Bertengkar

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kiss Kiss Kiss Kiss Kiss ... Aaaahh

Kiss Kiss Kiss Kiss Kiss ... Me Know

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Pasti bagi orang yang mendengar pertama kali merasa aneh dengan suara bel. Sekolah ini memiliki keunikan sendiri, setiap bel pulang berbunyi akan berbeda dan mengambil isi bait dari lagu terkenal. Contohnya bel tadi, suaranya berasal dari bait lagu 'UN1TY - Pangeran Tidur'.

Kelas XI IPA 1, satu persatu siswa siswi berprestasi meninggalkan kelas. Kini hanya tertinggal enam orang murid di dalam kelas.

"Bro, gue duluan ya," pamit Gilang.

"Mau kemana bro, buru-buru amat," sahut Fajri.

"Biasa mau latihan dance buat lomba minggu depan," jawab Gilang.

"Oke bro, semangat!" balas Ricky mengepal satu tangan ke atas.

"Thanks bro, sampai jumpa besok."

Sosok Gilang perlahan meninggalkan kelas. Pemuda itu akan mengikuti lomba tingkat nasional antar kota Jakarta. Kelihaian Gilang dalam dance tidak perlu diragukan lagi.

Kedua cewek terlihat merapikan tas dan beberapa alat make up. Fenly melirik sekilas kelakukan cewek-cewek centil itu.

"Di sini kan sekolah, bukan salon," sindir Fenly datar.

Yuki dan Nindy menatap tajam Fenly. Yuki berjalan ke tempat duduk Fenly sambil mengebrak meja.

Brakk!!

"Maksud lo apa, huh? Suka-suka gue dong, sekolah juga nggak keberatan tuh."

Yuki tersulut emosi. Wajahnya sudah memerah padam dan senyum licik terukir di bibir.

"Ya ya ya ...," sahut Fenly tak acuh.

"Sumpah ya lo! Cowok sok pintar!" sindir Yuki emosi.

Fenly menaruh kamus di meja keras. Dia berdiri lalu menghadap tepat di depan Yuki.

Jari telunjuk Fenly mengacung di wajah Yuki. Adu tatapan tajam membuat suasana di kelas tegang.

__#_#__

Ricky langsung melerai keduanya. Dia tak mau sahabat dan cewek yang disukai bertengkar satu sama lain. Ya! Ricky sudah menyukai Yuki sejak zaman MOS.

Namun, Ricky tak memiliki keberanian hanya sekedar dekat dengan cewek itu. Setidaknya dari kelas X sampai XI ini dirinya dapat sekelas dan puas memandangi wajah Yuki dari dekat maupun jauh.

"Hei, hentikan kalian berdua!" lerai Ricky.

Ricky menghadap Fenly untuk tidak berbuat macam-macam. Sedangkan Yuki sudah diamankan oleh sahabatnya Nindy.

"Rick, bilangin temen lo. Kalau punya mulut tuh di jaga!"

Yuki masih menatap tajam Fenly, lalu menarik tangan Nindy untuk segera pergi dari kelas. Yuki sudah muak melihat teman sekelasnya itu.

"Yuk, Nin!"

"E-eeh iya," jawab Nindy pasrah.

Di mana Fajri? Fajri lebih memilih tidur dibandingkan harus melerai atau menonton pertengkaran Fenly dan Yuki setiap harinya.

"Gue benci banget sama dia!" Fenly emosi.

"Hati-hati lo Fen, benci bisa jadi cinta," ucap Fajri asal.

Degh!

Ada perasaan sakit di hati Ricky. Dia tak mau sampai hal itu terjadi. Entah Ricky harus bagaimana jika Fenly benar-benar menyukai Yuki, gadis yang ditaksirnya.

"Guys! Gue duluan ya," pamit Ricky. Tanpa menunggu jawaban kedua sahabatnya, dia memilih untuk meninggalkan kelas cepat.

Fenly menghela napas kasar. Dia melihat sekilas perubahan raut wajah Ricky seperti kecewa. Ingat, Fenly sangat peka bila menyangkut kedua sahabatnya.

"Loh, Bang Rick. Kita nggak jadi nongki?" tanya Fajri menegangkan kepala.

Sosok Ricky sudah menghilang di kelas. Fajri menatap Fenly penuh tanda tanya.

"Fen," panggil Fajri.

"Sorry Ji. Gue baru ingat kalau ada pelajaran tambahan buat olimpiade."

Fenly ikut pamit. Langkah kaki Fenly menggema sampai di dalam kelas. Meninggalkan Fajri seorang diri dengan tatapan bingung.

"Lah, kenapa jadi gue ditinggal. Aish, main basket saja deh sama Fiki," ucap Fajri kesal.

Fajri menghela napas pelan. Apakah tadi dia mengucapkan sesuatu yang salah? Fajri langsung mengambil tas, lalu pergi meninggalkan kelas kondisi sudah kosong. Nanti saja memikirkan hal yang membuatnya tambah pusing.

.
.
.
.

___BERSAMBUNG___

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro