For The First Time #16

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Apa yang kau nak lagi ? Tak cukup lagi dengan RM 1 juta ? . Bukan syarat dia dapat RM 1 juta jangan ganggu dia lagi ? "

Jelas riak wajah Encik Doney berubah .

"Aku tak de duit ! Aku perlukan duit ! " tanpa ketar dia membalas renungan tajam Iman .

Tanpa banyak kata Iman menyeluk poket kot hitamnya mengambil sesuatu .

Encik Doney tersenyum sinis bercampur teruja melihat buku cek ditangan Iman . Sekali lagi melayang duit Iman begitu saja hanya kerana si tamak .

6 biji kosong menyebarkan lagi senyuman dibibir Doney .

"Kau dengar sini . This is the last time kau jumpa isteri aku . Kau minta duit lagi , kau buat sekali lagi aku tak janji kau masih  bernyawa "

Tangan Dahlia direntap kasar . Ditarik pergi dari situ . Sampai di kereta laju dia membuka pintu untuk Dahlia . Dengan kasar dia menolak Dahlia .

Suasana dalam kereta sunyi seakan tanah perkuburan .

"I'm sorry "ujar Dahlia perlahan .

Laju minyak ditekan ingin cepat sampai ke Mansion . Tak betah hatinya berduaan dengan Dahlia . Rasa sakit , geram dan marah yang menggila cuba ditahan . Tak mahu dia lepaskan baran yang sudah lama tak diluah .

Sampai di Mansion dia terus keluar tanpa kata . Melangkah laju naik ke tingkat atas sebelum ditahan Dahlia . Dia laju merentap kasar lengannya .

"B dengar dulu.."
"B please.."
"Baby i .."

"What ?! "

Terketar-ketar bibir Dahlia cuba berbicara . Ya , memang salah dia .

"B , I'm sorry . Sayang tahu salah sayang but I.."

"Kenapa ? Sebab aku baik dengan kau ? Sebab aku terlampau cintakan kau ? Sebab aku percayakan kau ? Jadi kau bebas nak buat apa saja dalam hidup kau ? Macam tu Dahlia ? "

Tergeleng-geleng kepala Dahlia dengan tangisan yang kian kuat sambil cuba memegang lengan Iman .

"Tak b tak.."

Direntap sekuat hati hingga Dahlia terjatuh ke lantai perlahan .

"Kau nak jadi isteri yang nusyuz Dahlia Qistina ?! Isteri yang keluar tanpa izin suami ?! Kalau si bangsat tu buat apa-apa pada kau macam mana ?! Aku dah dikira suami yang dayus ! Biarkan isteri keluar tanpa pengetahuan . Aku sayangkan kau Dahlia ! Kalau jadi apa-apa pada kau aku tak akan maafkan diri aku sendiri . Kau tak faham , kau tak akan faham .  "

Masih gelengan menjadi jawapan gadis itu .

"Mulai harini , aku larang kau keluar dari mansion ni ! "

Terus Iman berlalu ke tingkat atas meninggalkan Dahlia dengan tangisan tanpa henti .

Tuhan , andai saja dia bertindak mengikut akal dan bukan hati . Dia tak mahu kehilangan Iman .

Tuhan ..

Iman langsung masuk kedalam bilik air membersihkan diri juga menenangkan hati yang tengah serabut .

Air dari shower mengalir turun menenangkan sedikit tubuh dan hati . Iman membiarkan wajahnya dialiri air tanpa dilap . Mata terpejam rapat .

Ego sebagai seorang suami sumpah terasa tercalar melihat isteri ditampar tanpa dilindung . Dia begitu teruja ditempat kerja ingin pulang ketemu Dahlia namun panggilan dari Iqbal mengatakan dia diminta Dahlia untuk menghantar Dahlia ke taman perumahan Dahlia dulu mematikan segalanya

Setelah terasa puas , Iman keluar dari bilik air . Dahlia dibirai katil yang mungkin menunggu dia dari tadi dijeling dengan hujung mata . Dia bersiap siap . Berpakaian kemas dengan wangian dari perfume 212 Vvip .

Langsung tak diendahkan pandangan Dahlia terhadapnya .

Baru kaki ingin melangkah keluar suara Dahlia menghentikan langkah .

"Nak pergi mana ? " mata Iman terpejam . Sumpah ingin saja dia melayangkan tubuhnya memeluk Dahlia sepenuh hati namun ego menghalang .

"Mana aku nak pergi sama sama sekali bukan urusan kau " terus Iman keluar dari bilik meninggalkan Dahlia yang terluka di hati .

Air mata kembali mengalir . Dada dia dicengkam kuat . Sakit Tuhan saja yang tahu . Siapa yang tak faham siapa ?

Tanpa sengaja Dahlia tertidur diatas katil dengan aliran air mata tanpa henti mengalir .

Tidak ada masjid indah tanpa dilanda taufan dan ribut . Bukan lari dari taufan atau ribut tapi bertahan bersama dan melindungi antara satu sama lain . Yang indah akan kekal indah .

- - - - -

BUNYI bingit muzik club tak dipeduli Iman . Tangannya kadang mengangkat air coke untuk diteguk . Hanya termenung tanpa menghiraukan orang sekeliling .

Air coke dihabiskan lagi dan lagi sebelum dia bangkit ingin pulang . Dia berjalan keluar menuju ke parking lot . Berjalan perlahan melayan perasaan .

"Arr !!! " tempikan nyaring seorang gadis menyentakkan dia . Dia melilau laju memandang basement yang sunyi .

Menatang mana lah pula ? Sudahlah jam tepat menunjuk  angka 12 malam . Terdengar derapan kaki yang mungkin memakai heels berlari laju . Iman terus berlari mencari gerangan .

Buk !

"Tolong ! Tolong ! Someone is chasing me ! Please help me " kalut suara itu meminta pertolongan . Gadis berpakaian sendat . Berwajah lebam seakan baru dipukul memeluk Iman erat .

Mendengar beberapa kaki yang sedang melangkah laju terus dia menarik gadis itu ke kereta dia yang kebetulan berada di kanan mereka .

Laju Iman memandu kereta itu keluar dari basement . Mujur tika itu tiada antara pengejar sedar kereta Iman . Gadis itu sesekali menoleh ke belakang . Jauh dari situ baru kedengaran hela lega dilepaskan dari bibir .

Iman membawa gadis itu pulang ke Mansion . Gadis itu melilau memandang mansion itu .

"Don't worry this is my house and my wife is inside . Let's go "

Gadis itu akhirnya menurut langkah Iman .

"Baby !! I thought you.." suara teruja Dahlia terus terhenti saat mata menangkap gerangan lain selain suaminya .

Tajam mata dia memandang Iman bersilih ganti .

"Dahlia , this is .."

"What ? Your new wife ? Madu saya  ? Macam tu ? " terus dia memotong percakapan Iman .

"Apa kau cakap ni ? Aku tak kenal dia . Aku just tolong dia . She almost got kill "

"Tapi dia takkan ?! "

"Enough Dahlia ! Aku tak faham dengan kau ! " jerkah Iman .

"Know what ? Because of her right you change ? Nak tengking tengking saya macam ni ? Kan ?! "

"Watch your mouth before you get hurt !"

Jari telunjuk Iman tepat ditunding ke wajah Dahlia .

"Trying to back her up ?! Sebab apa ?! Dah jatuh cinta ?! "

Pang !!

"You are too much Qistina ! She know nothing ! Aku berubah sebab kau ! Bukan dia ! Sedar salah kau juga !  Jangan selalu tunding jari menutup salah kau ! " ditengking Dahlia sekuat hati .

For the first time tangan miliknya dilayang  ke wajah seorang wanita .

"You tampar i ? Wow..thanks baby..i really appreciate it . And you !.." matanya memandang gadis tak diketahui siapa .

"I don't care who are you but thanks for making tonight my worse night " terus Dahlia berlari keluar ke tingkat atas bukan kedalam bilik tapi ke loteng .

Serba salah wanita itu jelas teriak . Tanpa berpaling Iman bersuara .

"Where is your home ? " tegang saja suara .

"Em..i..i don't have house here . I usually staying in hotel . "

"Overseas ? "

"Yes . "

Iman terus melaung nama anak buahnya . Berdesup larian anak buah Iman yang sedang melepak di cafe luar Mansion masuk kedalam .

Tercungap-cungap mencari nafas .

"Yes boss ? "

"Send her to our hotel . Make sure the private level and under my name " terus dia berlalu ke bilik ingin mencari Dahlia .

Dia tak sepatutnya menampar Dahlia walau marah macam mana pun . Tapak tangan kanan merah yang dilayang ke pipi Dahlia terketar-ketar dipandang .

Tuhan ..

I'm a ego husband..

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 16

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro