'Dia' #17

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"SAYANG , I'm sorry " dipeluk erat tubuh Dahlia yang sedang memeluk lutut disudut hujung loteng .

Girls , it's not loteng yang buruk tu😂it's a room too but loteng .

Dahlia diam masih dengan tangisan . Dia tak menghalang Iman dari memeluk tubuhnya .

"Sayanggggg " tangan Iman naik mengusap pipi Dahlia yang masih berbekas tangannya . Jelas matanya bergenang .

Melihat birai bibir Dahlia yamg terluka terus dia menjauhkan diri daripada Dahlia . Berdiri ke hulur kehilir meraup rambut kasar . Dengan mulut tak henti menyumpah diri sendiri .

"Fuck ! "

Bam !

"Sial ! "

Bam !

Pintu kaca ditumbuk berulang kali . Berselang seli dengan kata kesat . Retak pintu kaca tak seretak hatinya melihat isterinya terluka kerana dia sendiri .

"Bodoh ! Fuck !! " ditumbuk sekuat hati hingga kaca terus berderai pecah .

Dahlia pantas memeluk Iman menghalang lelaki itu bertindak lebih jauh saat penumbuk lelaki itu ingin dilayang je dinding pula .

"Let go ! " Iman meronta merungkai pelukkan erat Dahlia .

"Please..you're gonna get hurt if you stay closed to me.."

Lirih saja suaranya meminta . Tangan yang tadi tak henti merungkai kini menjadi perlahan sebelum menarik Dahlia kedalam pelukkan .

"I'm sorry sayang..Baby tak maksudkan semua tadi..i'm just hurt.. Baby terasa hati bila sayang ignore me as your husband..Baby takut jadi apa-apa dekat sayang..Baby minta maaf" esakkan Iman mula kedengaran . Dia benar-benar ikhlas meminta maaf .

Egonya terlampu tinggi hingga sanggup menyakiti isterinya .

"And that girl , Baby dekat parking basement then i heard she yelled for helped . She was chased by a few guys out there . Baby minta maaf , baby tak sepatutnya tolong dia . I'm sorry "

Erat dia memeluk tubuh genit Dahlia . Dahlia hanya diam tanpa kata namun air mata masih mengalir dan tangan masih erat membalas pelukkan Iman .

"Don't do this to me . It's hurt . It's hurt saw you crying . It's hurt to see you hurt and in pain . I'm not a good guardian .."

Melihat Dahlia yang diam tanpa membalas kata membuatkan Iman makin teresak .

"Don't ignore me , Sayang.. "

Masih Dahlia diamkan diri . Ego minah ni tinggi nak kemana entah .

Iman mencium dahi Dahlia sekilas sebelum  merungkaikan pelukkan . Dia berundur dua langkah ke belakang .

Mengelap air matanya yang tak henti mengalir sambil terangguk-angguk . Habis merah hidung , kening dan telinga kerana menangis   .

Dahlia hanya memerhati tanpa kata .

"So , there's no sorry for me anymore right ? " Iman ketawa kecil dihujung kata . Dia ketap bibir memandang sayu Dahlia .

"Baby sakitkan sayang berulang kali mungkin . "

"Baby.."

Baru gadis itu bersuara .

"Baby tak sakitkan sayang . Sayang yang sakitkan Baby . Sayang tak sepatutnya keluar tanpa izin Baby . Lagi-lagi keluar jumpa Ayah . "

Dahlia mendekatkan dirinya dengan Iman perlahan . Ditarik tubuh Iman merapati tubuhnya . Dia rebahkan kepala ke dada Iman .

"Maaf sebab sayang egokan diri untuk mohon maaf dan derhakakan diri tinggikan suara dekat baby . Really i'm sorry " dia kembali teresak-esak .

Semua ini angkara dia .

"Please , don't this again . You scared me to death . And i'm sorry sebab tampar sayang just now" bisiknya ditelinga Dahlia .

Gadis itu tersenyum mengangguk .

Pelukkan makin dieratkan . Dada bidang Iman yang berlapik t-shirt hitam nipis dikucup berkali-kali .

Datanglah beribu dugaan , selagi mampu bertahan hati ni tetap milik dia  .

"I love you , sayang .."

"And I love you always , Baby boy "

- - - - - -

"So how ? Is it work ? "

'Dia' mengeluh kesah . Apa yang menjadi kalau hati tak pernah ikhlas untuk semua ini ?

"Just give me more times . It's not easy to let the Tiger became a kitten "

Terdengar keluhan kasar terbit di hujubg panggilan .

"Make it fast or you'll lose everything "

- - - - - -

"BOSS , short vacay jum ? "

Ujar Feng dihujung talian . Iman mengerling Dahlia yang terlena diatas katil . Penat melayan dia barangkali . Terlepas juga rindu dia pada isteri .

Rokok dihisap lalu dihembus ke udara sebelum menjawab persoalan anak buahnya ditalian .

"Kau tak habis-habis bercuti . Kan ? Mana pula kalini ? " bebel-bebel pun dia tetap ingin mengetahui destinasi percutian pendek yang dirancang .

"Kampung Luna ? Which is situated at Negeri Sembilan ?"

Kampung ? Sounds interesting .

"Boleh juga . Besok kita bertolak . 3 days and 2 nights . "

Perbualan itu disambung lagi soal kerja .

"I got to go . See you around " laju Iman menutup talian sebaik saja mendengar rengekkan kecil Dahlia .

Kaki dibawa melangkah masuk menghampiri Dahlia yang  menghulurkan jari jemari dalam keadaan berbaring .

Jari jemari itu dipaut Iman erat . Dikucup lembut tangan putih itu berulang kali . Dia sudah melabuh punggung dibirait katil .

Dahlia bangun membaringkan kepala diatas riba Iman . Iman tersenyum kecil . Manja tak sudah ! Tangan Iman berlari-lari bermain diwajah Dahlia terutama sekali di bibir dan kening .

"Baby.."

Jari itu perlahan berhenti . Mata Iman seratus peratus difokuskan pada Dahlia yang berbicara .

"Yes princess ? "

Dahlia menahan senyum . Terasa berbunga hati digelar begitu .

"I'm hungry.." leret Dahlia dengan cebikan bibir . Iman tergelak kecil sebelum tunduk mencium bibir itu sekilas .

"Then wake up and mandi . Lepastu kita keluar breakfast " Iman tepuk punggung Dahlia yang sudah mengiring selesa memeluk pinggang Iman dengan muka menghadap perut Iman .

"Breakfast je ? "

"Ye , date ? Okay ? "

Terasa anggukkan kecil diperutnya .

"Dah bangun ! Nowwww " arah Iman . Ditepuk lagi punggung Dahlia kali ini sedikit kuat .

"Sakitlah B ! "

Cemberut muka Dahlia bangun dari berbaring memandang tajam Iman .

"Hah hah apa ? Apa ? Fikir takut ? " sinis Iman melihat Dahlia yang sengaja menggarangkan wajahnya .

Iman tergelak kecil melihat Dahlia yang langsung tak mengalah .

Dia mendekatkan wajahnya pada Dahlia . Dicium lembut setiap sudut rupa paras Dahlia . Kening , mata , hidung dan terakhir bibir terbentuk Dahlia .

Terpejam mata Dahlia sambil bibir terukir senyuman kecil .

"Pergi mandi okay sayang ? Harini kita busy because today , i want spend my time with you like theres no day tommorrow "

Dahlia angguk kecil sebelum mencium bibir Iman sekilas . Dia bangkit dengan teruja . Tak sabar ingin keluar meluangkan masa dengan Hubby !

Tersengih-sengih dia sambil membersihkan badan .

"KENAPA beli stok makanan banyak-banyak ni ? " soal Dahlia keliru . Mana taknya , si Iman ni main sambar je makanan yang menyapa mata . Kalau boleh satu station makanan di Shopping Complex itu mahu dibelinya .

Penuh satu troli dengan biskut , kek , Mr.Potato dan air-air . Cukup lengkap untuk satu perjalanan .

"Oh baby tak bagitahu sayang eh ?"

Dahlia laju menggeleng . Lengan Iman dipaut erat menanti jawapan .

"Tommorrow we're going to Negeri Sembilan . Feng asked us to join them for the short vacay dekat kampung Luna . Sayang nak pergi tak ? " lembut lelaki itu bicara . Sesekali dia membetul rambut Dahlia yang terjurai dimata .

Jelas riak teruja dipamer Dahlia mendengar berita itu .

"Yeay ! Ofcourse i want !" mahu saja dia melompat-lompat tapi ditahan . Malu ditengok orang nanti . Dia cium pipi Iman sekilas .

"Besok pagi , lepas subuh kita bertolak okay ? " rambut Dahlia diusap-usap . Kaki mereka seiring melangkah ke kaunter pembayaran setelah memastikan barang yang ingin dibeli sudah ada .

Setelah itu mereka mengambil keputusan untuk bersiar-siar di bandaraya Kuala Lumpur . Menghabiskan masa di KL sebelum ke N.Sembilan pula . Eleh , macamlah balik N.Sembilan , KL hilang😂

Dataran Merdeka menjadi tempat terakhir mereka "dating" . Sebaik saja tiba , dengan teruja Dahlia menarik tangan Iman mahu bermain rollerblade . Teruja melihat orang ramai bermain . Namun awal-awal ditegah Iman . Sebab ? Takut Dahlia tak pandai balancekan badan dan jatuh .

Merajuk nenek genit tu . Panjang saja muncung ke depan . Tak betah melihat Dahlia yang berjalan laju meninggalkan dia akhirnya dia membenarkan Dahlia bermain tapi ! Bukan rollerblade tapi hoverboard .

Makin teruja nenek genit itu . Pasangan suami isteri itu seronok meluangkan masa bersama dinmalam pekat indah ditemani bulan yang terang menyinari .

Tanpa mereka sedari , mereka diperhati sepanjang hari oleh mata-mata gelap .

'Dia' mengeluh . Tak kan kebahagiaan indah ini perlu dia robohkan ?

I'm sorry .. but i need too..

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 17

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro