Cristabel | 4

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Mulmed Flo

****

Dan perempuan itu adalah Christa Zefan seorang model terkenal karena kecerdasan dan berbagai bakatnya.

Terkadang gue iri sama dia. Dia itu udah jadi model, pemilik dari Abela Corp, dan dia juga termasuk orang dari 100 orang terkaya di Asia, katanya dia ngebangun itu semua sendiri, dan saat ini banyak orang yang penasaran sama dia, banyak yang mencari informasi tentang dia tapi hasilnya nihil.

Back to story

Skip

Abel

"Abel bangun udah pagi,"

"Wait 30 minutes mom."

"Iya cepet sana."

Aku bangun dari ranjang. Terdiam sebentar untuk mengumpul nyawa. Aku beranjak, dan pergi ke kamar mandiku untuk bersiap. Sesudah aku mandi dan bersiap siap, aku langsung pergi ke ruang makan, dan disana sudah ada mom dad dan kak Bian.

"Pagi mom, dad, kak Bian"

"Pagi sayang," ucap dad and mom.

"Pagi baby."

"Cepet makan nanti kamu telat lho."

"Iya mom."

Setelah aku selesai makan aku pergi sekolah dengan menggunakan mobil lamborghini hitamku dan memarkirkan mobilku di parkiran yang memang dikhususkan untuk orang tertentu, termasuk aku.

Aku memasuki sekolah dan mendengar banyak cibiran.

Huh kenapa sih, padahal cuma berpenampilan kaya gini, udah dapet hadiah cibiran, yah memangnya aku peduli? Tidak, Batinku.

"Hai," sapa seseorang yang ternyata adalah Flo.

"Hai Flo," balasku.

"Kenapa muka lo ditekuk kek gitu?" tanyanya padaku.

"Aku ngerasa hidup aku terlalu banyak drama," memang benar, kan? Hidupku sudah seperti cerita atau film.

"Lo bener, hidup terkadang emang penuh dengan drama. Tapi dibalik itu semua pasti ada maksud tertentu kan?"

"Iya sih, tapi aku cape Flo. Aku terlalu cape. Mulai dari keluarga aku yang benci sama aku dan kekuatan ini."

"Abel walaupun begitu lo masih punya keluarga yang sayang sama lo, dan kekuatan harusnya lo bersyukur, kekuatan lo masih bisa dipakai untuk membantu orang. Misalnya saat ada orang yang di kelilingi preman, lo bisa ngebantu orang itu dengan menyambar mereka pake listrik yang lo punya.

Jujur gue yang dari dulu pengen punya kekuatan, tapi yang dapet itu lo, gue bersyukur sekiranya yang dapet kekuatan itu sahabat gue sendiri."

Ucapan Flo memang benar. Tapi ini bukan kekuatan yang datang dengan sendirinya. Kekuatan ini datang karena orang-orang itu. Tapi, aku berterima-kasih karena Flo menyemangatiku.

"Makasih ya Flo, kamu emang sahabat yang paling aku sayang."

"Udah ah, kenapa ini jadi melow begini, sih."

"Hehehe."

Kring.. Kring..

"Flo aku ikut ngantin ya."

"Ayo."

Kami pun berjalan keluar kelas. Lalu pergi ke kantin. Sesampainya di kantin, Flo menanyaiku.

"Bel mau pesen apa?"

"Samain aja kaya kamu."

"Oh, oke."

Aku mencari tempat duduk yang kosong, dan ya aku mendapatkannya, bangku itu berada di pojok.

Saat aku sudah duduk beberapa saat kemudian ada Atha dan kak Bian beserta teman-temannya.

"Hai Bel, boleh kita duduk disini?"

"Bo-boleh kok," ucapku gugup.

Mereka duduk berurutan, mulai dari kak Arsha, Atha, kak Bian, kak Kenzie, dan kak Rescha.

Tapi tunggu kak Rescha, apa? Kak Rescha duduk disini, tapi kenapa? Dia gak jijik gitu sama aku.

"Hmm kak Rescha kenapa disini" tanyaku gugup.

"Emang kenapa? Gak boleh? Ini tempat umum kali, kalo gue duduk disitu kan ada Flo, dan nanti bakalan ada macan nyerang gue," ucapnya panjang sampe lirik-lirik ke kak Arsha.

"Ta-tapi kakak gak jijik gitu sama aku?"

"Ha? Ngapain jijik?" tanyanya dengan wajah yang sedikit kaget.

"Enggak sih, kan aku ini cupu, jelek, dan apalah," sebenarnya, selain tak ingin dia merasa jijik padaku. Aku juga sedikit malu.

"Enggak kok, gue gak nganggep lo cupu, jelek, atau apalah itu yang lo maksud. Sama-sama makan nasi ini."

"Nih Bel pesenan kamu, eh ada kalian," ucap Flo tiba-tiba. Dan langsung duduk di tengah-tengah aku dan kak Arsha.

Kami pun memulai makan makanan yang tadi kami pesan.
Aneh kenapa serasa ada yang lupa, oh iya aku kan mau minta Flo nemenin aku beli Flashdisk.

"Oh iya Flo," ucapku.

"Hm? Kenapa?"

"Temenin aku beli itu ya,"

"Iya nanti gue temenin"

"Beli apa?" ucap kak Kenzie.

"Itu beli flashdisk," balas Flo.

"Apa? Beli flashdisk? Bel ga cukup apa lo kan udah punya flashdisk 15 kok masih mau beli lagi"

Kok kak kenzie tau sih, wah jangan-jangan Flo ngasih tau lagi. Karena itu aku langsung menatap tajam ke Flo.

"Peace bel," dia yg tau aku menatap tajam pun langsung nyengir dan membentuk jari tangan menjadi huruf V.

Sebenarnya untuk kali ini aku ingin membeli harddisk. Aku bosan jika harus terus menerus berganti flashdisk.

"Eh gue penasaran, kata Flo kan lo suka anime, dan lo suka nge-download anime, emang nge-downloadnya dimana?" tanya kak Kenzie lagi.

"Di warnet," eh kenapa malah dikasih tau sih, ihh ni mulut ga bisa di ajak kompromi.

"Ha?! Di warnet, anjir ternyata lo itu diam-diam mengejutkan ya. Luar cupu, tapi didalam nya bad"

"Ya kan, kalo diwarnet juga cuma sekedar download anime sama dengerin musik, udah gitu mah ya paling cuma tiduran sambil nunggu downloadan selesai. Atau gak ya maen game sama anak-anak."

Untuk orang sepertiku, hal sepele seperti ini aku bisa menyuruh orang lain. Berhubung aku itu seorang pendiri perusahaan yang cukup besar.

"Emang lo diwarnet berapa jam?" tanya kak Kenzie lagi dan lagi.

"Hmm gatau sih, waktu minggu kemarin, aku ke warnet jam 8 pagi dan beres beres jam 3."

Waktu yang lama memang, tapi karena disana aku punya banyak teman jadi disana tak membosankan. —Sejujurnya ini adalah pengalaman author sendiri gais. Maapin yak—

"Anjir, baru kali ini gue ngeliat ada cewe main warnet selama itu."

"Ekhem, kok kita dikacangin sih" ucap Atha.

"Maaf deh maaf,"

"Kak Arsha diem ihh."

"Kenapa Flo" tanyaku karena dia seperti merasa terganggu..

"Gatau nih kak Arsha, daritadi gangguin mulu" jawab Flo dengan bibir yang dipajukan sedikit.

"Kak Arsha kenapa gangguin Flo, wah jangan jangan" ucapku dengan sedikit mencurigai.

"Gapapa dong Abel, rame tau gangguin Flotik."

Ha? Flotik, sejak kapan Flo ganti nama menjadi Flotik. Karena tak mengerti akhirnya aku bertanya, "Flotik?"

"Iya, Flotik. Flo cantik."

Wah kayanya ada yang pedekate nih sama Flo, comblangin ahh.

"Kak Arsha kalo dah jadi jangan lupa ya."

"Tenang bel, kalian yang disini pasti dapet kok, ya kan Flo"

"Ihh kakak apaan sih" ucap Flo.

Aku hanya terkekeh melihat mereka berdua, sebenarnya sudah sejak lama Flo menyukai kakak kelas yang sudah masuk dalam daftar most wanted itu, kak Arsha. Ya aku berharap cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Semoga.

"Wish, ada yang ngode nih, Flo peka dong, Arsha udah ngasih kode tuh," ucap kak Bian.

"Iya nih, Flo gak peka-peka padahal udah dikode" ucap kak Arsha lesu.

"Apasih, kalo kak Arsha emang suka sama gue, harusnya dia itu nunjukin bukan sekedar ngode, gue mana paham soal kode. Ya kan Bel," ucap Flo.

Rescha

"Apasih, kalo kak Arsha emang suka sama gue, harusnya dia itu nunjukin bukan sekedar ngode, gue mana paham soal kode. Ya kan Bel," ucap flo.

Jleb!

Gue ngerasa Flo nyindir gue, emang sih gue gak pernah ngode dia. Duh kalo gini gue jadi pengen cepet-cepet milikin abel sebelum diambil orang.

Kring.. Kring..

Yah udah bel lagi, baru aja bisa duduk di samping dia. Kalian tau gak rasanya duduk sama dia? Gue langsung jantungan, disko mulu, dag-dig-dug.

Karena udah masuk kami pun mulai masuk kelas masing masing.

*****

Untuk revisi saya hanya mengubah kata yang typo, ngubah sama ngehapus kalimat tertentu. Saya gak terlalu revisi alurnya, karena jujur. Mood saya di cerita Cristabel udah ilang. Mwehe, maapin yak.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro