(9) Perusahaan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Mereka pun melihat wajah abel dan melihat dengan jelas warna merah di pipinya. Mereka mengobrol sambil bercanda, hingga akhirnya mereka lelah dan memutuskan untuk tidur karena besok adalah hari dimana camping akan berakhir dan pulang ke rumah masing masing.

****
Hari yg ditunggu tiba, hari dimana para siswa siswi ZHS pulang. Mereka berbondong bondong masuk ke dalam bus, kecuali mereka yg tak lain adalah abel, rescha, bian, flo, arsha, kenzie, dan atha.

Mereka belum masuk ke dalam bus dikarenakan pintu masuk ke dalam bus itu masih ramai. Mereka masuk ke dalam bus itu ketika semuanya sudah masuk, dan mereka pun duduk di tempat yg sama dan pasangan yg sama.

Saat diperjalanan, keadaan bus hening, dikarenakan para siswa kecapean dan sedang tidur. Begitupun dengan abel dan rescha. Mereka tidur dengan posisi abel menghadap kejendela dan rescha yg memeluk abel dari belakang.

Beberapa menit kemudian abel terbangun karena posisi tidurnya yg tidak nyaman. Abel merasa ada sesuatu yg menindihnya.

"Pantes aja berat, ka rescha meluk toh."

Abel mencoba untuk menyingkirkan tangan rescha ditubuhnya, tapi tidak bisa karena rescha semakin mengeratkan tangannya ke pelukannya.

"Hmm gapapa lah."

Abel memandang ke jendela melihat banyaknya kendaraan yg lalu lalang (bener ga sih). Namun semakin kesini abel merasa bosan.

"Aihh, bosen amat sih. Nonton anime aja lah."

Abel mengambil ponsel disaki celanannya dan menonton anime Charlotte Ova. Anime itu menceritakan kejadian spesial dimana tomori mengeluarkan amarahnya yg besar yg juga tidak pernah ditunjukkan di eps eps sebelumnya. Abel yg menonton itu pun mulai mengantuk dan tertidur tanpa mematikan video itu dan ponselnya pun masih digenggamnya. Rescha yg merasa sekitarnya berisik mulai bangun, dan melihat abel yg sedang tidur sambil memegang ponsel yg masih nyala.

"Video apa tuh, kayanya rame"

Rescha mengambil alih ponsel abel dan menonton anime tersebut sambil sesekali melihat abel yg tertidur.

Rescha menonton itu dengan fokus sampai tidak terasa sudah sampai disekolah. Rescha pun mulai membangunkan abel.

"Hei, abel bangun udah nyampe."

"Ngghh"

"Ni anak kebo amat sih, abel bangun sayang, kalo ga bangun gue cium."

"Ihh kaka, lagi enak enak tidur juga, nyebelin ihh."

"Makanya bangun. Nanti klo udah nyampe rumah lanjutin lagi tidurnya"

"Iya iya"

Abel mulai bangun dan turun dari bus bersama rescha, siswa siswa yg lain pun sudah bangun. Siswa siswi ZHS mulai pulang ke rumah masing masing dan istirahat.

****

"Ka, kasih tau ke temen temen kaka, kalo sekarang ada rapat petinggi" ucap abel ke seberang telfon.

"Iya nanti kaka sampein, kamu datang kan?"

"Abel datang kok, yaudah kalo gitu abel matiin ya."

"Yaudah sana"

_

"Woy sekarang ada rapat petinggi, kalian dateng ga?" tanya bian.

"Iya gue dateng" ucap mereka bertiga -rescha,arsha,kenzie-

"Yaudah sekarang kalian siap siap"

"Iya gue ini mau siap siap, ngomong ngomong kalian mau ikut ga, ke apartemen gue?" tanya arsha.

"Gue ikut, kebetulan gue ga bawa baju ganti" ucap kenzie.

"Gue juga" rescha.

"Kalo gitu sekarang berangkat, bi lo kau ikut kaga?" tanya arsha.

"Ikut aja lah, daripada disini sendirian"

_
"Flo kamu mau gantiin papah kamu?" tanya abel.

"Iya bel"

"Kalo gitu kita keruangan aku aja, ganti baju, kamu juga ga bawa baju ganti kan?"

"Iya"

"Yaudah cus"

Abel dan flo pergi ke ruang pribadi abel dan berganti baju menggunakan baju formal. Setelah selesai mereka pun keluar dari ruangan dan pergi ke ruang rapat. Saat jalan ke ruang rapat, mereka mendengar bisikan bisikan dari para siswa siswi.

"Eh itu kan crista zefan sama eve floren"

"Sini neng mau ga jadi pacar abang"

"Aduh bidadari jatuh nih"

"Ih mereka siapa sih, sok cantik, cantikan juga gue"

"Eh lo ga tau mereka siapa"

"Gue ga tau, emang kenapa?"

"Ya ampun kudet amat sih lo, mereka itu model terkenal"

"Wah iya, gue baru tau loh, nyesel gue bilang mereka sok cantik"

Abel dan flo yg mendengar itu pun hanya cuek dan memasang wajah datar. Setelah sampai mereka memasuki ruang rapat.

"Selamat siang, maaf saya terlambat" ucap abel dan flo.

"Tidak apa apa nona, hanya saja kami yg terlalu cepat."

"Yasudah kalo begitu kita mulai rapatnya. Saya selaku pemilik sekolah Zefa High School sedikit kecewa, karena saya mendengar ada pembullyan disini. Dan juga ada beberapa siswa siswi yg selalu masuk sekolah tidak tepat waktu. Disini juga saya selalu mendengar ada beberapa siswa yg selalu berkuasa hanya karena siswa tersebut adalah petinggi. Saya membangun sekolah ini untuk mendidik dan mendisiplinkan para siswa bukan untuk memamerkan kekuasaan. Dan untuk bapak kepala sekolah saya harap bapak lebih profesional dalam menjalankan tugas bapak sebagai kepala sekolah, bapak juga harus bersikap tegas kepada siswa, meskipun siswa itu anak pejabat atau apapun. Sekian dari saya, ada yg ingin bertanya?" ucap abel.

"Karena tidak ada yg ingin bertanya, saya pamit undur diri, terima kasih"

Abel keluar dan disusul oleh yg lainnya. Abel dan flo memasuki ruang pribadinya dan pulang kerumah masing masing.

**

"Abel bangun, makan malam" ucap bian.

"Iya ka, tunggu sebentar"

"Iya"

Abel melakukan ritualnya dan bersiap siap lalu makan malam. Mereka makan dengan khidmat mensyukuri pemberian tuhan. Setelah selesai dad memulai percakapan.

"Bel, dad ingin bicara sama kamu"

"Ingin bicara apa dad?"

"Berhubung dad sudah membangun perusahaan sendiri, jadi dad tidak memegang perusahaan kamu yg bagian asia. Kamu gapapa kan kalo dad tidak memegang perusahaan kamu?" ucap dad sedikit ragu.

"Yaampun dad, aku gapapa ko kalo dad ga megang perusahaam aku, justru aku seneng karena dad udah bisa bangkit dan mempunyai perusahaan dad sendiri. Selamat ya dad, semoga perusahaan dad selalu maju." ucap abel senang.

"Benarkah?. Amin."

"Iya dad, oh iya dad aku ke kamar dulu ya"

"Iya, good night"

"Good night too"

Abel pergi ke kamarnya, dan diam di balkon melihat indahnya pemandangan langit. Bintang bintang yg selalu menemani kesendiriannya, langit yg selalu menenangkannya. Dia sangat suka pemandangan ini, pemandangan yg selalu berarti baginya. Walaupun langit gelap tapi selalu terang karena bintang. Seperti itulah kehidupannya. Kehidupan abel yg gelap bisa terang karena adanya sahabat dan keluarganya.

"Selama ada kalian, aku pasti kuat walaupun aku ga tau kapan waktu dimana aku pasti menyerah"

"Mulai dari mom, dad, ka bian yg menyayangiku, flo yg selalu menemaniku, atha yg selalu menyemangatiku, ka rescha yg selalu bikin sebel walaupun suka, ka arsha yg selalu ngasih solusi, dan ka kenzie yg selalu ngehibur dengan sikapnya. Aku bersyukur mempunyai kalian. Kalian selalu bikin aku tersenyum. Aku harap kalian selalu ada disini."

Abel berucap ditemani malam yg indah, disaksikan oleh bintang dan rembulan. Malam hari yg indah.

****

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro