Anak Ayam

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

| Songfiction | Psychological horror |

Drabble
Untuk W_Undercover

NC-17
(Mengandung unsur yang mungkin mengganggu untuk sebagian pembaca)

| E-Jazzy | 142 words |

"Tek kotek, kotek kotek, anak ayam turunlah tiga."

Sosok berjaket kelabu itu bersenandung. Kaki tak bersandalnya mendekati si sulung, lalu dia menikamnya di jantung.

"Tikam satu, tinggallah dua. Tek kotek, kotek kotek, anak ayam turunlah dua."

Sosok berjaket memepet anak tengah, mencekiknya hingga habis napas terengah.

"Bengek satu, tinggallah satu. Tek kotek, kotek kotek, anak ayam turunlah satu."

Sosok berjaket menarik si bungsu, membenamkannya ke bak mandi hingga membiru.

"Benam satu, tinggal induknya. Tek kotek, kotek kotek, induk ayam turun sendiri."

Sosok berjaket melesat ke dalam kamar yang tak terkunci.

Disibaknya selimut, lantas meraih secarik kertas; surat dari suami untuk sang istri—bahwasanya perkawinan ini tak bisa jalan lagi.

Sebelah kakinya terjulur ke bingkai jendela. Lalu tangannya. Lalu badannya. Udara segar lantai tiga menerpa. "Lompat satu—"

Lirik terakhir dari senandungnya menggantung selamanya manakala jasad wanita berjaket itu menyambut tanah.

Habislah sudah.

Sedikit komentar kalian amat berarti untuk saya; dan,
Menekan bintang di bawah ini takkan membuat Anda sekalian kehilangan jari '-')/


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro