Farrel vs Adhitya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Lo ga bisa bilang kalo diri lo sendiri itu orang 'baik'..
Karna ga ada orang gila yang ngaku kalo dirinya sendiri itu gila..
Jadi yang bisa nilai diri lo itu adalah orang lain..
Bukan diri sendiri..

***

Hari ini hari minggu, Naza berencana untuk melanjutkan tidurnya setelah shalat shubuh.

Saat dia sudah berancang ancang untuk tidur, ponselnya bergetar melantunkan lagu litle mix - Touch, menandakan telpon masuk.

MUKA NYUSAHIN!

Is calling..

Naza membuang nafasnya perlahan, karna tiba tiba moodnya memburuk karna pagi pagi Farrel sudah menelponnya.

Naza pun memutuskan untuk mengangkaat telpon itu.

"Hmm..?" ucap Naza

"Eh lo! Kenapa sore kemaren ga dateng ke sekolah ? Gua nungguin sampe lumutan!" ucap Farrel di sebrang sana

"Gua ketiduran" jawab Naza ogah- ogahan

"Enak banget ya jawaban lo! Pokoknya gua ga mau tau sekarang kita latihan jam 8 di lapangan sekaloh! Gc gaa pake lama!" ucap Farrel dan langsung memutuskan sambungan dengan sepihak.

Sedangkan Naza, mulutnya terus berkomat kamit merapalkan sumpah serapahnya untuk Farrel.

"Apaan sih ngatur ngatur emang siapa dia coba?!" Ucap Naza pada diri sendiri.

Dia masih saja menggerutu karna sifat Farrel yang sok mengatur hidupnya.

"Bodo amat ah gua dateng jam 10 aja!" ucap Naza dan bersiap siap untuk tidur kembali.

Namun dia urungkan setelah mendapat pesan singkat dari Farrel.

From : MUKA NYUSAHIN!!

Buruan mandi!! Gua ga mau tau lo harus dateng jam 8! Kalo engga gua aduin lo ke pak Seno.

Naza pun  membaca pesan itu hanya bisa mendelikan mata.

30 menit sudah Naza habiskan untuk berkutat di dalam kamar mandi dan kini Naza sudah siap dengan training dan kaos nike favoritenya.

Naza menuruni anak tangga satu persatu dan melihat sang mama tengah terduduk manis di ruang tv.

"Eh sayang... Ko pagi-pagi udah rapih, mau kemana?" tanya mamahnya

"Ini  mah.. Naza ada latihan basket sama kaka kelas Naza soalnya nilai olahraga Naza jelek banget," jawab Naza

"Oh gitu... Yaudah kamu hati-hatiya," ucap mamahnya

Setelah itu Naza bergegas meninggalkan rumahnya menuju mobil. Sesekali dia melirik arlojinya yang sekarang sudah menunjukan pukul 7.40.

Sedangkan perjalanan dari rumah ke sekolah membuatuhkan waktu 40 menit.

Naza bergegas meemasuki mobilnya dan mengendarainya diatas rata-rata

Bukan, Naza bukan takut membuat Farrel menunggu. Yang dia takutkan adalah jika Farrel tak sabar menunggu kedatangannya dan pulang begitu saja, yang artinya Naza semakin lama untuk menguasai olahraga basket.

Sesampainya Naza di sekolah dia langsung memarkirkan mobilnya dan bergegas menuju lapangan basket.

Sepi. itu lah yang Naza rasakan saat melalui koridor sekolah. Hanya ada beberapa security dan penjaga sekolah lainnya saja.

Saat Naaza memijakan kakinya di lapangan sekolah dia sama sekali tidak menangkap sosok menyebalkan itu.

Naza pun memutuskan untuk menunggu Farrel di pinggir lapangan.

5 menit
.
10 menit
.
20 menit
.
30 menit
.
1 jam

1 jam sudah Naza menunggu Farrel.

Naza mulai bosan dan mencak- mencak sendiri.

"Ish! Apaan sih si Farrel janjinya jam 8 sekarang udah jam 9 tapi belum dateng juga!" ucap Naza

Dan dia mulai menyibukan dirinya lagi dengan bermain ponsel.

Dia memutuskan untuk menunggu 1 jam lagi, tapi jika Farrel tak kunjung datang juga dia akan pulang.

"Ekhm.. " dehaman seseorang membuat Naza berhenti mengscroll layar ponselnya

"Eh ka Adhit, ngagetin aja," ucap Naza tersipu malu

"Kan udah di bilang panggil Adhitya aja ga usah pake 'ka', " ucap Adhitya

"Eh iya," jawab Naza

"Lo ngapain sendirian di sini?" tanya Adhitya

"Gue? Lagi nunggu ka Farrel mau latihan basket sama dia," jawab Naza

"Mm.. Tapi tadi di depan gua ga liat motor Farrel," ucap Adhitya

"Iya sih, makanya ini lagi nunggu mungkin ke jebak macet. Lo sendiri kesini ngapain?" ucap Naza

"Gue kan emang setiap minggu latihan di sekolah sendiri. Eh gimana kalo lo latihan sama gue aja?" tanya Adhitya

"Hm.. Bo.. Leh" jawab Naza ragu-ragu

***

30 menit sudah Naza habiskan untuk belajar basket dengan Adhitya.

Mulai dari pasiing hingga mendrible bola Adhitya ajarkan pada Naza.

Saat latihan itu di mulai kembali, tiba-tiba ada seseorang datang.

"Eh eh, ko ada elo segala sih!" ucap Farrel yang baru saja datang sambil menunjuk ke arah Adhitya.

"Suka-suka gue lah! Emang ini lapangan punya lo!" ucap Adhitya yang entah mengapa suaranya mulai naik beberapa oktaf.

Tak mau adu mulut itu berlanjut. Farrel memutuskan untuk membawa Naza pergi latihan di tempat lain.

Saat tangan Farrel akan menarik lengan Naza ada sebuah tangan juga yang mencekal pergelangan Farrel.

"Dia duluan latihan sama gue! Jadi lo ga bisa bawa dia seenaknya!" ucap Adhitya yang sukses membuat emosi Farrel memuncak yang sejak tadi Farrel tahan

"Gue itu guru tutornya! Dan dia itu murid gue! Jadi gue mau bawa dia latihan DI TEMPAT LAIN!" ucap Farrel yang semakin meningkat satu oktaf

"Enak aja lo. Tadi lo udah bikin dia nunggu dan sekarang kau bawa dia pergi seenaknya ya ga bisa lah!" ucap Adhitya

"Ga usah sok baik lo!" ucap Farrel sambil mendorong bahu Adhitya

Kini adu mulut itu sudah berubah dengan saling dorong mendorong.

Naza masih saja terdiam di tempatnya, seakan terhipnotis dengan kejadian yang ada di depannya.

"Emang gue lebih baik dari lo!" balas Adhitya yang kini disertai seringai dari bibirnya

"Lo ga bisa nilai diri lo sendiri itu baik! Karna ga ada orang gila yang ngaku kalo dirinya itu gila. Jadi yang bisa nilai diri lo itu orang lain, bukan diri lo sendiri!!" jawab Farrel dengan penuh penekanan.

"kalo lo berani, mending kita duel basket aja gimana?" tantang Farrel

"Siapa takut!" jawab Adhitya

Akhirnya mereka adu keahlian dengan bermain basket.

Naza masih saja terdiam, tak ada niatan untuk memisahkan perkelahian mereka.

***

30 menit sudah Farrel dan Adhitya adu keahlian basket.

Dan yang pasti permainan itu di menangkan oleh Farrel. Bagaimana tidak dia adalah seorang kapten tim basket SMA Garuda.

Merasa telah di permalukan oleh Farrel di depan Naza, Adhitya pergi begitu saja meninggalkan Farrel dan Naza.

"Kita latihan di tempat lain aja!" perintah Farrel sambil menarik lengan Naza

Namun segera Naza tepis lengan Farrel itu.

"Lo kenapa baru dateng?" tanya Naza sengit

"Alasannya sama seperti lo kemaren. Ketiduran." jawab Farrel dengan santai

"Oh... Jadi ceritanya lo balas dendam sama gue?" tanya Naza dengan wajah bingung

"Gue ga balas dendam, karna kita impas," jawab Farrel

"Kenapa lo pengen banget bawa gue pergi dari ka Adhit tadi?"

DAMN!

Farrel dibuat kaget dengan pertanyaan Naza.

Bukannya menjawab pertanyaan Naza, Farrel malah pergi meninggalkan Naza seorang diri.

Kira kira jawaban Farrel apa ya?

Tunggu chapter selanjutnya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro