2. Melihat Bunga Sakura

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Liam, aku ingin sekali melihat bunga sakura tahun ini," ucap wanita itu dengan wajah penuh harap.

Liam hanya memandang istrinya dengan rumit. Apa yang harus dia lakukan?

Liam dan Mia adalah pasangan yang telah menikah selama dua tahun. Awalnya hidup mereka baik-baik saja, sangat harmonis. Mereka sangat bahagia, karena mereka berdua sama-sama saling menyukai sejak lama.

Tragisnya, setelah tiga bulan usia pernikahan mereka, Mia tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat secara intensif di rumah sakit.

Hari demi hari dilalui dengan sangat berat oleh mereka. Liam benar-benar pasrah dengan apa yang terjadi pada istrinya. Sebab, dokter tidak dapat menjelaskan dan mengetahui penyakit yang dideritanya secara spesifik.

"Kami akan terus mencari tahu penyakit apa yang diderita oleh saudari Mia. Mohon bersabar, Tuan."

Mia terus dirawat secara intensif, karena banyak penyakit yang muncul dalam waktu yang bersamaan. Tenaga medis terus berusaha apa penyebab yang membuat kondisi pasien Mia ini menderita beragam penyakit.

Karena tidak bisa mencari tahu apa penyebabnya, pihak rumah sakit tidak sanggup untuk menanganinya lebih lanjut membuat Mia harus dipindahkan ke rumah sakit lain yang lebih mumpuni untuk menangani penyakitnya.

Setelah berhari-hari melakukan berbagai macam prosedur medis, akhirnya tenaga ahli menemukan penyebab Mia menjadi sakit.

Dokter menjelaskan kondisi Mia kepada Liam. Setelah mendengarkan rinciannya, Liam hanya bisa pasrah. Karena Mia telah terinfeksi oleh semacam virus yang baru muncul dalam dunia kedokteran.

Dokter juga menjelaskan penanganan terbaik yang dilakukan Liam untuk merawat kondisi Mia, dia menyarankan agar Mia tinggal di tempat karantina yang disediakan oleh rumah sakit.

Liam menjadi murka dan marah besar dengan perkataan dokter itu. Dokter itu pun menjelaskan alasan mengapa Mia harus tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman.

"Kami takut bahwa virus yang berada di tubuh saudari Mia akan menular ke orang lain, dan menyebabkan wabah penyakit. Untuk menanggulangi hal tersebut, kami berupaya sebaik mungkin untuk membuat vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit saudari Mia. Kami berharap anda mengerti situasinya."

Liam menerima keadaan ini dengan berat hati. Mereka pun dibawa ke sebuah pulau terpencil di negeri matahari terbit. Di sana ada sebuah pondok yang bagus, kehidupan mereka akan ditunjang oleh pihak rumah sakit.

Sudah dua tahun berlalu dan mereka telah terbiasa hidup terpencil seperti ini. Para ahli medis datang tiap dua bulan sekali untuk memeriksa kondisi mereka berdua. Liam diketahui memiliki kekebalan terhadap virus istrinya itu. Seringkali para dokter juga memeriksa darahnya untuk proses penelitian.

"Aku mohon, sekali saja Liam," pinta Mia dengan ekspresi memelas.

Liam hanya mengangguk, dan membawa Mia pergi ke desa yang lokasinya dekat dengan pulau mereka. Mereka menyediakan perahu motor untuk dipakai Liam jika terjadi keadaan darurat. Sebenarnya ahli medis telah melarangnya untuk pergi dari pulau Bersama istrinya, namun, Liam ingin melihat senyuman istrinya lagi, dia tidak tahan melihat istrinya yang terlihat murung sepanjang hari memikirkan penyakitnya.

Liam pernah menjelajah dan menemukan sebuah pohon sakura yang letaknya tidak jauh dari pesisir. Di dekat pohon itu, dia menemukan desa kecil juga.

Setelah sampai, Liam menepikan perahu bertenaga motor, lalu mengajak Mia ke tempat di mana pohon sakura itu berada.

Sesampainya di lokasi, Mia tersenyum bahagia. Wajahnya kembali berseri seperti sedia kala. Liam yang melihatnya juga ikut senang, lalu memeluk istrinya tanpa dia sadari, Mia juga memeluk Liam dengan erat.

"Hangat dan nyaman." Mia berkata lirih.

"Aku membawa selimut agar tubuhmu hangat, pakailah." Liam memberi selimut rajutan, karena cuacanya masih dingin, padahal sekarang sudah masuk musim semi.

Liam tiba-tiba ingin pergi ke kamar kecil, dia meninggalkan Mia yang duduk di batang kayu. Dia menikmati bunga sakura yang telah mekar sempurna.

Sekumpulan anak perempuan datang menghampiri Mia, dia tidak menyadari mereka. Mereka berlarian di sekitar pohon sakura, dan sampai ketika seorang gadis terjatuh di depan Mia.

Mia langsung membantu gadis itu berdiri dan membersihkan kotoran di tangan dan lututnya. “Lain kali hati-hati ya,” ucapnya.

“Um!” Gadis itu berlari dan kembali bermain Bersama teman-temannya.

Liam datang dan mengajak Mia pulang, sebenarnya Mia ingin tinggal lebih lama, namun dia tidak ingin merepotkan suaminya lebih jauh lagi.

“Maafkan aku Mia,” sesal Liam.

“Tidak masalah. Selagi aku masih memilikimu, aku akan terus bahagia.” Mia memeluk Liam, dan dia mengecup kening istrinya pelan.

* * *

Meanwhile

Sebuah penyakit ganas menyerang sebuah desa, penyakit itu awalnya diderita oleh seorang gadis kecil. Setelah beberapa hari kemudian, penyakit itu benar-benar menjangkit semua orang di desa tanpa terkecuali dan berhasil membuat semua penghuninya meregang nyawa, sampai mengembuskan napas terakhir.

* * *

END
Written by Bahamud

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro