(30) Puncak Pertarungan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ada beberapa orang yg nanya setiap hari apa aku update. Aku update sesuai mood aku aja, aku gak pernah ngejadwal karena aku takut gak bisa update.

***

Kini di pagi hari menuju siang, mereka bersenang senang di kolam berenang milik Abel. Mereka berencana berenang di kolam tersebut. Awalnya mereka akan mengajak Diana, hanya saja Diana sedang sakit karena disiksa Abel kemarin. Jadi mereka hanya berlima Rescha, Bian, Arsha, Kenzie, dan Atha.

Para pria mengadakan perlombaan dengan Atha sebagai juri. Atha hanya berdiam diri mengawasi mereka, karena sejak awal dia hanya ingin menonton saja.

"Pemenangnya Rescha" seru Atha saat melihat mereka selesai. Bian menghampiri Atha. Dalam hati ia tersenyum jahil.

"Akhh" teriak Atha ketika Bian menggendongnya dengan gaya bridal. Atha terus saja memberontak tetapi tenaganya tidak kuat seperti Bian.

Atha dijeburkan ke kolam oleh Bian, dia hanya bisa memanyunkan bibirnya. Hal itu membuat para pria disana tertawa.

"Udahan yuk, udah siang nih, kita makan siang dulu baru main" ucap Kenzie pada yg lain. Mereka hanya mengangguk dan pergi untuk mengganti baju mereka.

"Kamu ganti baju dikamar Abel aja ya"

"Iya, aku mau ke dapur dulu haus" Bian hanya mengangguk. Atha pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Para pria yg sudah selesai berganti baju pergi ke ruang keluarga dan masih melihat Atha.

"Loh Tha, lo belum ganti baju" tanya Kenzie pada Atha.

"Belum, masih haus gue"

"Cepet ganti baju dek" ucap Arsha.

"Iya bang.ke" ucap Atha dan langsung berlari.

"Dasar adek laknat!!!" teriak Arsha.

Yg lain hanya tertawa melihat kelakuan adik kakak itu. Mereka mulai berjalan lagi ke ruang keluarga.

"Abell!! Bel!!" teriak seseorang disana.

"Loh, tante ada apa ya?" tanya Bian kepada ibu Flo.

Mereka bingung dengan kondisi mereka. Mereka adalah ayah ibu dari Flo dan Rena.

"Bian Abel mana?!" tanya ibu Flo lagi.

"Abel lagi gak ada dirumah tan_"

"Aaaahhhh" teriak seseorang diatas sana.

"Atha!!" seru mereka setelah mendengar teriakan Atha.

Mereka berlari menuju kamar Abel dan terkejut dengan kondisi kamar Abel. Mereka melihat tulisan di dinding kata loser, dan juga tulisan lets start the game di cermin yg sudah retak dengan darah yg sudah mengering.

Ibu Rena dan Flo sudah menangis sejak tadi. Mereka tidak tau jika Abel mendapatkan teror seperti ini.

"Sebenarnya apa yg terjadi?" tanya Bian dengan wajah bingung.

"Apa kalian tidak tahu dengan kondisi Abel selama ini?" tanya balik ibu Rena pada Bian. Orangtua Flo dan Rena tercengang mendapat pertanyaan dari Bian. Mereka pikir, Bian dan sahabatnya yg lain sudah tau masalah yg dihadapi Abel.

"Kami tidak tau" ucap Rescha.

"Kurang lebih dari sebulan ini Abel mengalami depresi. Apa kalian masih ingat tentang Flo yg selalu menjauhkan hal hal yg terkait dengan masalah yg pernah dialami Flo dan Abel waktu kecil" mereka mengangguk.

"Selama ini Abel selalu mendapat teror teror dari mereka. Keadaan Abel memburuk ketika Flo menghilang minggu lalu. Dan seminggu ini Abel mencari Flo yg diculik mereka dan dibantu Cherly, kami juga sudah memerintahkan suruhan kami. Tapi Flo tak kunjung ditemukan." mereka tercengang mendengarnya.

"Tidak mungkin, aku yakin Abel yg menculik Flo. Selama ini Abel selalu menyiksa teman kami Diana. Dan siapa tau target Abel kali ini Flo. Kami percaya jika semua ini ulah Abel. Abel hanya berbohong karena kami hanya diberitahu jika Flo pergi menemui neneknya" ucap Bian masih tidak percaya.

PLAKK..

Ibu Rena menampar Bian, merasa tak percaya dengan ucapan Bian.

"Apa kau bodoh, untuk apa Abel menculik Flo? Untuk menukarkan Flo dengan orangtuanya dan menebus dengan uang yg banyak. Dasar kakak dan sahabat tak tahu diri. Kalian sudah tau bukan jika Abel lebih kaya dari Flo. Kami sebagai orangtua tidak percaya jika kalian seperti ini. Justru wanita yg kalian sebut Diana itulah yg membodohi kalian. Wanita itu bekerja sama dengan mereka untuk menghancurkan Flo dan Abel" ucap Ayah Flo.

Mereka mendengar tangisan histeris dari ibu Flo. Mereka melihat ibu Flo yg sedang melihat ponsel Flo sambil menutup mulutnya.

"Ayah" ibu Flo menunjukan ponsel Abel kepada mereka.

Mereka melihat semuanya, mereka melihat semua isi pesan dari ponsel Abel. Kini mereka menyesal mengapa mereka tidak percaya kepada Abel dari dulu saja.

"Ayo kita susul mereka dan hubungi pihak berwajib" ucap orangtua Rena dan segera berlari.

"Tunggu!! Kami ikut!!" ucap mereka. Mereka menunggu Atha yg sedang berganti baju dan setelah itu mereka menyusul orangtua Flo dan Rena.

Disisi lain.

Abel dan Cherly sedang bertarung dengan anak buah mereka di dalam sebuah gedung tua. Abel yg sudah selesai mengalahkan mereka melihat kearah Cherly yg sedang kesusahan melawan mereka.

Bless..

Abel ditusuk oleh Diana yg muncul dihadapannya dengan tiba tiba.

"Abel!!" teriak Cherly.

Cherly yg lawannya mulai sedikit harus mengeluarkan kemampuannya.

Cherly mengeluarkan air ke arah mata mereka. Mereka lengah dan kesempatan itu diambil oleh Cherly. Cherly berhasil memenangkan pertarungan itu dan melihat ke arah Abel yg sedang memegang perutnya.

Abel memegang perutnya yg sudah ditusuk oleh Diana. Diana tertawa melihat Abel.

"Gue ahli memainkan pisau, jadi jangan berani lawan gue" Abel hanya tertawa sinis dan menghampiri Diana.

"Ahli memainkan pisau saja kau sudah sombong. Kesombongan mu itu akan hilang ketika kau tau kemampuanku" Abel menyeringai.

Dia menendang Diana hingga Diana terlempar, Abel menghampirinya.

"Aku sudah pernah bilang bukan, jika aku akan membalas semua perlakuanmu lebih dari kau. Aku tidak akan membalasnya jika kau hanya melibatkanku saja. Tapi ini.. Kau sudah membuat Flo terluka, dan kali ini aku tidak terima karena semua temanku sangat berharga" ucap Abel.

"Gue beruntung bisa punya temen kaya lo Bel" batin Cherly.

Abel berhenti ketika dia sudah dekat dengan Diana.

"Aku, Angela Cristabel Zefanya. Pengusaha no 1 didunia. Ingin membalas semua perbuatan yg dilakukan oleh wanita yg bernama Diana".

Diana terkejut dengan ucapan Abel. Tiba tiba Diana takut, dia pikir Abel hanyalah seorang nerd yg miskin ternyata tidak. Pantas saja Abel kali ini lebih cantik dan tidak berpakaian nerd.

"A-apa yg mau lo lakuin?" tanya Diana dengan gugup.

"Kenapa? Kau takut heh?!" tanya Abel dengan seringai.

"Karena kau sudah menusukku, aku akan membalasnya dengan kemampuanku" Abel mulai mengeluarkan kemampuannya membuat Diana ketakutan hebat.

"Ahhh" teriak Diana ketika Abel sudah menyengatnya dengan kemampuan itu. Seketika Diana pingsan.

"Kau pernah bilang bukan, yg kuat menang dan yg lemah harus disingkirkan. Kini aku menang dan kau tersingkirkan" ucap Abel masih melihat Diana yg pingsan.

Abel dan Cherly menolehkan pandangannya ke arah dimana mereka bertepuk tangan.

Keempat laki laki itu menghampiri Abel dan Cherly.

"Aku pikir hanya kami yg mempunyai kemampuan, ternyata kalian juga pengguna kemampuan itu. Abel pengguna kemampuan listrik atau petir dan kau pengguna kemampuan Air. Tapi kalian tidak bisa menggunakan kemampuan kalian kepada kami karena kemampuan kami bertahan dari kemampuan orang lain".

Abel dan Cherly mengeluarkan kemampuannya kearah mereka. Kombinasi dari kemampuan Abel dan Cherly cukup berguna. Karena jika air terkena listrik, aliran listrik itu akan membesar.

Mereka juga menggunakan kemampuan mereka untuk bertahan dari serangan Abel dan Flo.

20 menit mereka bertarung menggunakan kemampuan mereka. Mereka sudah lemas karena setiap pengguna kemampuan hanya bisa menggunakan kemampuan itu selama 10 menit.

Karena mereka tak kunjung mengalah, Abel terpaksa mengerahkan semua kemampuannya.

"Aku akan mengeluarkan semua kemampuanku" ucap Abel.

"Jangan Bel, berbahaya!! Kamu akan mati" ucap Cherly ketika mendengar ucapan Abel.

"Tidak ada pilihan lagi, aku sudah lelah tapi mereka masih bisa bertahan"

Abel mulai mengeluarkan kemampuan listriknya yg lebih besar dari sebelumnya. Ia mengarahkannya kepada mereka.

BRAKK..

"Abel!! Cherly!!" tiba tiba datang orangtua Rena dan Flo, tak lupa dengan Bian, Rescha, Arsha, Kenzie, dan Atha dengan membawa para polisi dan agent khusus.

Seketika mereka dan Cherly pingsan.

"Tugasku untuk melindungi orang yg kusayang sudah selesai. Maafkan aku, aku sudah lelah" ucap Abel disela sela kesadarannya sebelum kesadarannya hilang.

Mereka -Bian, Rescha, Atha, Arsha, dan Kenzie- berlari menghampiri mereka. Tapi mereka berhenti ketika melihat Diana.

"Ternyata Abel emang gak salah" ucap mereka. Mereka sungguh menyesal telah menyalahkan Abel.

Mereka membawa Abel dan Cherly. Orangtua Flo membawa Flo yg tak sadarkan diri dengan banyak luka ditubuhnya. Mereka mulai membawa Abel, Flo, dan Cherly ke rumah sakit. Sementara para polisi dan Agent khusus mengurus mereka dan Diana.

👋👋👋

Menurut kalian part ini gimana?.

Thanks

📍Angelazzr18

⭐Vote!
💬 Coment!

See you and Bye bye.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro