lincah mengunakan satu tangan, Arif berhasil memegang baki kemudian menangkap piring yang akan jatuh dengan baki yang telah dipegangnya terlebih dahulu.

   
Aku dan Ibu kantin tercengang saat melihat peristiwa itu, dan yang aneh bukan hanya itu tetapi, Arif masih terfokus pada komik yang dibacanya saat menangkap piring-piring itu.

" Terimakasih... "kata sang Ibu kantin masih tak percaya.

" Sama-sama,lainkali Ibu harus berhati-hati saat berjalan tidak boleh memikirkan hal yang berat "jawab Arif dengan sebuah senyum dibibirnya.

   Setelah peristiwa itu Aku masih tak percaya bahwa anak ini ternyata lebih lincah daripada Aku yang lulusan sebuah komunitas Parkour.

    Waktu berjalan dan akhirnya Kami sampai didepan ruang kepala sekolah, setelah melihat kami ada didepan ruangannya maka kamipun dipersilahkan masuk oleh kepala sekolah sendiri.

  Dalam ruangan tersebut telah disediakan minuman berupa jus jambu dan jus pisang tetapi minuman yang satu lagi berupa susu.

" Kalian tahu kenapa aku kumpulkan kalian disini "tanya Kepala Sekolah seusai menutup pintu dan jendela.

" Hmm...,menurut Saya Anda sedang dalam kebimbangan dalam menentukan sebuah pilihan "jawab Arif singkat.

"Apakah Kalian tahu tentang permainan Hope Selection ?? "tanya Kepala Sekolah.

"Menurutku..., itu adalah sebuah mitos pada zaman Yunani kuno untuk menentukan para pemain yang akan bergulat dengan pegulat dari daerah lain"jawab Arif mencoba me
ngingat.

" Aku berani bertaruh bahwa permainan Hope itu memang ada dan maaf di hari pertama bersekolah Kau harus mengikuti permainan ini... "kata Kepala Sekolah sambil tersenyum kepadaku.

" Ada dan tidaknya Aku tak peduli,lalu mengapa harus Aku yang menjadi Tumbal dalam permainan ini...? "jawabku tak setuju.

" Bukan hanya Kau yang akan ikut,tetapi Arif dan seorang Siswa dari kelas IPA 1 juga akan ikut bersama-sama dalam permainan "jelas Kepala Sekolah.

" Ahh..., Aku tak mau ikut dalam permainan ini...!"teriakku.

"Bukankah Ibumu sedang sakit?, Bukankah ayahmu hampir bangkrut?, Bukankah kakakmu sedang disandera oleh seseorang? "kata Kepala Sekolah dengan kata menyudutkan.

" Dengan permainan Hope Kau bisa mewujudkan semua keinginanmu plus satu keinginan sekolah ini "terang pak Kepala Sekolah.

   Aku terkejut dengan penjelasan dari Kepala Sekolah,bagaimana Dia bisa tahu semuanya?.

"Aku akan memikirkan itu,keputusan akan ikut atau tidak, akan Aku sampaikan besok "kataku sambil membayangkan ibuku.

"Memang seperti itulah mekanismenya Aditya"jawab Kepala Sekolah sambil tersenyum.

" Bukankah Kita terdiri dari tiga Orang pak??? "tanya Arif.

" Kau pasti melihat gelas disini terdiri dari 3 gelas bukan? "jawab Kepala Sekolah.

" Dia merupakan siswa yang paling Gila  menurutku,berasal dari kelas X IPA 1,serta sangat menyukai susu apalagi susu Strawberry dan Vanilla "terang Kepala Sekolah.

" Memang benar pendapat Anda pak, lalu dimana sekarang dia berada? " Jangan bilang Anda memanggil Si Anjing Gila"tanya Arif.

" Memang dia orangnya "jawab Kepala Sekolah saat sesosok remaja masuk kedalam ruangan itu.

   Sesosok Pemuda itu masuk kedalam ruangan dengan seragam yang tidak rapi,rambut acak-acakan,dan masuk kedalam ruangan dengan mengenakan Headset.

" Whattsapp bro, hai juga kutu buku sialan "katanya saat masuk ruangan.

" Diamlah..!, Aku tidak suka membuat keributan disekolah "jawab Arif ketus.

" Hehe..., maafkan dia..., perkenalkan namanya Edo Oktaniansyah "kata Kepala Sekolah menenangkan kepadaku dan Arif.

" Ya aku rasa Aku tidak keberatan bersama kedua Orang aneh ini Pak "kataku bergurau.

" Baiklah mulai saja akan Aku katakan kepada Kalian bahwa akan memasuki kedalam Hope Selection. Lalu aku akan menjelaskan tentang permainan Hope Selection ini ".

1.Setiap regu dari semua sekolah
terdiri 3 orang yang tidak diperbolehkan saling mengkhianati.

3.Semua pemain hanya diperbolehkan mendapat senjata dari dalam permainan Hope Selection.

4.Regu yang berhasil dalam Hope Competition berhak mendapat segala yang diinginkannya.

" Cuma itu kan peraturannya, Aku rasa permainan ini akan mengasikkan,bukan begitu kutu Buku"komentar Edo saat penjelasan berlangsung.

"Peraturannya belum selesai,jangan dipotong!"kata Kepala Sekolah tegas.

5.setiap Regu boleh melakukan apa saja terhadap anggota Regu lainnya.

" Termasuk membunuh anggota regu lainnya? "kataku polos.

" Aku hampir berkata tidak tetapi kenyataannya iya "jawab Kepala Sekolah tidak yakin.

" Atas dasar  apa?,Anda memilih kami bukankah ini melanggar hukum "teriak Arif tak setuju.

" Bukan sekolah yang memilih kalian "jawab Kepala Sekolah.

" Lalu siapa?,berani betul yang mereka lakukan tanpa memikirkan kemanusiaan "jawab Aku sependapat dengan Arif.

" Aku tak bisa bilang,tetapi Merekalah yang memegang PBB,UNICHEF,WHO,Bank dunia hingga hampir seluruh negara didunia "kata Kepala Sekolah tak mampu menahannya lagi.

   Kami terkejut,bahkan Si Anjing Gila juga ikut tercengang dengan semua penjelasan yang hampir tak masuk akal ini. Akankah ini akan berakhir dengan kematian Arif,Edo dan Aku???
Seketika itupula Kami berjalan keluar dari ruang Kepala sekolah,dengan perasaan bimbang bingung bahkan mencekam bahwa  Malaikat maut sudah siap di Hope Selection.

"Siapapun dia,apapun pangkatnya,apapun agamanya,apapun negaranya jika ia tidak memiliki rasa Kemanusiaan dan Cinta kasih maka ia lebih rendah derajatnya daripada Iblis"
"Penulis"

#Thanks for Reading
#vote and Coment
#waiting Episode

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro