Kicau burung dan gemerencik air terdengar sayup. Angelina bergerak perlahan mencari posisi nyaman. Dia memeluk lebih erat bantal keras yang menjadi sandarannya sebelum sebuah belaian rasakan oleh rambut wanita itu.

Lengkungan samar pun terbentuk di bibir Angelina. Seakan, udah lama sekali wanita itu tidak merasakan kenyamanan seperti ini.

Apa Maw-Maw sedang mengganggu ikan di luar?

Seseorang kembali menyentuh rambutnya. Namun, kini, juga menyelipkan ke balik telinga.

Paulkah? Apa dia sudah bangun?

Angelina pun menggeliat geli ketika rasa dingin menyentuh bagian pipi. Senyum wanita itu melebar. Dia memutar kepala untuk mencari keberadaan si pengganggu dan membuka mata.

Tatapan Angelina sontak beradu dengan sepasang bola mata yang tampak familier. Wajah Ramaik yang dilatari langit menjelang siang menjadi satu-satunya objek yang mendominasi indra penglihatan wanita itu.

Kedua ujung bibir Ramaik terangkat saat melihat ekspresi linglung Angelina. Pria yang sedari tadi menunduk, hingga poni panjangnya menjadi tirai wajah, pun bertanya dengan nada pelan. "Masih mau tidur?"

Selanjutnya dapat dibaca di:

https://karyakarsa.com/Benitobonita/28-kuyang-genma-series-3