Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Matthew mengusap dadanya, untuk yang kesekian kalinya memastikan kulit di balik kaus tipis itu tak terluka. 

Masih segar di ingatan ketika pembunuh itu menusukkan pisau tepat ke jantung, atau memecahkan tulang tengkorak, atau ketika mematahkan tulang lehernya sampai remuk.

Semua rasa sakit itu, Matthew masih bisa mengingatnya dengan jelas.

Namun, sekarang ketika Matthew berdiri di depan cermin di dalam kamar mandi, melihat semua bagian tubuhnya lengkap tanpa cacat, tak urung keheranan luar biasa melandanya. Lagi dan lagi. 

Apakah hal mengerikan ini takkan pernah berakhir?

Hari demi hari, waktu demi waktu, setiap detik yang dijalaninya kini hanya tertuju pada satu momen paling mengerikan semasa hidupnya: menghadapi ajalnya dengan cara terbunuh.

Pria itu tak tahan lagi. Ia ingin menyerah. Berharap pada akhirnya akan ada satu titik di mana ia akan terbunuh dan takkan pernah bisa bangun lagi. Hanya agar semua rasa sakit itu berhenti menderanya.

Semua terasa melelahkan.

Di luar kamar mandi, suara istrinya terdengar lantang.

"Alex! Apa kau sudah mengirimkan semua undangannya?"

Tak lama, terdengar suara Alex anaknya menimpali, "Sudah semuanya. Apa masih ada lagi undangan yang harus kukirim?"

"Tidak. Hanya ingin memastikan. Kau kelihatan bersemangat sekali untuk pesta nanti malam, Anak Muda. Apa karena gadis manis bernama Cassidy yang baru kau kenal itu?" goda Esme pada anaknya.

"Ibu!" Alex memprotes, terdengar malu.

Tawa Esme berkumandang.

Matthew yang masih berada di dalam kamar mandi tertegun. Tentu saja ia tak boleh menyerah. Menyerah artinya membiarkan kedua orang yang disayangi Matthew ikut terbunuh malam nanti.

Di luar sana, keluarga yang dicintainya tertawa dan begitu bersemangat menyambut pesta nanti malam, tak tahu bahwa pada akhirnya pesta itu akan berubah menjadi tragedi.

Dengan begitu, Matthew memantapkan hati, membulatkan tekad dan menampung segala keberanian yang masih ia miliki.

Aku takkan mati, Matthew bersumpah dalam hatinya.

Matthew masih punya keluarga yang mesti diperjuangkan kehidupannya.

Malam ini, semua akan berubah.

Malam ini ... ketika sang pembunuh misterius itu mulai beraksi, takdir siapa yang membunuh dan siapa yang terbunuh akan bertukar peran.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro