5. Thank You

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

At night
Nayeon's Bed Room.

"Yeoboseyo?"

Nayeon mengangkat panggilan dari seseorang. Ia bingung siapa yang memanggilnya, karena biasanya hanya orang tuanya yang memanggilnya lewat ponsel sedangkan mereka sedang ada di rumah.

Cukup lama hingga detik kemudian terdengar suara berat dari seberang telepon.

[Nayeon! Ini Taehyung!]

Nayeon terkejut. Tapi detik berikutnya ia tersenyum. "Jinjja? Bagaimana kau tau nomor ponselku?"

[Rahasia! Oh ya temen gue ada yang mau kenalan sama lo. Tapi tolong ponsel lo hadepin ke muka lo, soalnya kita vidcall]

"Arraseo."

Nayeon menuruti perkataan Taehyung. Kini ponsel yang ia pegang berada di hadapannya. Menurutnya. Wajah cantik dengan tatapan kosong terlihat oleh Jimin maupun Taehyung.

[Annyeong Nayeon. Gue Jimin. Temen si Alien ini]

[Ya! Sembarangan!]

Nayeon terkekeh mendengarnya? Alien? Seperti apa ya bentuk dan rupanya?

"Hai. Aku Naeyon. Maaf membuatmu tak nyaman." kata Nayeon membalas sapaan Jimin.

[Nggak pa-pa. Oh ya ngomong-ngomong lo lagi ngapain?]-Taehyung.

"Aslinya mau mengambil buku untuk belajar. Tapi ada panggilan, jadi aku mengangkatnya dahulu."

[Sorry kalau ganggu. Eh By The Way, Buku lo kaya apa? Yang Brielle itu?]-Jimin.

Nayeon mengangguk, "Ya. Apa kau juga pernah melihatnya?"

[Tentu! Ayah gue banyak mengoleksinya. Ah... Maksud gue nyimpen gitu karena dia guru homeschooling seseorang yang sama kaya lo ]-Jimin.

[Gue baru tau ayah lo pernah jadi guru homeschooling]-Taehyung.

"Wah. Apa kau pernah membacanya?" tanya Nayeon.

[Nggak. Pusing lihatnya. Sampe pecah]-Jimin.

"Mungkin kau harus belajar memahaminya. Yang kutau itu dapat membuatmu mengetahui lebih banyak." kata Nayeon.

[Gue mah nggak pinter. Sebelah gue baru otaknya encer]-Jimin.

[Hahaha.. Makanya belajar! Jangan main Mobile Legend aja!]-Taehyung.

"Mobile Legend itu apa? Permainan?" Nayeon tampak kebingungan.

Wajah Nayeon yang kebingungan membuat mereka (Taehyung dan Jimin) gemas karena wajahnya sangat polos dan lugu.

[Ahaha. Iya. Kau tak perlu penasaran. Itu permainan ponsel yang sangat susah]-Taehyung.

Nayeon mengangguk saja. "Apa kalian sedang belajar atau sekedar main?"

[Ya, Jimin meminjam buku Biologi gue tapi akhirnya kita belajar bareng. Tapi dia Goblog banget sumpah]-Taehyung.

"Maksudnya?" Nayeon penasaran kelanjutannya. Kalau Nayeon dapat melihat, mungkin ia bisa melihat wajah Jimin yang sudah merah padam akibat mendengar perkataan Taehyung yang mencoba mempermalukannya.

Bugh

Pada akhirnya Jimin memukul kepala Taehyung. Nayeon mendengarnya langsung kaget.

"Ada apa? Kenapa ada suara pukulan?"

[Ya! Ngapain lo pukul gue anjirr!]-Taehyung.

[Ngapain lo malu-maluin gue?]-Jimin.

[Lo tadi bilang nggak pinter. Giliran gue ngatain lo goblog, lo sewot. Gimana sih]-Taehyung.

"Apa yang kalian ributkan? Ayolah. Jangan ribut. Sudah malam kok kalian ribut."

[Ini nih nay. Dikatain Goblog nggak mau padahal tadi sendirinya bilang nggak pinter. Ya gimana nggak goblog orang dia bilang kodok ngelahirin. Kan gila banget]

Nayeon terkekeh seketika. Kodok? Melahirkan? Ada-ada saja.

"Tidak apa. Mungkin ia tak berkonsentrasi saja," ujar Nayeon. Padahal ia ingin tertawa.

[Syukur ada yang ngomong bener. Ya udah ya Nay. Barangkali lo mau lanjut belajar]-Jimin.

[Ah iya. Ya udah ya gue tutup vidcallnya. Bye!]

Bip!

Dan Vidcall diputus oleh Taehyung. Nayeon lega sekaligus senang mendengarnya. Ia akan mempunyai teman baru sekarang yaitu Jimin.

Ia rasa akan menyenangkan berteman dengan mereka lebih lanjut.

✘✘✘

"Sampai jumpa oppa!"

Arin melambaikan tangannya ke arah Jimin yang baru saja melajukan motornya menjauh dari rumah Arin dan Taehyung.

Gadis itu tadi menemani Jimin keluar dari rumah dan mengantarkannya hingga Jimin mengendarai motornya menuju ke rumah Jimin.

Ia kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat Taehyung sedang menonton Tv dengan kaki diluruskan dan berada tepat diatas meja.

Astaga! Fix! Kakaknya memang tidak waras!

Tanpa berdosa sama sekali ataupun merasa bersalah ia malah menoyor kepala kakaknya yang sedang enak-enakan itu.

Sama saja dia!- Author.

Taehyung kesal langsung menoleh ke adiknya. Arin menjulurkan lidahnya terlihat meledek Taehyung yang memperlihatkan raut kesal pada dirinya.

"Bisa nggak, nggak gangguin gue?" kata Taehyung pada Arin dengan sarkas.

"Kakak tuh nggak sopan banget sih! Kakinya!" Arin menunjuk pada kaki Taehyung yang berada di atas meja.

"Lo sama aja! Ngapain noyor kepala kakak lo sendiri anjirr!" balas Taehyung tak terima.

"Kakak duluan!"

"Lo!"

Dan terjadilah perang mulut antara kakak beradik itu. Cekcok pendapat ith berlangsung satu jam hingga Ibu mereka datang dan mengomeli mereka selama dua jam.

Dan setelahnya mereka berakhir dengan kembali ke kamar masing-masing pada tengah malam tepat.

✘✘✘

Taehyung tiba di kelasnya. Langsung saja ia melemparkan tasnya ke bangku kesayangannya dan menaruh skateboardnya ke belakang.

Ia menduduki dirinya dan menyilangkan kedua tangannya dan menyenderkan kepalanya diatas meja.

Ia mengantuk.

Semalam karena diomeli Ibunya ia tak bisa tidur hingga pukul 2 pagi. Akibatnya ia memilih belajar dan baru tidur selama empat jam.

Biasanya ia tak akan terlalu mengantuk, tapi hari ini sepertinya harus tidur dengan nyenyak untuk mengisi energinya yang tiba-tiba drop. Bahkan rasa-rasanya ia tak dapat mengikuti pelajaran hari ini dan akan pergi ke UKS untuk tidur.

Maklum. Sekolah adalah rumah kedua baginya. Katanya.

Tapi beruntungnya ia sudah belajar dan menangkap materi untuk hari ini. Bodoh amat kalau ada guru yang mencarinya dan memarahinya.

Jimin baru datang dengan wajah sumringahnya. Begitu sampai di bangkunya ia bisa melihat Taehyung memejamkan matanya dan membuatnya terheran-heran. Biasanya Taehyung akan tidur setelah istirahat pertama.

"Tae, lo tidur?" tanya Jimin.

"Nggak. Gue mandi."

"Lucu sih lo. Lo tidur."

"Goblog! Lo udah lihat gue mau tidur masih aja nanya."

"Kenapa lo? Tumben banget nyenyak banget mau tidurnya."

"Semalem gara-gara Arin gue dimarahin anjir! Sampe diceramahi Mama gue dua jam dan gue baru tidur tadi jam 2."

"Gila aja nyokap lo, kuat emang tuh? Badass."

"Udah gih. Jangan ganggu gue. Kalau Namjoon, Yoongi, Hoseok, Jin sama Kookie dan siapa aja nanya jawab aja gue lagi nggak mood sama kurang tidur banget. Intinya jangan ganggu."

"Oke."

Jimin akhirnya membiarkan Taehyung tidur. Ia melakukannya sebagai tanda terima kasih atas pengajaran Taehyung semalam. Ya walau ia akui kalau semalam sempat membuat Taehyung pusing karena jawaban yang tidak masuk akal darinya.

Seukir senyuman tulus ia sematkan dalam wajahnya sekilas, mengingat kebaikan Taehyung padanya.

Makasih loh- Park Jimin.

Syukur update hari ini. Disini gue kasih tau yang pas lagi vidcall.
Sorry kalau gaje, emang segaje authornya😂😂
Next Chapter bakal muncul sedikit si 'Mantan' Taehyung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro