(19) Cemburu?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

ZHS tiba tiba menjadi ribut sejak adanya berita bahwa ada murid bau- eh murid baru masuk ke ZHS. Rumornya murid baru pindahan jerman itu adalah mantan Rescha. Ada juga yg melebih lebihkan bahwa Rescha hanya menjadikan Abel sebagai pelampiasan karna gagal move on dari murid baru itu.

Jika diklarifikasi salah satu dari rumor itu adalah benar. Murid baru pindahan Jerman itu adalah Diana, dan jika Abel hanyalah pelampiasan Rescha itu salah. Mana mungkin Rescha menjadikan wanita sebaik Abel sebagai pelampiasannya.

Abel dan Rescha sedang berjalan ke arah kelas Abel. Mereka terus berjalan di koridor dengan tenang. Tak peduli dengan teriakan teriakan para gadis yg iri dengan hubungan mereka. Seolah hanya ada mereka berdua di koridor itu.

Tiba-Tiba

"Hai sayang, akhirnya kita bertemu kembali. Bagaimana kabar kamu? Apa kamu rindu sama aku?" seorang wanita tiba tiba memeluk Rescha dari belakang tak peduli dengan tatapan Abel dan siswa siswi lainnya. Rescha tiba tiba menegang, berfikir bagaimana jika hubungan Abel rusak. Rescha melirik Abel yg terlihat syok sambil menutupi mulutnya dan matanya membulat melihat wanita yg memeluknya kini.

Diana, yg sedang memeluk Rescha adalah Diana.

"Diana lepas, lo jadi orang jangan peluk peluk sembarangan" ucap Rescha dan menarik pinggang Abel agar Diana tau jika dirinya sudah dimiliki oleh Abel.

Diana nampaknya tak suka dengan Abel. Terlihat jelas dari cara pandangnya yg seperti mencemooh dan mengejeknya. Diana kembali lagi melihat ke arah Rescha.

"Aku kan pacar kamu, kenapa kamu malah ngelarang aku meluk kamu sih"

Deg

Hati Abel serasa dihantam oleh ribuan benda tajam. Tak percaya dengan apa yg diucapkan Diana. Benarkah itu? Pacar Rescha bukannya aku?, pikir Abel. Jika benar, secara tak langsung dia lah yg merusak hubungan Diana dengan Rescha.

"Diana, inget, dari dulu kita udah gak ada hubungan apa apa, dan sekarang, pacar gue itu Abel, hanya Abel seorang" ucap Rescha sedikit lembut. "Sekarang kita itu hanya sekedar teman. Ayo Abel".

Rescha dan Abel pergi meninggalkan Diana yg diam tak berkutik. Dalam pikirannya sudah terbesit berbagai rencana untuk menghancurkan hubungan mereka. Diana menyeringai "Gue akan menghancurkan hubungan kalian dengan perlahan lahan. Sekarang lo emang nolak gue Res, tapi nanti lo yg akan memohon untuk berhubungan lagi sama gue, tunggu aja Res".

Diana berjalan menuju ruang kepala sekolah. Ia masih belum tau dimana kelasnya berada. Karena sejak ia datang kesekolah ini, dia ingin bertemu terlebih dahulu dengan Rescha. Belum sempat mencari, dia sudah melihat Rescha yg sedang bergandengan dengan seorang wanita. Dan dia pun menghampiri nya.

***

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, Rescha Abel dan yg lainnya memakan makanan yg sudah dipesan sambil berbincang bincang dan juga tak lupa dengan orang orang yg iri akan hubungan dan kekompakan mereka sebagai sahabat.

Saat mereka berbincang bincang, tiba tiba datang Diana yg sedang membawa pesanan makanannya itu.

"Boleh gue duduk disini, yg lain udah penuh" ucap Diana.

Abel yg memang tau jika semua sudah penuh hanya mempersilahkannya. Diana berterima kasih kepasa mereka dan duduk disamping Rescha. Siswa siswi disana mulai membicarakan Diana dengan nada tak suka.

Bau bau pho nih.

Cih, apaan tuh anak ganggu suasana aja.

Pho datang cuy

Tuh anak murahan, udah ngaku ngaku pacar Rescha manas manasin Abel lagi.

Diana geram dengan ucapan ucapan mereka. Dia mengepalkan tangannya dan menahan emosinya dihadapan Rescha. Ia tak ingin dirinya dipandang buruk oleh Rescha. Ia hanya ingin Rescha menganggapnya wanita yg baik dan dewasa. Dengan begitu Rescha bisa menjadi miliknya dan menjauhi Abel.

"Duh pedes pedes" Diana mengibaskan tangannya ke arah mulut karena kepedasan. Tanpa sadar Rescha mengambil minuman Abel dan memberikannya kepada Diana.

"Nih minum, cepet"

Abel hanya menundukkan kepalanya. Bian dan yg lain emosi kepada Diana dan Rescha. Beraninya mereka menyakiti Abel!!, pikir Mereka.

"Makanya kalo pesen makanan itu jangan yg pedes pedes, kamu kan gak pernah kuat makan pedes" Rescha mengusap rambut Diana dengan lembut. Abel hanya berusaha menahan tangisnya dengan menggigit bibir bawahnya.

"Iya maaf, lagian aku penasaran sih, udah lama gak makan makanan yg pedes, jadi ya aku cobain deh" Diana tersenyum dengan manis, membuat Rescha merasa aneh dengan hatinya.

"Maaf semuanya, aku ke toilet dulu, permisi" pamit Abel pada yg lain. Siswa siswi disana yg melihat hanya memandangnya iba. Setelah perlakuan Cate dan Alfa dkk berhenti, sekarang munculah perlakuan Diana dan Rescha. Diana hanya tersenyum sinis melihat itu, sedangkan Rescha yg tak peka hanya menganggap nya memang sedang ingin ke toilet.

Melihat Reaksi Rescha yg seperti itu. Satu persatu mulai meninggalkan mereka. Mulai dari Flo, Bian, Cherly, Arsha, Atha, dan Kenzie. Mereka muak dengan adegan itu. Rescha hanya memandang mereka heran.

"Lho, kok lo semua malah pergi sih" tanya Rescha semakin bingung.

Kenzie berhenti berjalan dan menengok ke arah Rescha tanpa membalikkan badannya.

"Gue emang playboy Res, tapi sekiranya gue tau situasi disaat gue ada dihadapan pacar gue sendiri. Dan gue juga ngga bermain api didepan Pacar sendiri" ucap Kenzie setengah menyindir. "Terlebih lagi, gue masih punya hati buat mainin hati cewe" lanjutnya.

Rescha hanya mengernyitkan dahi, bingung dengan ucapan Kenzie yg serasa menyindirnya. Maksud dari ucapannya apa?...

____
"Abel lo gapapa kan?" tanya Flo pada Abel yg kini sedang berada di rooftop.

"Aku gapapa kok" jawabnya.

"Bel gue ini sahabat lo, gue tau lo lagi sakit sekarang. Dilihat dari cara pandang lo sekarang aja udah keliat jelas Bel, jadi lo gak usah nyembunyiin perasaan lo sekarang" ucap Flo lagi dan menarik Abel kepelukannya. Ia tau Abel sedang butuh sandaran saat ini.

"Bel lo juga jangan peduliin tuh si nenek lampir. Lo jangan khawatir, kalo emang si Rescha sayang sama lo, pada dasarnya dia yg bakal dateng ke lo, jadi.. Lo jangan khawatir oke" ucapan Cherly mendapat anggukan dari Atha dan hanya dihiraukan oleh Abel. Tanpa sadar Abel meneteskan air matanya, perlahan tapi pasti air mata itu turun dengan deras. Flo dan Cherly hanya mengeluarkan nafas lelah, mereka tau betapa sakitnya ketika pertama kali berpacaran dan tiba tiba dijatuhkan karena mereka lebih peduli dengan wanita lain.

Bian, Arsha, dan Kenzie yg melihat itu geram. Geram dengan perlakuan Rescha yg membuat Abel menangis seperti itu.

"Arrggh!, brengsek!, gue gak seharusnya percaya sama Rescha. Harusnya gue tau kalo Rescha masih nyimpen sedikit perasaannya ke Diana" Bian menonjok tembok itu sampai tangannya lebam. Ia tak terima Abel menangis karena cinta.

"Gue gak pernah nyangka kalo Rescha bisa kaya gitu" Arsha menggeleng kepalanya mengingat kejadian dikantin tadi.

"Gue aja yg playboy gak kaya gitu, tapi kenapa Rescha yg kaya gitu ya? Heran gue".

👋👋👋

Halo readers yg setia sama cerita ini, doain gue supaya gue lancar dan mendapatkan hasil yg memuaskan buat nanti UNBK hari senin. Dan juga buat readers yg ngadepin UNBK nanti lancar. Doain juga biar gue bisa masuk ke SMK favorit gue. Amiinn.

⭐Vote!!
💬Coment!! (Comentnya yg nyemangatin ye)

📍Angelazzr
Siswi yg berusaha belajar dengan giat biar UNBK senin lancar.

❤Salam dari Semua tokoh Cristabel

See you and Bye-Bye.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro