1. Pagi Berisik

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pagi ini, aku dibangunkan oleh ... pekikan Ibu yang sembari menghancurkan pintu dengan sebuah kursi.

Tentu saja tidak berhasil, kayu pintu jauh lebih kuat daripada kayu kursi--aku tidak tahu jenisnya--dan tenaga wanita pertengahan kepala empat tidak sekuat itu untuk terus terusan kuat mengangkat dan memukulkan kursi kayu ke pintu.

"Bajingan ini! Keluar kau bangsat!"

Nyonya Alpeby menyadari aku terbangun karena lokasi kamar yang menjadi korban emosi Ibuku tidak jauh dari kamarku, serta juga tidak jauh dari kamar Ayah dan Ibuku. Gila memang Ayah. Ia tidak tidur di kamarnya. Aku saja kalau tidur lewat batas jam saja kena pukul Ibu.

"Nona, mari saya temani tidur lagi, ini masih malam dan di luar masih gelap."

Aku pun mengangguk.

Sebenarnya sudah tidak heran dengan semua ini. Aku baru masuk kelas dasar saja, Ayah juga sering bertengkar dengan Ibu masalah seperti ini. Jadi pikirku di usia 10 tahun ini, sebenarnya itu adalah hal biasa. Aku terbangun karena kukira Ayah dan Ibu benar-benar bergelut. Akan seru menyaksikannya soalnya.

"Nyonya Alpeby, apakah ibu dan ayahmu juga seperti itu? Aku pernah menanyakan ini dengan seorang temanku. Aku jadi dijauhi, aku tidak mengerti."

Nyonya Alpeby tersenyum lembut kepadaku. Ia menaikkan selimutku dan mengecup jidatku.

"Ya, mereka juga bertengkar. Aku harap nona mengerti dan memberikan waktu pada mereka ya."

Aku memgangguk dan tersenyum lebar. "Tentu saja, aku mengerti."

"Dan aku cukup ahli menunggu."
Aku mengatakan itu sembari memejamkan mata lagi.

"Kalau ada keberisikan lagi di koridor, abaikan saja ya nona."

"Ya, aku mengerti."

"Akan kutambahkan peredam suara di kamar Anda. Agar suara berisiknya tidak mencapai Anda."

"Silakan," kataku sembari meraih tangan hangat Nyonya Alpeby.
"Pinjam tanganmu."

Nyonya Alpeby hanya terkikik dan membiarkanku memeluk tangannya.

Aku bersyukur, keberadaan Nyonya Alpeby seperti token keberuntunganku. Kuharap ia dapat bersamaku selamanya.

~
DWC day 1
Pagi ini aku dibangunkan oleh....

Pendek sekali. iya, kebetulan lagi drop. Malam saat pengumuman bahkan sakit kepala dan pagi bangun-bangun badan lemas+pilek. Udah makan dan minum vitamin, pilek pun langsung ilang sisa lemes. Ngecek tensi pakai tensi digital dan voila 90/53

Semoga besok udah mendingan biar bisa lebih panjang + tema ga aneh-aneh. Biar saya bisa explore sudut pandang Daisy dari seri "Leap" saya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro