18

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

pekerja perempuan itu pun langsung berputar ke posisi normal. Dia mengerutkan kening untuk berkonsentrasi dan mulai mengisi peluru bius dengan penuh perhitungan.

Pongo jantan, usia produktif, berat sekitar empat pu--

"Mas … namanya siapa, Mas?!"

Seruan dari Bu Surti, perempuan paruh baya yang diabaikan oleh si pongo, yang menggoda Ramaik membuyarkan konsentrasi Angelina. Namun, wanita itu masih berusaha profesional dengan tetap mengamati aliran air yang masuk ke dalam suntikan.

Empat puluh kilo. Jadi, ke--

"Mas! Jangan pura-pura enggak dengar! Nomor teleponnya, dong!"

"Pak Nanjan, apa bisa suruh mereka diam? Saya nanti salah nakar!" omel Angelina yang sewot mendadak. 

Pria sekurus tiang itu pun mengedip, terkejut dengan tingkah Angelina yang beda dari biasa. Namun, Nanjan tetap menurut dengan berjalan mendekati kerumunan yang kini terbagi dua kubu, di mana setengahnya mengamati si pongo, sedangkan sisanya menontoni Ramaik yang secara terang-terangan mengabaikan mereka.

Nanjan pun berdiri di hadapan para kaum hawa yang sibuk bisik-bisik sendiri dan pria itu berkata tegas. "Tolong jangan mengganggu proses evakuasi. Mundur. Tolong mundur."

Selanjutnya dapat dibaca di:

https://karyakarsa.com/Benitobonita/18-kuyang-genma-series-3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro