Cristabel | 7

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

☝Mulmed Atha
_
Gue nganterin dia ke rumahnya dengan selamat dan setelah itu gue pulang kerumah gue dan bersiap-siap buat besok lalu istirahat.

*****
Author

Saat ini Abel dan teman-temannya sedang berkumpul di rumah Bian—rumah Abel. Sebelum berangkat ke sekolah mereka memastikan semuanya siap tanpa ada yang tertinggal.

"Semua dah siap belum?" tanya Arsha.

"Udah," balas mereka serempak.

"Oke kalo gitu kita cus," ucap Arsha lagi.

.
.
.

"Anak-anak jika kalian sudah siap kalian boleh masuk ke dalam bus dan duduk bersama pasangan kalian," ucap kepala sekolah.

"Siap pak!" balas siswa-siswi kompak.

"Rescha, Abel, dan kalian berlima kenapa belum masuk bus. Malah santai santai disini mau ditinggal hah?!" ucap kepala sekolah.

"Liat pak, orang disana masih ramai, kalo udah gak ramai baru kita masuk," ucap Bian.

"Oh kalau begitu ya sudah."

Perlahan dan pasti mereka masuk ke dalam bus tersebut dengan aman, tenang, dan nyaman. Begitu pun dengan Abel dan Rescha.

Diperjalanan Abel yang sedang melihat ke arah jalan mulai mengantuk dan tidur, dan Rescha melihat Arsha, Flo, Bian, Kenzie, dan Atha sedang bercanda gurau, Rescha yang mulai jengah dengan situasi yang sunyi pun mengajak Abel untuk mengobrol.

"Bel, buka youtube lah gue bosen nih," ucap Rescha tetapi tak ada respon dari Abel.

"Abel, woy, Bel, lo budeg ya?" ucap Rescha lagi, karena tak ada respon dari Abel daritadi akhirnya Rescha melihat kearah Abel, dan mendapati Abel yang sedang tidur.

"Pantes aja gak nyautin taunya tidur toh, ngomong-ngomong dia cantik yah kalo tidur." ucap Rescha dan tersenyum.

Rescha mengubah duduknya menjadi ke arah Abel dan menyenderkan kepala Abel ke dada bidangnya. Rescha mencium puncak kepala Abel dan memeluk gadis itu dengan erat seolah olah tak ingin kehilangan.

"Izin meluk ya," ucap Rescha pelan. Dan Rescha pun langsung masuk ke alam mimpinya.

Disisi lain mereka berenam —Bian, Atha, Arsha, Flo, Kenzie, dan Cherly melihat mereka dan berucap dalam hati.

"Jagain dia ya bro, jangan lukain dia," batin Bian.

"Gue pengen lo bahagia Bel, kebahagiaan lo termasuk kebahagiaan gue juga," batin Atha.

"Semoga mereka bersatu, dan setelah itu giliran gue sama Flo," batin Arsha.

"Gue seneng liat lo sama Rescha, semoga lo nyaman sama dia," batin Flo.

"Gue berharap lo bahagia Bro," batin Kenzie.

"Gue pengen banget gabung sama kalian, tapi gue takut dibully dia, selama ini gue selalu merasa bersalah sama kalian karena selalu gangguin kalian. Dan lagi, gue udah janji untuk pura-pura sama dia," batin seorang gadis bernama Cherly.

Flo yang sedang bercanda gurai dengan Arsha pun tiba tiba mempunyai ide cemerlang.

"Sha mumpung mereka lagi tidur, fotoin gih lumayan kan bisa diabadikan."

"Iya juga ya, kenapa tadi gak kepikiran."

Arsha pun mulai memfoto mereka yang masih dengan keadaan yang sama seperti tadi. Setelah memfoto mereka pun mulai tidur karena merasa lelah.

****

Abel yang sudah bangun, mulai mengatur cahaya yang masuk ke dalam matanya dan mengumpulkan nyawanya. Dia merasa kalo ada sesuatu yg menindihnya. Saat dia menyadari Rescha memeluknya dia pun langsung memberontak.

"Kak, kakak bangun bentar lagi nyampe, ini juga lepasin ihh berat tau," ucap Abel sedikit kesal.

"Udah lo diem aja, gue nyaman kaya gini," ucap Rescha tak sadar dan malah mengeratkan pelukannya.

"Kakak lepasin, aku gak bisa nap-as," ucap Abel terpotong karena Rescha mencium pipi chubby Abel dengan lembut. Seketika Abel terdiam karena perlakuan Rescha padanya.

"Udah ya lo diem aja gue cape, dan jangan larang gue peluk lo, kalo enggak gue cium lagi, kalo dah sampe kasih tau," ucap Rescha panjang lebar.

"I-iya kak."

Abel membiarkan Rescha dengan keadaan seperti tadi, jujur Abel masih mengantuk. Dan Abel pun melanjutkan tidurnya dan pergi ke alam mimpi.

"Dengan cara ini gue bisa deket sama lo," batin Rescha yang sebenarnya sudah bangun, dan membiarkan abel tidur kembali. Karena bosan Rescha pun melanjutkan tidurnya.

****
Abel

"Bel bangun udah nyampe?"

Siapa sih yang ganggu, lagi enak enak tidur juga.

"Hmm," balasku yang masih dengan keadaan mata tertutup dan mengumpulkan nyawa. Setelah kupastikan aku benar benar sadar.

"Udah sampe kak?" tanyaku pada kak Rescha.

"Udah, lo kebo banget sih daritadi gue bangunin gak bangun bangun," ucap kak Rescha yang sedikit kesal.

"Maaf kak, ngantuk sih," balasku.

Aku turun dari bus dan mulai berkumpul sebentar.

"Kalian buat tenda masing masing, dan setelah itu kalian akan bermain game."

Game apa ya penasaran nih, ya biar penasarannya ilang mari kita buat tenda dengan cepat.

Setelah selesai membuat tenda aku dan yang lain pun berkumpul.

"Nah anak anak game yg akan dimainkan yaitu kalian harus menemukan pasangan kalian di tempat yg sudah bapak dan guru guru siapkan. Cara mainnya perempuan harus menemukan pasangan laki lakinya sampai ketemu dan setelah itu laki laki membawa perempuan ke tempat ini lagi, ini tidak wajib jadi ini hanya dimainkan oleh orang yang berminat, bagi kalian yg ingin bermain kalian daftar ke sini."

Game apaan tuh, gak akan ikutan ah gak rame nguras tenaga lagi. Mending diem disini atau cari tempat yang nyaman biar bisa dengerin musik.

"Oke yang mendaftar hanya ada 15 kelompok yaitu Sarah dan Nino, Kenzie dan Cherly, Gerry dan Fanny, Flo dan Arsha, Bian dan Atha, .... dan terakhir Rescha dan Abel."

Apa? Siapa yang daftar? Padahal aku gak minat. Wah curiga ada yang daftarin nih, aku melihat ke sekitar dan melihat Flo yang cekikikan tidak jelas, aku melihat tajam ke arah Flo sedangkan dia hanya tersenyum jail.

"Oke karena para laki-laki sudah stand bye ditempat jadi permainan sudah dimulai. Ayo para perempuan semangat, semangat!!"

Uhh malas sekali, kenapa juga Flo harus daftarin aku, sama kak Rescha lagi. Aku berjalan kesana kemari mencari keberadaan kak Rescha, tapi ditengah tengah perjalanan aku dihadang sama kak Cate dan para gengnya.

"Lo!! Jadi orang jangan sok kecentilan deh, lo itu cuma nerd yang dekil, lo itu gak pantes sama Rescha, lo itu cuma anak pembawa sial tau gak!!, mentang mentang deket sama geng Rescha, lo main seenaknya ngedaftarin ke game ini lagi, dasar cabe murahan."

Aku hanya bisa menangis dalam diam, mereka bener bener keterlaluan, sikap mereka yang kaya gini buat aku jadi semakin benci. Karna aku kacangin mereka, mereka jadi kesel dan ya bully aku lagi dan lagi seperti di seret, ditampar, de-el-el.

Mereka meninggalkan aku yg sudah mengenaskan, uhh baru kali ini aku ngerasain bully pake kekerasan biasanya juga dilemparin telur lah, tepung lah, air comberan lah, dll.

Uhh saking asiknya berdebat di batin aku sampe lupa kalo aku masih jalanin game. Aku berjalan sambil fokus ke tanganku yang terkilir sedikit akibat didorong tadi.

Saat aku berjalan tiba tiba kaki ku menabrak batu yg lumayan besar sehingga aku jatuh dan kepalaku terbentur batu.

"Pusing, tapi gapapa Abel harus kuat," ucapku.

Aku mulai bangkit kembali dan berjalan. Setelah sekian lama aku berjalan aku mulai melihat keberadaan kak Rescha, tapi kenapa? Kenapa kepalaku semakin pusing sih? Penglihatan juga jadi gelap.

Jangan pingsan Bel, sebentar lagi sampai. Aku berjalan ke arah ka Rescha yang sangat fokus ke ponselnya mungkin dia bosan.

Beberapa meter lagi aku harus kuat. Sungguh kepalaku sakit sekali pusing. Aku terus berjalan dan tiba tiba aku menubruk kak Rescha dan semuanya gelap.

Rescha

Saat ini gue lagi fokus memainkan game di ponsel gue, bosan sekali Abel juga kenapa belum nemuin gue.

Tiba tiba ada seseorang yang menabrak gue dan saat gue liat ternyata dia Abel. But wait, kenapa Abel pingsan, gue menggendong dia dan mengusap kepalanya.

Gue kaget saat gue ngusap kepalanya tangan gue ada darah. Berarti tadi dia kenapa-napa dong.

Perasaan gue sekarang khawatir takut Abel kenapa-napa terus bingung kenapa Abel bisa kaya gini.

Gue menggendong dia dan berlari ke uks yang sengaja dibuat guru takut ada hal terjadi yang tidak diinginkan.

Setelah beberapa menit guru yang memeriksa dia pun keluar dan berbicara.

"Dari yang ibu liat Abel abis dipukuli dan membentur batu yg cukup tajam. Tangannya pun terkilir tapi ibu sudah menanganinya. Keadaannya baik tidak ada luka serius tapi dia harus istirahat karena dia sedikit kelelahan."

Sesudah itu gue masuk dan mendapati Abel yang sudah sadar sambil memegangi kepalanya. Mungkin karena sakit atau pusing.

"Bel lo dah sadar?" tanya gue.

"Mm, iya"balas dia.

"Lo masih mau disini atau mau ke tenda?"

"Ke tenda aja deh, disini sepi"

"Oh yaudah, gue gendong ya? Lo kan masih lemes," tanya gue. Yang lebih tepatnya bukan pertanyaan melainkan pernyataan, itung itung modus lah wkwk.

"Mmm gak usah kak, aku jalan aja," dia turun lalu berjalan, tapi baru beberapa langkah dia akan jatuh dan dengan sigap gue tahan dia, menggendong dia dan mengantar dia ke tenda dengan selamat.

*****

Saya bener bener pengen ketawa sendiri. Astaga, jelek banget partnya. Gaje lagi, duh.

Oh iya, sebelumnya, dikomen, banyak yang bingung sama karakter Cherly. Cherly itu karakter baru, yang ngegabung sama geng Cate ya gais.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro