First Step #21

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari minggu , hari Dahlia dan Luna rancang untuk keluar membeli belah . Isabella tak dapat sertai kerana gadis itu perlu terbang ke Dubai untuk Victoria Secret Fashion Show .

Teringat waktu mereka bertiga merancang untuk keluar sekali . Tercebik-cebik Isabella kerana tidak dapat sertai . Last-last mereka rancang tarikh lain yang mereka bertiga bersama .

Starbucks menjadi tempat pilihan mereka merehatkan kaki seketika .

"Gosh , penatnya ! " Luna meletakkan kepala diatas lengan yang dilunjurkan diatas meja . Dahlia tergelak kecil melihat Luna .

Penat ? Gadis ini dari pukul 11 pagi sampai 5 petang berjalan satu mall dan baru terasa penat ?

"You nak apa ? I order plus i belanja " Ujar Luna ceria . Bukan selalu dapat keluar dengan Dahlia . Nak buat macam mana , si Iman tu sayang sangat dekat Dahlia sampai nak keluar dengan dia pun kena buat surat rayuan .

Ha ! Takdelah .

"Sure ? Kalau macam tu , Lia nak Chocolate with Caramel and Cream " dia tarik sengih lebar . Luna gelak lepas . Dia mengosok rambut Dahlia . Tercebik gadis itu menjeling Luna yang melangkah ke kaunter  pesanan . Sengaja serabaikan rambutnya !

Dahlia yang ralik memandang sekeliling terus memandang hadapan saat diri terasa diperhatikan begitu lama oleh lelaki berhoodie hitam dihadapannya .

Dia cuba beriak tenang . Tak mahu kelihatan gelabah yang menonjol .

"Nah , jum balik ?  " Luna menghulurkan air seperti yang dipesan . Dahlia angguk sebelum berdiri mengambil  barang yang dibeli satu persatu .

Mereka berbual kecil sambil menuju ke kereta yang diparkir dibasement .

"So , macam mana being housewife ? " Luna membuka topik memulakan perbualan .

"Good . So far , Lia dah kenal sikit perangai Iman " Luna lepas tawa kecil .

"Dragon memang macam tu . Walaupun mafia tapi bila dengan orang yang dia sayang emh keluarlah perangai sebenar dia "

Dahlia menghentikan langkah . Memandang Luna yang sudah berkerut kening memandang Dahlia .

"Dragon ? Mafia ? "

Terbuntang luas mata Luna . Dia sumpah seranah dalam hati . Dia terlepas cakap ! Iman memang taknak Dahlia tahu pekerjaan keduanya . Cukup saja dikenali sebagai CEO T Holding .

Luna gigit bibir bawah sambil pejam mata .

Habislah aku..

"Apa yang Lia tak tahu , Luna ? " serious Dahlia menyoal .

"Jum balik dulu ? Atas kereta i explain " dia tarik tangan Dahlia . Sampai dikereta dia segera menyimpan barang didalam bonet . Dahlia hanya menurut .

"Okay explain "

Luna tarik nafas dalam . Gila ke nak bagitahu Dahlia ? Mahu kena penggal dengan Iman .

"Lia , i think i should let Iman tell you the whole things . " serba salah dia memandang Dahlia . Fokusnya bergilir memandang Dahlia ditepi dan jalan .

Terdengar keluhan berat Dahlia . Dia membuang pandangan luar cermin .

Apalagi yang saya tak tahu tentang awak , Baby ?

Luna memandang cermin tengah berselang seli dengan cermin sisi . Dari tadi dia sedari mereka diekori 2 buah kereta hitam .

"Shit ! "

iPhone 7 red edition laju mencari nombor kekasih hati . Sebaik saja talian bersambung laju dia menerjah .

"Babe ! I got chased by them ! "

Laju Feng berdiri dengan telefon masih menekap di telinga .

"Baby ?! What's wrong  ? Who chased you ? Babe ! "Jeritnya lantang . Adam dan Iman saling berpandangan memandang Feng yang tiba-tiba panik .

"Babe , i don't have anytime ! There is two black car following me since just now ! Please hurry ! I'm sca.. BUM !! "

Talian putus serta merta . Bunyi terakhir tadi membuatkan Feng menjerit tanpa henti di talian .

"Babe !! Luna Aqasha !! "

Prang !

"Fuck darn it ! " Feng terus mendapatkan Iman yang sudah berdiri . Begitu juga dengan Adam .

Bahu Iman dicengkam kuat .

Mata bergenang memandang Iman .

"Luna dengan Dahlia.."

Persial egonya . Dia sanggup jatuhkan ego demi kekasih hatinya . Air mata mula mengalir di pipi .

"What's wrong with them ?! Kenapa dengan isteri aku ?! Kenapa dengan Luna ?! "

Tengking Iman . Dia sudah hilang sabar . Apatah lagi melihat sahabatnya menangis . Gila ! Memang gold buzzer tengok Si Feng menangis .

"I don't know what had happened but just now , Luna called me and told me they got chased by 2 black cars " terketar-ketar dia memberitahu .

Adam genggam penumbuk . Rahangnya bergerak-gerak menandakan dia menahan geram .

"Boss , i think they just start their First Step"

- - - -

"Sayang ! " laju Dahlia bangun mendakap erat tubuh Iman . Tangisan mula memenuhi ruang menunggu wad kecemasan zon merah .

Wajah Dahlia yang calar balar dicium Iman .

"Thanks god you safe baby girl " dia pejam mata mengeratkan lagi pelukkan .

"Baby .. Luna.." menggigil dia berbicara .

Feng sudah tersandar didinding . Terduduk dia sambil meramas kasar rambutnya dengan tangisan .

"Luna.." Dahlia melepaskan pelukkan mendapatkan Feng.

Dia bercangkung dihadapan Feng yang berlunjur dengan kedua kaki terbuka .

Luluh jantung Dahlia melihat keadaan Feng .

"I'm sorry...this is because of me.. Kalau Lia tak ajak Luna mesti tak macam ni.. Luna tak akan ada dekat dalam.."

Feng mengesat air matanya dengan lemah . Dia menoleh memandang Dahlia . Dia cuba tersenyum walaupun perit . Walaupun sakit .

"Kau tak salah . Binatang-binatang tu yang salah " Ujar Feng . Sungguh dia lemah .

Luna Aqasya gadis yang dia cintai bertarung nyawa didalam . Kereta yang dinaiki Luna dan Dahlia ditembak dari jarak yang dekat menyebabkan kereta hilang kawalan dan berpusing dijalan merempuh penghadang .

Dahlia hanya luka sedikit . Calar di muka dan ditangan kerana terkena cermin kereta depan yang pecah menghentam mereka berdua .

Namun malang , Luna cedera parah kerana tersepit .

Adam dapatkan Feng manakala Dahlia dipeluk erat Iman sekali lagi .

"Everythings gonna be fine , bro " Adam tepuk bahu Feng perlahan . Dia mendakap tubuh Feng yang nyata lemah .

"Aku taknak hilang dia , Dam . Dia satu-satunya sebab aku kuat "

Pecah tangisan 3 orang lelaki dingin yang cukup dikenali tanpa perasaan . Adam dan Iman menyayangi Luna seperti adik sendiri . Siapa saja akan mudah jatuh sayang pada Luna kerana sikap riang yang ada pada dirinya .

Kerana Luna juga mereka bertiga bersatu dan mengenali erti kekeluargaan . Feng pejam mata rapat tangannya kuat mencengkam baju Adam .

Please be strong my baby girl..

Ting !

Lampu merah bertukar hijau membuatkan masing-masing laju mendapatkan Doktor . Doktor yang sedang membuka mask di wajah memandang mereka seorang demi seorang dengan senyuman .

"Alhamdulilah , pesakit melepasi tahap kritikal "

Menghela lega nafas mereka .

"Can  i meet her ? " lelaki kacukan Italy itu memandang Doktor dengan mata merahnya .

"Sure , tapi yang lain boleh lawat pesakit selepas pesakit dipindahkan ke wad biasa"

"Doktor , pindahkan Luna ke wad Super Vip "

Tunduk kepala Doktor itu mengikut arahan . Kan dah cakap , siapa saja yang tidak kenal dengan Taufiq Al-Iman . Bukan saja di dunia gelap dia disegani .

Taufiq Al Iman jutawan muda #2 in Malaysia . Kegigihan dan karisma lelaki ini dalam menguruskan syarikar T Holding membuatkan ramai mengaguminya .

Feng terus masuk kedalam yang lain hanya tunggu di luar memberi ruang kepada Feng .

Perlahan lelaki itu menapak ke arah katil yang menempatkan Luna . Bunyi mesin pernafasan seiring dengan degupan jantungnya .

Mahu saja dia meraung melihat wajah kekasihnya yang calar sana sini . Pandangannya jatuh memandang kaki Luna .

Kaki kiri Luna patah kerana tersepit . Feng menahan tangis . Tidak mahu mengejutkan gadis ini dari lena . Tangannya mengusap rambut Luna perlahan .

Bibirnya jatuh di dahi licin luna . Jatuh setitik airmatanya .

"Thank you because being strong sayang . Aku janji , lepasni no more things that gonna hurt you and make you in pain . I promise , My Love "

Ti amour , Love .

- - - - -

IMAN melangkah ke tingkap menjawab panggilan dari nombor yang tak dikenali .

"Ciao ! come stai Dragon? Ti piace il mio regalo? " (Ciao ! How are you Dragon ? Like my present ? )

Iman ketap gigi . Dia tahu siapa empunya suara .

"Fottiti bastardo " ( Fuck you , Bastard )

Tawa sinis Alex Gabro di talian menaikkan lagi amarah Iman .

"Hahaha , chill Dragon, perché sei così serio? " ( Chill Dragon , why so serious ? )

Iman pejam mata menghilangkan amarah gila didalam hati .

"  Non ho tempo per i tuoi stupidi giochi. Dimmi cosa vuoi da me?"  (i don't have any fucking time for your stupid games . Tell me what do you want from me ? )

Alex masih dengan tawa sinisnya .

" la ragazza che avrebbe dovuto morire è tua moglie, non lei! " (  the girl who supposed to die is your wife ! Not her ! )

Bagai halilintar membelah jantung mendengar kata Alex .

Moglie means wife . Maksudnya Alex ; merangkap musuhnya sudah ketahui tentang Dahlia !

Adam dan Feng sudah berdiri memandang Iman . Masing-masing tahu siapa dihujung talian .

"Il mio avvertimento è prendersi cura di tua moglie prima che la prenda e la mandi a Dio per sempre. Ciao Dragon!" (My warning is take care of your wife before i take her and send her to God forever . Ciao Dragon ! )

Talian serta merta dimatikan .

Prang ! iPhone X keluaran terbaru itu selamat berderai diatas lantai . Nafasnya turun naik dengan laju .

Keberadaan dan kewujudan Dahlia sudah diketahui musuh-musuh dunia gelapnya . Bahaya ! Bukan Dahlia saja dia takut akan kehilangan . Kini dua nyawa sedang dalam bahaya .

Tak mahu dia kehilangan mereka berdua .

"Kau fikir kau akan dapat semudah ini ? Maaf . Itu hanya permainan budak bodoh"

Dia mengarahkan anak buahnya seramai yang mungkin menjaga kawasan Ermelio Hospital dengan ketat memandangkan Luna masih ditahan dihospital dan Dahlia juga disini .

Tak mahu menganggu Luna yang lena dia terus membuat isyarat pada Shin , Adam dan Feng untuk keluar dari bilik .

Mereka turutkan saja . Iman merapati Dahlia yang terlena disisi Luna . Dicium dahi Dahlia sebelum menapak keluar dari bilik super Vip itu .

"Shit ! " Shin berdiri laju . Macam mana dia boleh terlepas pandang ? Sedangkan selama ini gerak geri musuh-musuh mereka dia perhatikan .

"Parah boss . Ni bukan perkara yang biasa . Ni melibatkan Dahlia and your baby " sampuk Feng .

Bengis saja wajahnya .

"Siapa pula ni Shin ? Kau cakap semua yang lain tak perhatikan Dragon lagi and now what ? " Feng memandang Shin tajam .

"Yes ! Memang tak ada ! Beijing , Korea , Thailand semua sibuk dengan projek dadah masing-masing dan Rome..Fuck ! "

Yes , Rome , baru dia teringat budak-budak Shawn telah sah menjadi budak-budak Alex , Alex Gabro .  Pengedar dadah dunia gelap no . 1 di Rome . Lelaki itu cukup berpengaruh dalam dunia gelap . Namun tidak selepas munculnya Taufiq Al-Iman , si Naga .

Mula saat itu , Alex rasmikan Dragon sebagai musuhnya . Ada saja yang dia cuba untuk menjatuhkan Iman dalam dunia gelap .

Iman menguruskan 20 syarikat senjata api yang terkenal dalam dunia hitam . Keuntungan yang dikaut lebih daripada projek dadahnya .

Lagipun , dulu syarikat senjata api dibawahnya merupakan syarikat yang dijadikan syarikat pengeluaran . Sebab itu dia jadikan Iman sebagai musuh . Kerana hasad dengki .

Pernah dia cuba untuk membakar syarikat senjata api milik Dragon di Venice namun gagal kerana rancangannya sudah diketahui Dragon dari mula .

Dasar orang tua taguna .

"Adam , aku nak kau jaga Dahlia sementara waktu . Kau simpan hal ni dulu . Kau bawa lah dia pergi mana-mana . Pastikan jauh dari sini " Ujar Iman yang dari tadi kehulur ke hilir diam kini memberi arahan .

"Boss..kau nak lari dari semua ni ? " dingin Adam . Dia turut berdiri memandang Iman .

"Tak . Aku tak akan lari . Ini permainan budak bodoh . Aku nak tengok sejauh mana budak-budak bodoh ni buat kerja . "

"Tak boss . Aku tak nak . "

Mencerlung tajam Iman memandang Adam .

"What ?! "

"Ini bukan masa untuk kau berlagak hero boss . Ya , nyawa isteri kau dalam bahaya . Tapi nyawa kau pun bahaya juga ! Aku takkan bawa Dahlia . Kau suami dia dan kau sepatutnya lindungi dia . Kita sama-sama lindungi dia . Aku taknak jawab yang kau dah mati kalau Dahlia tanya aku mana kau " ujar Adam . Dingin lagi .

Tak gentar langsung dia membalas lirikan tajam Iman .

Iman mendengus kasar . Dia terus duduk meraup rambut .

"So , what's your plan ? "

"Kita ikut permainan bodoh ni . Kacang boss , dia bukan nakkan Dahlia , dia cuma nak jatuhkan kau dengan jadikan Dahlia sebagai umpan untuk kau mengalah . " ujar Adam . Lelaki ini petah berkata .

Sebab dia saja yang bertindak mengikut akal dan bukan emosi .

Adam teruskan lagi agendanya setelah melihat Iman dan yang lain fokus berminat .

"Kita umpan mereka macam mereka umpankan Dahlia "

Adam senyum sinis mengangkat kening dengan bangga.

Iman ketawa sinis . Faham maksud Adam .

Sorry Lex , budak-budak aku tak sebodoh budak-budak kau .

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 21

Em , hi ! Sis nak tanya , ada sesiapa yang baik hati nak tolong buatkan cover untuk DBTB ?

Author nak buat tapi tak pandai 😢 . Semuanya macam budak tadika . Sadisnya 😢 .

Kalau ada yang sudi buat , Pm lah Sis ! Saya menanti kehadiran awak awak sekalian😉😂 .

Kalau ada yang sudi , author double update malam ni juga ! 😊💕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro