✧ Fix, Kemusuhan! ✧

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Siap untuk komen tiap paragraf?
Ditunggu vote and comment-nyaa ✿

⑅ - ☆ - ⑅

"Kalian mau ke mana?" Netranya menangkap dua orang berpakaian rapi turun dari tangga melewatinya yang sedang menonton televisi ditemani setoples keripik singkong rasa BBQ.

"Gue mau survei tempat sama Tasya. Sebentar lagi mau ada acara makanya gue mau langsung cek," kata Joshua.

"Gue juga. Mau latihan futsal, Zel. Lo di rumah sendiri gak apa-apa, kan?" Valdo bersuara usai melempar kunci mobil Joshua yang tadi ia ambil sekalian dengan kunci motornya.

"Gak apa-apa kok, gue mau full rebahan aja. Oh, iya, Luna hamil anaknya Luki, loh," balasnya sambil tersenyum lebar. Kedua cowok itu membalasnya dan segera pergi.

•••

tasy lie ♡ :
» udah dulu yaaa
» tasya mau jalan nih, babaii

Me :
take care!! «

"Ya ampun, gabut sekali," keluhnya. Setelah memastikan Tasya dan sepupunya pergi dengan aman, ia melanjutkan acara rebahannya di atas kasur empuk yang tiga perempat tempat dikuasai oleh boneka super jumbo yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya.

Tanpa terasa gadis yang masih cantik walaupun belum mandi itu terlelap dalam mimpi, menghabiskan waktu siangnya dibalik selimut tebal yang menghangatkan tubuh. Azan asar berkumandang dari segala penjuru, menggerakkan matanya untuk terbuka lebar dan menunaikan kewajiban bagi setiap muslim usai mandi.

Tepat setelah ia selesai berzikir petang pintu utama diketuk berkali-kali. Ia dan bi Onik berbarengan membuka pintu. Kemudian, bi Onik mengundurkan diri.

"Kenapa Zal?"

"Cantik." Mata Rizal bergeming menatap gadis di hadapannya, dia memang cantik ditambah balutan mukena berwarna putih membuatnya terlihat lebih cerah.

"Ha? Kenapa, Zal?"

Rizal menggeleng pelan. "Gue mau kasih kabar kalau Tasya-"

"Zal!" panggil Valdo yang baru saja tiba. Cowok itu masih mengenakan jersey futsalnya dan menyisakan beberapa bulir keringat, rambutnya setengah basah. Valdo memang tampan tetapi demi gengsinya yang tinggi, Hazel dengan ogah mengatakan bahwa Valdo memang semanis itu.

"Eh, iya, lo udah dapet kabar terbaru dari Tasya atau Joshua? Mereka gue chat gak pada online," paparnya setelah mendaratkan bokong di sofa empuk ruang tamu.

"Emang mereka kenapa? Setau gue, mereka survei tempat katanya mau ada acara, makanya Joshua turun tangan langsung," sahut Hazel.

"Mereka kecelakaan, mobilnya masuk ke jurang," jawab Rizal, air muka Hazel berubah seketika. Dan pergi ke kamar demi menghubungi sepupu dan sahabatnya itu.

Me :
lo di mana «
baik2 aja kan? «
jo, bales! «
jo! jangan bikin khawatir plis «

Beralih ke roomchat antara dirinya dan Tasya.

Me :
lo di mana «
tasyaaa «
tas? «

Merasa tak ada balasan setelah melewati beberapa detik, ia berlari ke grup dia dan sahabat.

Beban Dunia 💸

Me :
kalian di mana «

bilbong ♡ :
» rumah

zhelekk ♡ :
» gue mau prgi sm bila
» nih, dah di rmh bila

bilbong ♡ :
» oke je
» bai zell

Kekhawatiran menguasai raganya, pikirannya tersita penuh menuju dua orang yang belum membalas pesannya. "Kalian di mana?" lirihnya.

•••

"Lo yakin berhasil?"

"Yakin! Gue dapet kabar dari tim B kalau target udah bisa dieksekusi tinggal dibawa ke TKP aja, mungkin sebentar lagi," jawabnya.

"Oke, sip. Tim A gimana? Aman?" Acungan jempol menjadi jawaban. Ia puas, sebentar lagi wajah yang cantik itu akan menjadi wajah pias penuh kekhawatiran. Inilah momen yang ia tunggu sejak lama dan baru sekarang ia bisa merealisasikan rencananya.

•••

"Joshuaa! Tasyaa!" teriak Hazel ketika tiba di bibir jurang yang tadi diarahkan oleh Rizal. Jurang ini, jika ia turun maka akan muncul menuju hutan belantara, kata Rizal, ada beberapa hewan buas nan liar yang menjadi penghuni di sini.

"Turun aja, yuk," ajak Valdo. Awalnya Hazel takut, sungguh turunan ini curam, namun berkat bantuan kedua cowok di sisinya ia mampu menapakkan kaki di tanah bawah.

"Joshuaaa!" teriak Hazel, lagi. Tiba-tiba saat dirinya berbalik tak ada lagi sosok Valdo dan Rizal. Ia sendirian di pintu hutan. Ingin berbalik dan pulang, pikirannya hanya tentang keselamatan Joshua dan Tasya. Namun, jika ia melanjutkan perjalanan, Hazel sangsi bisa kembali ke rumah.

Ponsel yang berada di dalam sling bag ia keluarkan, mencoba kembali menghubungi keduanya, namun terhalang signal membuatnya frustrasi. Menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan, ia menyakini diri untuk kembali melangkah ke hutan sambil terus memanggil orang-orang yang ia tunggu kehadirannya.

Sedangkan, di tempat yang berdekatan dengan Hazel, terdapat beberapa orang yang masih sibuk membereskan tempat yang akan dituju sang target.

"Dia marah gak ya kita giniin?" tanya salah satunya secara tiba-tiba.

"Gue harap enggak, mungkin cuma kesel aja. Lihat aja ini semua cuma buat dia, kalau bukan buat dia gue ogah," jawabnya.

"Joshuaa! Tasyaa! Valdoo! Kalian di mana?" Suara Hazel yang masih mencari keberadaan mereka terdengar di telinga masing-masing. Saat itu juga, semua orang yang berada di sana bersembunyi di tempat yang telah ditetapkan.

Hazel berhenti di tempat, di depannya ada sebuah meja berlapiskan taplak berwarna putih yang menutupi seluruh bagian meja di mana ada lilin kecil yang menyinari membuat suasana hutan tak terlalu seram. Ada beberapa tumblr light yang mengitari beberapa pohon besar. Di sana, ada balon yang digantung bertuliskan 'HBD HAZELNA'.

Demi apapun, ia lupa dengan hari ulang tahunnya sendiri. Air matanya mengalir dengan sendirinya. Ia terharu akan kejutan ini semua. Namun, di mana orang-orang yang menyiapkan ini semua?

"HAPPY BIRTHDAY!!" Sebuah suara menginterupsi dari belakang. Di sana ada Joshua, Valdo, tiga sahabatnya juga para sahabat sepupunya. Mengabaikan semua, ia berlari memeluk Joshua, Hazel menangis di dada bidang ini.

"Gue kaget, Rizal bilang lo kecelakaan masuk jurang, gue panik. Tap-tapi ternyata lo bikin kejutan ultah gue. Gue terharu tapi gue juga kesel sama lo!" ucapnya sambil menangis. Semua yang mendengar lantas tertawa.

Akhirnya, semua terhanyut dalam atmosfer perayaan ulang tahun Hazelna yang ke 17.

"So, ini bukan hutan?" tanya Hazel tak percaya.

"Iya, ini kebun bukan hutan dan ini punya bokap gue. Jadi aman."

"Tapi kata Rizal ini hutan dan banyak hewan buasnya," ucapnya lagi.

"Rizal lo percaya, Zel. Awalnya Joshua mau rayain di cafe atau resto gitu, cuma gue bilang udah mainstream dan gue usul di sini akhirnya jadilah begini, buat ide gila Joshua sama Tasya kecelakaan dan ada hewan buas cuma akal-akalan Rizal doang," papar salah satu sahabat Valdo, Key.

"Jangan dibongkar, Sialan!" kesal Rizal sembari melempar kulit kacang yang baru saja ia makan.

"Udah udah, jangan berteman, mari baku hantam saja," sahut Amel, mereka membalas dengan suara ketawa cekakak. Masih ingat Amel, kan? Iya benar, kakak dari Rizal.

"Bodo amat! Musuh kita sekarang."

"Fix, kemusuhan kita."

Bahkan tanpa sengaja, Hazel dan Rizal berucap bersamaan dengan arti yang hampir sama.

"Cie...."

⑅ - ☆ - ⑅

28 Agustus 2021

- 🐾

Gimana sama part ini? Semoga sukaa yaa!
Bantu aku dong, rekomendasiin ke teman-teman kalian biar makin banyak nih yang kenal Hazel dkk.
Boleh juga yang mau share BSI ke tiktok dan ig, bisa sekalian tag aku yaa, @helennfebry_.

Komen next banyak-banyak biar aku fast update!!

SPAM FOR NEXT CHAPTER!!! ☘️☘️

✨ t h a n k  y o u ✨

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro