#5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Penjaga

WinLo05

Hanya pengalaman singkat. Namun menarik. Sebut saja, saat itu saya menjadi bagian staff puskesmas XY. Dari gedung pusat, saya ditempatkan di salah satu pustu sebuah kampung yang mari kita samarkan menjadi kampung Hijau.

Penduduk di kampung hijau, membangun pemukimam di sepanjang jalan trans utama. Jadi, di kanan kiri ada rumah-rumah yang berjejer rapi.

Suatu ketika, rekan kerja saya bernama Yesi (nama samaran). Mengatakan pesan Ayahnya kepada dia dan saya. Singkat cerita, Ayah Yesi adalah mantan guru SD di kampung hijau sejak tahun 90'an. Kira-kira seperti ini pesannya.

Jika sedang kerja. Usahakan jangan melamun. Tempat itu banyak Jin.

Awalnya, saya mah ogah-ogahan. Meyakini setiap tempat pasti memang ada makhluk dunia lain yang menetap. Tetapi, satu hal yang menarik.

Setiap kami berdua berjaga di pustu. Saya dan Yesi, suka sekali mengantuk tiba-tiba. Kelopak mata terasa sangat-sangat berat. Bahkan, Yesi saja menyerah dan memilih tidur sambil menunggu pasien.

Singkat cerita, malam hari di hari yang sama saya mendengar pesan Ayah Yesi. Ini antara di alam bawah sadar dan tidak.

Saya mendadak terbangun tiba-tiba. Tampak terkejut, ada orang mau masuk dalam kamar saya. Awalnya, saya pikir pencuri. Tapi kok aneh, keluarga saya tidak ada yang bangun.

Hal yang membuat saya terkejut adalah, ada dua orang wanita yang saya tidak kenal mencegah tubuh saya untuk bergerak. Keduanya mengatakan untuk tetap di tempat dan jangan bergerak, sedangkan di depan saya. Berdiri dua pria yang tidak saya kenal, sedang menghadang seorang pria tinggi besar, kulitnya hitam licin, wajah dan tatapan matanya begitu menakutkan.

Saat dia melihat saya. Tangannya yang besar menunjuk ke arah saya sambil berkata, "saya mau dia ikut sama saya."

Terkejut? Pasti. Bahkan agak takut, udah mulai menyadari bahwa yang saya alami bukan di dunia nyata. Tetapi dimensi lain yang masih terikat dengan dunia yang kita pijak.

"Kenapa saya harus ikut? Kamu siapa?"

"Aku Jin dari kampung hijau. Kamu harus ikut saya ke sana."

Sumpah, begitu mendengarnya. Saya panik dong. Jadi yang berdiri di depan saya ini Jin dan cerita orang-orang selama ini yang saya dengar soal kampung Jin itu benar-benar nyata.

Saya udah enggak fokus. Enggak ingat apa yang dilakukan dua pria di depan pintu kamar saya dengan Jin laki-laki tersebut. Yang bisa saya tangkap, mereka tampak sedang bertengkar.

Sedetik kemudian, saya sudah tidak berada di dalam kamar. Bertelanjang kaki di sebuah lapangan rumput hijau yang di sekelilingnya banyak pepohonan hijau yang menjulang, sedangkan di depan. Ada sebuah hutan lagi, namun dibaliknya ada sebuah puncak bangunan berbentuk stupa candi yang sangat megah.

Belum juga saya melangkah melihat keindahan itu. Sesuatu seperti kembali menarik tubuh saya. Setelahnya, saya tersadar dari tempat tidur dengan jantung berdebar-debar.

Saya masih bersikap positif thingking sampai pagi dan bertemu Yesi, bahwa itu hanya mimpi belaka. Saat saya menceritakan mimpi semalam pada Yesi. Dia malah terkejut bukan main.

Pasalnya, kondisi hutan yang saya lihat. Mirip dengan pengalaman Ayah Yesi yang masuk ke kerajaan Jin kampung hijau.

Sungguh, itu pengalaman yang paling unik. Tetapi di satu sisi, saya merasa pengalaman ini kek mirip kesatria-kesatria dalam cerita manhwa.

Soal 2 wanita dan 2 pria itu. Mereka adalah penjaga leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi di keluargaku.

Sebenarnya, ada kisah mereka tersendiri dan vibesnya tuh mirip banget dengan manhwa-manhwa kerajaan.

Saya pernah minta tolong seorang teman untuk lihat mereka dan saya sangat terpukau mendengar kisah para leluhurku. Tidak berbeda jauh, dari para cerita yang disampaikan para tetua marga.

Namun, baru-baru ini. Saya sangat takjub, pasalnya dari 4 orang penjaga ini. Saya selalu berusaha membuka komunikasi dengan mereka. Tetapi, mereka seperti menolak.

Dan akhirnya, sebut saja nama salah satu penjaga wanita ini bernama Luna. Dia mau hadir dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Walau ujung-ujungnya, dilarang menanyakan hal aneh😅

Sumpah, saya enggak nyangka sisilah keluarga saya. Benar-benar vibes cerita fantasi. Mirip cerita manhwa. Tapi, mau di apa. Itu kenyataannya.

Oh, ya. Luna tuh perawakannya kayak seorang knight. Rambut dia panjang bukan hitam. Tapi kayak putih namun agak cokelat-cokelat gitu. Wajahnya manis dan feminim. Tapi kalau mode aksi, auranya berubah garang (Saat itu saya mendadak dapat ide fantasi😭 tentang karakter dia)

Terus saya tanya, kenapa yang cowok kek gak mau muncul sih. Lalu dibalas. "Takutnya kamu jatuh cinta sama mereka."

Lah? Berasa malu dan salting banget, sumpah malu bangett. Kek mereka tahu banget tentang saya, saya kan penganut sekte cowok fiksi yang tipe-tipe cogan gitu😭😭

Lalu alasan mereka enggak bisa sering-sering komunikasi. Masalahnya, saya tuh pernah berkata mau ke kerajaan jin itu lagi. Mau melihat kehidupan mereka demi bahan riset menulis cerita fantasi dan genre historical.😅😅 (Jangan dicontoh)

Namun yang ada, malah kena semprot. Ya, cape-cape diselamatin dan bawa pulang. Malah minta balik lagi😭😭

Ogeb enggak gue?😅😂

Ps : Gue mah ogak masuk ke dunia Jin. Lah, yang ini malah absurb

Zinc Moes S.Ked

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro