Gilang Galau

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jam istirahat telah usai, Gilang berjalan menuju ke kelas. Sehabis bermain basket dengan Fajri, dia memilih pergi ke kantin meninggalkan Fajri.

Pikiran Gilang hari ini tengah kacau. Hal itu membuat Gilang menjadi kesal saat bermain basket apalagi nama Fajri saja yang terus disebut-sebut.

"Apa gue kurang ganteng?" gumam Gilang lesu.

Tiba di kelas, Gilang duduk di sebelah Ricky. Dia melirik sekilas ekspresi muka Ricky masih sama seperti tadi pagi.

"Rick, gue boleh tanya nggak," bisik Gilang.

Ricky menolehkan kepala ke kanan. Satu alis mata naik ke atas. "Apa?" tanya Ricky heran.

"Menurut lo gue gimana?" tanya balik Gilang lesu.

"Hmm ... lo itu orangnya agak tengil, kepedean dan lupaan," jawab Ricky berpikir.

Plakk!

Gilang memukul kepala Ricky pelan. Bisa-bisanya nggak ada hal baik di mata teman sebangkunya itu. Memang Ricky nggak ada akhlak.

"Bangke! Lo kenapa pukul kepala gue?!" kesal Ricky mengelus bagian belakang kepala.

"Bodo!" sahut Gilang.

"Dih! Ambekan kayak cewek!" sindir Ricky. Dia pun memilih untuk menatap langit yang nampak cerah.

Semenjak pelajaran berlangsung Gilang hanya diam, menggerutu, tiduran dan mengeluh tidak jelas. Ricky di sebelah Gilang merasa amat risih dengan kelakuan aneh bin ajaib Gilang.

"Kunikmati cinta sendiri dulu

Membiarkan aksara asmara bercanda padaku

Kamu belum seutuhnya coba cintaku"

Bel istirahat kedua telah berbunyi. Kali ini lirikan lagu dari 'UN1TY - Coba Cintaku' berkumandang.

Beberapa siswa siswi merasa tersindir dengan lirik lagu tersebut. Terutama Ricky dan Gilang, teman sebangku yang tengah galau.

_#_#_

Gilang menarik paksa tangan Ricky. Korbannya sendiri sepanjang jalan mencoba melawan tetapi tenaga Gilang lebih kuat. Padahal badan Ricky lebih besar dari Gilang, tetapi Ricky sejak pagi tak memiliki semangat.

"Apasih Lang? Lo kaya lagi narik kambing tahu nggak!"

Akhirnya tangan Ricky dilepaskan oleh Gilang. Ricky langsung memukul kepala Gilang cukup kencang.

"Rick, gue lagi galau nih. Hibur gue kek," ucap Gilang lesu.

"Hahaha ... seorang Gilang bisa galau juga," ejek Ricky.

Gilang menatap tajam Ricky. "Apa lo lihat-lihat gue? Gue bukan pisang ... hahaha ...," Ricky mengejek lagi.

"Anjir, lo kira gue onyet!" umpat Gilang tak terima dimiripkan sama hewan berbulu satu itu.

Tiba-tiba ada seorang cewek berjalan menghampiri mereka. Cewek itu bernama Tika, seorang adik kelas.

Tika menundukan kepala. Gilang dan Ricky terlihat bingung sekaligus penasaran.

"Ada apa ya?" tanya Ricky ramah.

"Hmm ... maaf Kak mengganggu waktunya sebentar," jawab Tika menegakkan kepala.

Wajah Tika sudah memerah seperti tomat. Dia pun menyerahkan sebuah cokelat dan selembar surat berwarna merah muda ke arah Gilang.

"Buat gue?" tanya Gilang percaya diri.

"Eh maaf Kak. Ini buat Kak Ricky. Tolong diterima ya," jawab Tika malu. Bisa-bisanya dia salah mengasih.

Ricky mengambil cokelat dan selembar surat. Dia tersenyum tipis.

"Terima kasih ya. Ini saya terima," ucap Ricky.

Tika mendadak menjadi patung. Akhirnya hadiah darinya di terima oleh kakak kelas dan mendapatkan bonus senyuman. Ingin rasanya Tika pingsan saat ini juga.

"Iya Kak, saya permisi dulu," balas Tika.

Cewek itu berlari sangat kencang hingga tak terlihat lagi. Ricky tersenyum kecil melihat kelakuan adik kelasnya.

Gilang diam. Dia melirik hadiah di tangan Ricky dengan tatapan iri. Baru saja tadi pagi dibuat kesal sama fans Fajri dan sekarang Gilang dibuat iri melihat Ricky mendapatkan hadiah dari adik kelas.

"Huaa ... Emak, kenapa nasip Gilang kayak gini sih." Gilang merengek seperti anak kecil.

Ricky tak menenangkan. Sosok Ricky telah menjauh dari Gilang. Dia malu melihat kelakuan Gilang seperti itu.

"Jahat benar lo Rick, Ji. Gini amat nasip gue ya," keluh Gilang.

Gilang berjalan gontai menuju kantin. Saat ini dia butuh hiburan dan makan.

Setelah sampai di kantin, Gilang memilih duduk di pojokan kantin. Galau, iri, kesal, marah semua menjadi satu.

"Permisi Kak," ucap suara halus.

Gilang melirik sekilas dan tak sengaja tatapan keduanya bertemu. Siswi itu menjadi salah tingkah dibuatnya.

"Kakak manis juga," puji siswi tersebut tersenyum lebar.

Degh!!

Gilang tak salah dengar kan. Ada seorang cewek cantik di depannya menyebut dirinya manis. Hati Gilang luluh seketika.

.
.
.
.
.

___BERSAMBUNG___

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro