Tempat Rahasia

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku tak pernah menyesal mencintaimu. Walapun kau mengabaikan perasaanku sekalipun!

Waktu berlalu begitu cepat, menunjukkan pukul 11.45 perkuliahan selesai.

"Ayo. Ikut aku," ucap Andra sambil menarik tangan kekasihnya itu menuju lantai 4.
Winda hanya bisa pasrah saat Andra menarik tangannya dengan kencang. Ia penasaran kemana kekasihnya itu akan membawanya.

"Nah, ini tempatnya," ujar Andra kemudiab sesaat sampai di dekat ruangan lantai 4.

Winda mengeryit heran. Ia tak menyangka ada tempat rahasia di kampusnya. Raut wajahnya berubah senang. Begitu pula dengan Andra karena ia bisa menunjukkan tempat rahasianya pada orang yang ia cintai.

Andra sudah lama mengetahui keberadaan tempat  rahasia itu, semenjak semester satu. Waktu itu ia hendak menuju ruangan praktikum. Tapi ia tak sengaja melewati ruangan misterius, karena penasaran ia masuk ke ruangan tersebut. Semenjak itu Andra sering ke tempat itu, jika ia galau dan sebagainya.
Ruangan tersebut memiliki ukuran yang tidak terlalu besar kira-kira 4x4.

"Ini tempat rahasia kita berdua," ujar Andra lalu duduk, diikuti Winda yang duduk disebelahnya.

"Kalo teman-teman tau, nggak apa-apa kan, Ndra?"

Andra hanya mengangguk.

Terpaut cukup lama mereka saling diam, akhirnya Winda keluar dari tempat rahasia tersebut diikuti Andra di belakangnya.

"Mau makan nggak?" tanya Andra kemudian menyamakan posisi langkahnya dengan Winda.

"Boleh," balas Winda.

Mereka menuruni anak tangga kemudian menuju kantin yang tak jauh dari ruangan praktikum.

"Mau makan apa?" tanya Andra.

"Soto, Ndra."

Andra kemudian berpindah tempat dari tempat duduknya, memesan makanan.

   Drt
Drt

Winda yang mendengar suara ponsel Andra yang terletak di atas meja mengambilnya. Dilihatnya ada pesan whatapps dari Deri.

       Deri
Ndra besok ada reunian SMA. Datang ya.

Sesaat kemudian, Andra datang membawa pesanan dan menaruhnya di atas meja.

"Ndra, maaf tadi aku nggak sengaja baca whatapps. Ada pesan dari teman kamu katanya ada reunian SMA."

"Bicarain itu nanti aja, makan dulu," ucap Andra lalu memakan makanannya.

Selesai makan mereka menuju di kelas lalu duduk.

"Kamu besok datang ke acara itu, Ndra?"

"Iya, kenapa?"

"Nggak, nanya aja."

"Pasti kamu udah mikir yang nggak-nggak, kan?" tanya Andra seolah menuduh Winda.
Ia tau Winda pasti cemburu karena di acara itu ia akan bertemu dengan Rati, mantan Andra sewaktu SMA dulu.

Winda tak berani menatap wajah Andra, saat Andra melontarkan jawaban itu. Ia takut, Andra berubah setelah bertemu dengan masa lalunya. Kecemasan itu ada dalam hatinya sekarang. Walapun ia tau masa lalu tetaplah masa lalu. Tetapi ada yang perlu diingat, masa lalu selalu mengingatkan seseorang pada kejadian terentu. Entah itu pengalaman senang,sedih bahkan luka yang mendalam sekalipun.

"Ya, Ndra. Aku takut kamu berubah setelah bertemu dengannya," balas Winda cemas,takut.

Andra menahan tawa walapun dalam batinnya perasaan untuk seseorang di masa lalunya sedikit masih ada. Tapi ia sadar, di hadapannya sudah ada Winda, seseorang yang sudah ia pilih.

"Ndra, tuh kan kebiasaan. Kalo ditanyain serius, malah ketawa, dasar!" gerutu Winda kesal.

"Cie,cie. Ngambek," ledek Andra kemudian.

"Tau, lah!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro