4. Ex-GF

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Nayeon berada di balkon lantai dua. Tak ada yang bisa ia lakukan selain duduk diam di sana. Menjadi tunanetra memang sangat menyusahkan menurutnya. Berjalan dengan tongkat, memegang sekeliling, terjatuh, huruf braile yang kadang tak dapat dipahaminya dan masih banyak lagi.

Belum lagi penyakit Bronkitisnya yang membuatnya kadang tak bisa di suhu pegunungan. Kadangpun ia tak bisa menikmati salju karena ini.

Orang tuanya saat ini sedang pergi untuk mendaftarkan sekolahnya di Sekolah Luar Biasa khusus yang memiliki kelainan seperti dirinya. Andai saja ia bisa memilih, ia akan memilih menjadi normal dan bersekolah di sekolah umum!

Materi yang diberikan di SLB harus ia dengar terus menerus hingga hafal. Bosan! Ia muak. Tapi ia tak bisa menyalahkan siapapun termasuk orang tuanya.

"Nayeon!"

Teriakan seseorang dari bawah membuatnya terkejut.

Tunggu... Itu seperti suara.. Taehyung! Benar itu Taehyung!

Ia mencoba mendekat pada pembatas balkon dan mencari keberadaan pemuda itu yang kini sedang menyapanya walaupun ia tak bisa melihat dimana sosoknya.

"Taehyung! Apa kau menemukan obatku?" tanyanya setengah berteriak tapi masih bisa terdengar oleh Taehyung dari bawah balkon.

"Ada! Boleh gue masuk enggak?!" kata Taehyung dari bawah sambil menenteng obat milik Nayeon yang berhasil ia ambil dari Jungkook.

"Boleh."

Taehyung tersenyum. Ia segera masuk ke dalam rumah Nayeon setelah mendapat izin dari sang pemilik. Tak lupa ia mengunci motornya agar tidak kecolongan maling.

Ia menaiki anak tangga dengan terburu-buru untuk bertemu dengan Nayeon. Begitu sampai di balkon tempat Nayeon berada, Taehyung menghampirinya. Ia meraih tangan mungil itu dan menempatkan sebungkus plastik diatasnya.

"Nih obatnya," katanya.

Nayeon tersenyum. "Terima kasih."

"Sama-sama," balas Taehyung.

Taehyung melihat sekeliling balkon tersebut. Ternyata banyak tanaman hias cantik yang ada disana yang membuat tempat itu bagus. Ditambah lagi balkon tersebut bisa sampai ke halaman belakang dan mengarah langsung ke pemandangan kota Seoul.

"Bagus ya disini."

Nayeon paham maksud perkataan Taeyung merujuk kemana. Ia tersenyum karena pria itu sama sepertinya, mengaggumi balkon tersebut.

"Ibu suka bunga. Jadi disini banyak tanaman. Katanya bagus juga buat udara."

Taehyung mengangguk-angguk paham. Dengan blak-blakan ia bertanya, "Nay, kamu percaya cinta?"

Nayeon terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari pria itu. Taehyung seperti menoreh kembali luka lamanya. Luka yang mengingatkan sosok pria dari masa lalunya.

"Enggak," jawabnya tegas.

"Aku nggak tau masalah cinta. Pacaran bagi aku itu seneng-seneng," timpal Taehyung.

"Oh."

"Katanya sih cinta itu manis. Tapi aku nggak tau gimana rasanya cinta. Aku tuh ngga pernah serius sama hubungan yang disebut pacaran."

"Cinta itu manis diawal, begitu udah ngerasain jadi sepah yang dibuang."

"Kok tau?"

"Kata temen aku dulu."

Bohong. Nyatanya ia sendiri mengalami hal tersebut. Taehyung tersenyum.. Miris. Ia juga berbohong. Sebenarnya ia juga mencintai seseorang namun juga pernah dikhianati.

"Nay, mau nggak jadi sahabat aku? Aku bisa kenalin kamu ke temen-temen aku juga. Mereka nggak bakal keberatan kok."

Nayeon tersenyum mendengarnya. Baru pertama kali ada orang yang mengajaknya berteman. Ia bahagia sekali.

"Tentu! Aku sangat mau."

"Oke. Kita teman?"

Taehyung menunjukan jari kelingkingnya. Ia segera meraih tangan kanan Nayeon dan menautkan kelingkingnya dengan kelingking Taehyung.

"Teman."

✘✘✘

"Goblok! Kenapa kodok lo jawabnya melahirkan dodol!"

Taehyung menjitak kening Jimin karena otak temannya itu sangat keras sekali menerima pelajaran yang begitu mudah. Bahkan dalam pertanyaan paling mudah sekalipun, Jimin tak bisa menjawabnya.

Dan tangan Jimin hanya bisa mengelus bagian dahinya yang kena jitakan temannya yang amat keras diberikan padanya. Padahal cuma salah jawaban saja.

"Mana gue tau. Masa lo nyalahin gue sih!" kata Jimin tidak terima.

"Lo otaknya sengklek atau gimana si Ncim? Beruang bertelur, Kelelawar itu monster, Manusia lo sebut reptil. Gila lo jawabnya!" kata Taehyung sambil memperlihatkan jawaban Jimin.

Kayanya gue perlu daftarin Jimin ke SLB juga lama-lama nih, batin Taehyung.

"Gue tau lo pinter! Nggak udah njitak juga kali!" protes Jimin yang masih tidak terima.

Ia datang minta untuk diajarkan bukan mendapatkan omelan atau marah-marahan dari Taehyung yang kelewat jenius itu.

"Jawab yang bener. Kalo jawaban lo bener, kita main game habis itu."

Mata Jimin berbinar. Seketika ia kembali bersemangat. "Serius? Oke gue bakal jawab dengan benar!"

Jimin dengan antusias menjawab pertanyaan yang diberikam oleh guru tentang Kingdom hewan. Taehyung menggeleng dengan tingkah temannnya yang setengah waras itu.

Untung temen. Coba kalo engga, gue tenggelemin aja lo di kolam zombie kaya train to Busan, kampung halaman lo.

"Udah! Coba dicek!"

Taehyung mengambil kertas jawaban Jimin dan mengeceknya. Dengan teliti ia memeriksa jawaban Jimin. Ia kemudian tersenyum membuat Jimin yakin itu firasat yang baik untuknya.

Meskipun tadi dia menjawab dengan asal-asalan pada jawaban pertama dan setelah ia mengoreksi sendiri kesalahan karena Taehyung menganggap jawabannya terlalu horor untuk diperlihatkan oleh kaum manapun.

Tangan Taehyung bergerak menyodorkan kertas carik pemilik Jimin.
"Udah bener, lain kali jawabannya gak usah ngawur lagi," katanya.

"Fiyuh," Jimin membuat gerakan menyeka keringat seeolah-olah dia melakukan pekerjaan berat.
Padahal, hanya menulis jawaban saja.

Sesuai dengan janji Taehyung, mereka berdua akhirnya bermain game bersama di kamar Taehyung.

Satu hal lagi yang mungkin terlupakan, Jungkook tidak bisa ikut karena masalah sakit perut kembali yang tidak bisa ditoleransi. Akibat makan samyang lima porsi yang sangat tidak masuk akal bagi seorang penderita asam lambung tinggi, untung saja dia langsung minum obat dengan cepat.

Lupakan anak yang keras kepala itu karena taruhan dengan Mingyu kemarin, sekarang dua orang ini sudah mulai merasakan jadi rival.

Jangan lupakan umpatan, saling menoyor satu sama lain, berbuat curang dan masih banyak lagi yang selalu mereka lakukan kalau sudah terikat dalam game adu satu dengan lainnya. Intinya ini tidak baik ditiru oleh kalian, kawan.

Mereka sangat menikmati permainan sampai tidak sadar kalau jam dinding sudah menunjukan pukul 23.04 KST, artinya sudah waktunya mereka tidur. Tapi sepertinya dewi tidur belum ada di mereka dan juga dewi fortuna.

Tidak, hanya Jimin yang tidak mendapatkan dewi fortunanya sekarang.

Ponselnya sudah ada sekitar tujuh miss called dari Mamanya dan anak itu menepuk jidatnya keras-keras.
"Mampus! Uang jajan dipotong ini," ujarnya.

"Pulang sana, kalau beneran dipotong mampus lo," kata Taehyung mengejek.

"Potong apanya, njir!"

"Duitnya lah! Lo pikir apaan?"

"Gue kira, anu. Ya udah, gue balik ya. See you," Jimin bangkit dan bertos andalan mereka kemudian pergi dari sana.

Suara motor Jimin masih terdengar dari kamar Teahyung dan pemuda itu hanya bisa mengulumkan senyum padanya.

Park Jimin, setidaknya berteman dengan teman idiot sepertimu bisa memudarkan luka yang terlalu dalam di hatinya karena seseorang yang sudah tak ingin lagi disebutkan namanya.

Mantan.

✘✘✘

Di ruang keluarga, Nayeon sedang menikmati waktu quality time bersama Mama Papa-nya, kapan lagi bukan?

Papanya bekerja di bidang Arsitektur membuat mereka terkadang berpindah-pindah tempat karena






"Jadi disini? Wah akhirnya aku akan bertemu dengannya lagi. Taehyung bersiaplah. Aku akan kembali padamu."

Seorang wanita dengan paras cantiknya menutup sambungan telponnya. Ia tersenyum begitu mendengar kabar Taehyung ada di kota tersebut.

Sudah lama sejak dua tahun ia memutuskan hubungan dengan pria itu dan mulai lost contact. Ia kegirangan dan membayangkan bagaimana tampannya pria itu saat ini.

Ia menengadah langit cerah yang bersinar dengan jutaan bintang bertaburan di langit kota Seoul dan juga rembulan yang ikut menemaninya.

"Aku kembali. Aku berjanji akan lebih baik lagi."

Dia kembali tersenyum dengan sebuah senyuman yang tak dapat ditebak jenis senyuman apa itu. Yang jelas, senyumannya menyiratkan jutaan pertanyaan dan kata-kata.

Akan diterbitkan
Oleh Kpopwriting Event dari alydwxx08

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro