"Mau ngapain ke sini?!" 

Kepala Ramaik pun meneleng, menunjuk ke pakaian basah yang hendak dia jemur. Pria itu kemudian berjalan santai dan menggeser sedikit jemuran Angelina untuk mengambil tempat.

"Hei!" 

Teguran Angelina sontak bersahut-sahutan dengan kawanan anjing yang berada di kandang bawah rumah. Wanita itu mencegah ekspansi yang sedang terjadi dengan menahan posisi pakaiannya dan mendesis, "Jemur di tempat lain."

Semilir angin nakal yang sempat memperparah alergi si manusia kucing kembali membawa aroma ke penciuman pria itu. Namun, kali ini, memberikan efek yang berbeda kepada Ramaik.

Tubuh Ramaik menegang seketika. Pria itu sontak menoleh ke arah Angelina yang masih mengomel dalam hati. 

Sayangnya, perubahan wajah Ramaik tidak disadari oleh wanita yang sedang bersungut-sungut. Angelina mendorong pakaian pria itu dan meletakkan miliknya di sana.

Bayangan gelap mendadak menutupi pandangan Angelina. Mata wanita itu mengedip kebingungan. Dia pun refleks mendongak saat sebuah ciuman membasahi bibirnya.

Selanjutnya dapat dibaca di:

https://karyakarsa.com/Benitobonita/27-kuyang-genma-series-3