Setiap hidup memiliki jalan. Setiap jalan memiliki persimpangan. Setiap persimpangan memiliki tujuan.

Setiap manusia memiliki kehendak. Setiap kehendak memiliki akibat. Setiap akibat memiliki rasa.

Menyenangkan atau tidak, membahagiakan atau tidak, memuaskan atau tidak, ialah rasa dari setiap kehendak.

Tiada yang tidak
untuk terbebas dari
akibat-akibat kehidupan

Nyatanya, manusia sering kali kebingungan, padahal kesempatan hidup tak dimiliki semua jiwa.

Nyatanya, manusia sering kali beralasan bak tiada persimpangan lain yang bisa jadi pijakan langkah, padahal mungkin matanya saja yang tertutup niat tak bertanggungjawab.

Nyatanya, manusia sering kali angkat kaki dari setiap akibat kehendaknya, padahal telah diberi kuasa untuk berpikir dan menetapkan langkah serta tujuan.

Lantas, pada apa manusia mengadu bahwa ia tiada pilihan?

Bukankah Tuhan telah berbaik hati agar diri mampu menyeleksi setiap jalan yang hadir dalam kehidupan?

Apalagi yang kau risaukan?

Egomu yang tak pernah terpuaskan?