27 - Deret

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dari negeri sebrang yang elok, sarat akan hal teduh dalam lamunan sore.

Lamunan panjang mengantar gelap di ujung pandangku. Burung-burung pulang kembali ke peraduan. Surya di ujung sana telah tenggelam dalam laut yang berubah pekat.

Aku berdiri menghadap lautan kemudian berbelok menatap sepi. Di arah jalanan menanjak pergi aku masih menatap lekat beberapa saat lalu.

Kuingat lagi suaramu terakhir kalinya. "Izinkanlah aku pergi, meski kau tak sudi bertemu kembali. Izinkanlah aku pergi, meski kau tiada lagi perduli. Izinkanlah aku pergi, meski kutahu kau masih mencintai."

Tak ada aksara yang perduli, meski aku ingin mengepulkan amarah. Meloloskan semua gelisah yang sejak tadi membelit. Lalu, bagaimana aku memintamu memahami? Aku mengisyaratkan dalam pandang? Toh kau juga takkan kembali. Sia-sia.

Sejak tadi aku hanya diam. Menatapmu. Aku ingat bagaimana caramu menetap.

Kau adalah seorang yang menetap beberapa saat. Meski suatu saat kau juga akan maherat.

Lalu untuk apa aku tetap menetap?

Salviniamei
01.02 AM
13/12/2016

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro