Masalah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Fajri tengah mengejar seseorang. Deru napas terdengar jelas selama berlari.

"Dewi! Tungguin gue dong!"

Fajri terus memanggil dan mengejar Dewi secara bersamaan. Puluhan pasang mata menatap Ketua eskul basket penuh tanda tanya.

Dewi semakin risih dilihat banyak orang. Padahal dia masuk sekolah hari ini ingin mendapatkan ketenangan, tetapi malah seorang Pemuda katanya populer di sekolah selalu mengganggunya.

"Dewi! Lo punya kuping nggak sih atau memang budek!" seru Fajri sekaligus meledek.

Dirinya sudah lelah harus berlari menuruni anak tangga dari lantai empat dilanjut menelusuri lorong sekolah. Fajri hanya butuh istirahat sejenak, tapi dia tak mau menyerah untuk menaklukan Dewi si Gadis tomboy dan cuek.

Penuh perjuangan esktra mengejar cinta sejati. Tiada hari tanpa mengalah dan pantang menyerah. Slogan Fajri selama berusaha mendapatkan balasan cinta.

"Dewi... main yuk sama Abang ganteng ini," ujar Fajri penuh percaya diri.

Fajri merapikan poni rambut yang menutupi pandangan. Hanya melakukan hal itu beberapa siswi ditemukan pingsan tak berdaya melihat damage-nya.

Langkah Dewi terhenti. Kedua tangan di kepal erat menahan emosi. Hal itu membuat Fajri menabrak punggung Dewi.

"Aish, kalau berhenti teh aturan bilang-bilang dulu sama Aa," ucap Fajri mengelus kening.

"Berisik lo! Dasar cowok sok ganteng!"

Dewi lantas menginjak kaki kanan Fajri keras. Tak sampai di situ, Dewi juga memberikan pukulan tepat di perut.

"Argh! Gila lo ya, dikira gue samsak tinju apa," protes Fajri menahan rasa nyeri di perut. Makanan yang baru di makan seakan ingin naik ke atas.

"Cih! Cowok populer kok lemah baru di pukul gitu doang udah merengek," ejek Dewi menatap sinis Fajri.

Fajri hanya menyengir lebar. Dia tak mau dikatakan lemah, percuma membentuk otot-otot kaki, tangan serta perut selama ini.

"Dewi jangan marah-marah, nanti kamu lekas tua."

Fajri menyanyikan lirik lagu yang tengah viral di aplikasi Tiktok. Fajri mengedipkan mata, tersenyum tipis menambahkan aura ketampanannya.

Namun berbeda dengan Dewi, Gadis itu malah merasa ingin muntah. Dewi sangat tak menyukai cowok buaya seperti Fajri yang suka tebar pesona ke semua perempuan. Gadis itu anti hal-hal berbau kepopuleran.

"Sumpah ya, Ji. Gue tuh malah mual lihatnya." Dewi mengejek.

Fajri langsung cemberut. Tatapan mata Fajri seperti bayi berusia delapan bulan.

__#_#__

Ketiga siswi populer membentuk sebuah grup atau gang bernama 'Queen Bee'. Gaya centil, manja serta sok penguasa sudah menjadi ciri khas mereka.

Dini atau Andin, selaku Ketua gang berjalan paling depan. Dia sangat menyukai barang-barang branded kekinian. Di sebelah kanan terdapat Cinta yang selalu mengaca di mana saja dan sebelah kiri ada Sintia suka mengganti gaya rambut.

"Halo, Aji Pangeran aku," sapa Dini mencolek pipi Fajri.

Fajri langsung menepis kasar tangan Dini. Dia mengusap pipi ya cepat.

"Aji kok kamu tambah ganteng saja sih," goda Cinta menunjukkan bibir merah meronanya.

"Aa Aji, sini aku peluk," lanjut Sintia memaikan rambut hitam gelombang mirip bintang iklan sampo.

Dewi menatap ketiga cewek centik di depannya muak. Baru akan melangkahkan kaki, pergelangan tangan Dewi ditahan oleh Fajri.

"Lo mau kemana, cantik?" tanya Fajri tersenyum lebar.

"Dih! Apaan sih! Lepasin nggak tangan gue atau mau gue kasih pukulan lagi?!" Dewi siap melayangkan pukulan kembali.

Gang 'Queen Bee' menatap tak suka Dewi. Pangeran mereka telah dibentak dan dimarahi.

"Eh, cewek sok cantik!"

"Belagu banget sih lo!"

"Berani sekali lo cari masalah sama Aji!"

Ketiganya mengeluarkan cibiran dan hinaan. Dewi pun tak perduli. Dia langsung menepis kasar tangan Fajri.

"Dewi!" panggil Fajri lantang.

Fajri berlari mengejar Dewi kembali. Rencananya menjadi gagal akibat kedatangan cewek-cewek tak diharapkan kehadirannya.

"Lo bertiga sudah mencari masalah sama gue!" omel Fajri menghentikan langkahnya.

Ketiga anggota geng Queen Bee malah senang mendapatkan omelan dari sang pujaan hati. Tak sia-sia mereka selama ini mendekati, merayu dan mencintai sosok Fajri.

"Aku padamu, Pangeran Aji."

"Jangan lupa telepon aku nanti malam ganteng."

"Aa, aku akan selalu setia kepadamu."

Fajri merinding mendengar perkataan ketiga cewek centil dan ganjen itu. Fajri semakin tak ingin dekat-dekat dengan mereka.

"Dewi... gue pastikan lo secepatnya takluk jadi pacar gue," ucap Fajri menyeringai kecil.

_____BERSAMBUNG____

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro