(17) Pandamon, Si Hitam Putih

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di area pabrik tua...

Guardromon dan Daichi menghadapi Mekanorimon yang sudah pulih kembali. Guardromon menurunkan Daichi ke tempat yang aman.

Mekanorimon menatap Guardromon bengis. Ia melancarkan serangan.

"Gyro Break!"

Bom cakram pun di luncurkan dari dadanya.

Whuzz!!!

Guardromon terbang menghindari serangan itu. Tetapi, bom cakram itu kembali mengarah padanya. "Tch! Merepotkan!"

Ia terbang menjauh ke kanan dan ke kiri. Namun, tetap saja bom cakram masih mengikutinya.

"Guardromon hati-hati," seru Daichi memperingati. Ia memikirkan cara agar bom cakram itu tidak mengejar partnernya terus.

Daichi melirik ke arah batu berukuran besar. Ia ambil batu itu, kemudian ia fokuskan ke bom cakram. "Rasakan ini!"

Batu itu ia lemparkan dengan sekuat tenaga.

Prungg!!

Lemparan Daichi berhasil mengenai bom cakram itu. Tetapi ia tak bisa merasakan lega, karena bom cakram malah berbelok ke arahnya.

"Hah! Sial, dia malah balik ke arah sini!" Decak Daichi. Ia segera berlari menjauhi serangan itu sebelum mengenai dirinya.

"Daichi..," ucap Guardromon. Ia meluncurkan serangan andalannya untuk mencegah hal tersebut.

"Grenade Destroyer!"

Dua buah rudal melesat terbang ke arah bom cakram. "Heh! Sial sekali diriku," katanya mulai pasrah. Pasalnya serangan itu tinggal beberapa centimeter mengenai dirinya.

Duarr!!!

Sebelum bom cakram mengenai dirinya. Kedua buah rudal Guardromon telah berhasil menghentikannya.

"Fiuh... Syukurlah aku masih selamat," kata Daichi menghela napas lega.
.
.
.
.

Kembali ke tempat Riza...

Riza yang mengalami retak di punggungnya akibat menabrak dinding di pinggir jalan. "Ittai,, rasanya tulang punggungku sedikit retak." Ucapnya lirih.

Grizzlymon yang melihat partnernya terluka ingin menghampirinya. Namun sayang, ia malah terjebak di pelukan maut Monzaemon.

"Si-sial, aku tak bisa bernapas," ucapnya terasa sesak.

Riza mencoba bangkit berdiri walau agak sedikit goyah. Ia mulai mendekati Grizzlymon untuk menolongnya. "Aku pasti akan membebaskanmu." Katanya penuh tekad.

Saat sudah hampir sampai, Monzaemon tak tinggal diam. Ia menyerang Riza dengan laser merah yang keluar dari kedua matanya.

"Embrace of Love!"

Sinar laser merah berbentuk hati melesat ke arah Riza. Tapi Riza tak putus asa, ia tetap maju ke depan dengan penuh tekad. "Aku takkan menyerah!" Serunya.

Grizzlymon yang mendengar perkataan Riza merasa tersentak. Ia berpikir bahwa Riza telah berubah menjadi kuat. Ia mulai merasa dirinya lemah dan tak pantas untuk bersamanya. Tapi ia buang pikiran negatif itu jauh-jauh.

Blitzz!!

Riza terkena laser merah itu di pundak dan kakinya. Ia semakin terpogoh saat tetap melangkah ke depan. "Rasa sakit ini tidak sebanding dengan pertempuran kita selama ini," ucap Riza. "Aku yakin kita pasti akan menang." Lanjutnya.

Tatapan api berkobar terpancar dari dalam matanya. Grizzlymon mulai terpancing. Ia menggerakan tangan, tubuh serta kakinya dengan kuat untuk meregangkan pelukan maut itu. "Hiatt!!!"

Perjuangan Grizzlymon tidak sia-sia. Ia berhasil terbebas dari pelukan itu. Ia memukul kuat Monzaemon hingga terdorong ke belakang. Kesempatan ini digunakan olehnya untuk menjauh dan segera mendekati Riza.

Monzaemon yang geram karena lawannya sudah terbebas. Ia melayangkan serangan berbentuk hati secara bertubi-tubi.

"Lovely Attcak's!"

Serangan tembakan hati itu meluncur cepat ke arah Grizzlymon. Tanpa sepengetahuan darinya, karena Grizzlymon sedang menghadap belakang ke arah Riza.

"Grizzlymon..," kata Riza tersenyum senang. Tiba-tiba kedua bola matanya melebar saat ia melihat serangan mengarah pada partnernya.

"Awas Grizzlymon!" Teriak Riza. Ia segera mendorong kuat tubuh Grizzlymon yang besar. Setelah berhasil, serangan itu malah mengenai dirinya.

Duarr!!

Tubuh Riza terlempar. Setidaknya ia berhasil menyelamatkan partner maupun sahabatnya yaitu Grizzlymon. Ia tersenyum tulus saat dirinya hampir menyentuh bawah jalan.

"Riza!" Teriak Grizzlymon terkejut. Ia tak percaya harus melihat partnernya menyelamatkan dirinya dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Dengan cepat ia menangkap tubuh Riza yang hampir menyentuh jalan.

Sepasang tangan kokohnya menangkapnya tepat. Ia merasa hati tersayat-sayat melihat Riza harus merelakan dirinya sendiri hanya demi menolong dirinya.

Setetes air mata jatuh dari kedua mata Grizzlymon. Ia baru kali ini merasakan dirinya kehilangan. Secuek-cuek dirinya, ia sebenarnya peduli dengan Riza.

"Grizzlymon... syukurlah engkau selamat." Ucap Riza tersenyum. Kedua kelopak matanya mulai menutup. Tetapi sebuah cahaya terang datang dan menyelimuti tubuh keduanya.

"Cahaya apa itu?" Tanya Daichi yang melihat sekilas pertarungan Riza. Ia merasa kagum melihat keberanian dan persahabatan darinya.
.
.
.
.

Di dunia lain...

Suasana serba putih mengelilingi tubuh keduanya. Sercecah cahaya terang telah muncul dihadapan keduanya.

"Dimana ini?" Tanya Riza tiba-tiba. Seluruh tubuhnya yang luka kini terasa pulih kembali. Ia menjadi sehat dan segar sedia kala.

"Riza..," panggil Grizzlymon senang. Ia segera memeluk tubuh Riza pelan.

"Grizzlymon.." balas Riza yang juga ikut memeluk.

"Aku kira kau bakal mati, bodoh!" Kesal Grizzlymon. Namun, dibalik itu ada perasaan lega menyeruak di dalam hatinya.

"Hehehe... sepertinya aku sudah sehat kembali," sahut Riza. Ia melihat ke arah Grizzlymon yang terdapat air mata. "Kau menangis untukku, kawan." Godanya.

"Tidak bodoh! Ini hanya kelilipan saja!" Elak Grizzlymon malu.

"Hahaha... kau memang sahabat dan partner terbaik yang aku miliki." Ucap Riza tulus. Senyuman terukir dari wajah Grizzlymon.

"Selamat datang wahai anak terpilih dan partner digimonnya..." ujar suara misterius. Itu berasal dari cahaya terang di depan mereka.

"Ehh! Kau bisa berbicara?" Tanya Riza terkejut.

"Iya. Aku senang melihat ikatan persahabatan dari kalian," Ucap suara itu. "Kalian berdua pantas mendapatkan kekuatan lebih hebat dari ini." Lanjutnya.

Sebuah cahaya bersinar di tubuh Grizzlymon serta D-Cyber biru miliknya.

"Hangatnya..." gumam Grizzlymon.

"Sampai jumpa dan tetap semangat!" Ucap cahaya itu. Ia pun menghilang. Riza serta Grizzlymon juga ikut menghilang. Mereka kembali ke tempat pertarungan.
.
.
.
.

D-Cyber biru milik Riza mengeluarkan cahaya dan data-data hologram. Keduanya terbang mengitari tubuh Grizzlymon yang juga bercahaya.

"Inikah evolusi sempurna?" Tanya Riza antara senang dan terkejut.

"Sepertinya..." jawab Grizzlymon.

Cring!!

#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana...

Grizzlymon Cho Shinka...

Pandamon

Sesosok digimon berukuran besar muncul di hadapan Riza. Digimon itu berbentuk seperti hewan panda yang menggunakan syal merah di lehernya.

Analisis Data :
Name : Pandamon
Level : Ultimate
Type : Puppet
Attrubute : Data
Attacks : Animal Nails and Punch Bomber

"Pandamon...," kata Riza terpukau.

"Hai, Riza. Aku kini bertambah kuat." Seru Pandamon.

"Kau terlihat kuat dan lucu, hehe..." puji Riza.

Terdapat semburat merah di kedua pipi Pandamon. Ia membuang muka dan menghadap ke arah Monzaemon yang terlihat geram.

"Lovely Attack!"

Monzaemon melancarkan serangan simbol cinta mautnya. Ia menatap tajam ke arah Pandamon.

Pandamon tak tinggal diam. Ia mengeluarkan jurus andalannya.

"Animal Nails!"

Ctarr!! Duarr!!

Sebuah cakaran maut hewan liar menyayat serangan Monzaemon dengan mudahnya. "Terimalah balasanku!" Seru Pandamon.

Ia berlari menerjang Monzaemon. Monzaemon sendiri mengeluarkan sinar laser merah dari matanya.

"Embrace of Love!"

Sinar laser merah hampir saja mengenai tubuh Pandamon. Pandamon mengelak ke arah samping. Ia lalu mengeluarkan sebuah pukulan maut yang sudah diselimuti aura hitam kebiruan.

"Punch Bomber!"

Pandamon memukul Monzaemon secara bertubi-tubi. Hingga Monzaemon tak dapat menahan serangan darinya. Ia terdorong ke belakang. Pukulan terakhir ia lesatkan ke wajahnya.

Buggh!!

Pandamon tersungkut ke bawah. Aura hitam keluar dari tubuhnya. Monzaemon tersenyum tipis sebelum berubah kembali kartu digimon yang menyelimuti dirinya.

"Yosh!!" Seru Riza. Ia melompat kecil dengan salah satu tangan di arahkan ke atas seakan ingin meninju.

"Akhirnya selesai juga," ucap Pandamon. Ia melirik ke arah Riza yang terlihat senang. Pandamon berubah kembali menjadi level rookie yaitu Bearmon.

Bearmon mendekati Riza dengan membawa sebuah kartu digimon bergambar Pandamon. Ia menyerahkan kepada partnernya.

"Kau memang hebat, kawan." Puji Riza sambil mengambil kartu digimon itu.

"Yosh! Kemenangan ada di tangan kita!" Teriaknya sambil mengangkat karu digimon. Bearmon juga ikut berteriak lantang. Lalu keduanya tertawa lepas.

Riza dan Bearmon segera berlari ke arah pertarungan Daichi untuk menolongnya. Tapi sepertinya mereka datang sedikit telat. Daichi serta Guardromon telah berhasil mengalahkan musuhnya.

"Ayo serangan terakhir, Guardromon!" Seru Daichi semangat. Setelah ia melihat pertarungan antara Riza serta Pandamon melawan Monzaemon. Rasa semangat tumbuh dan berkobar di dalam hatinya.

"Baik! Sampai jumpa, Mekanorimon." Kata Guardromon. Ia melesat dua buah rudah ke arahnya yang juga mengeluarkan jurusnya.

"Grenade Destroyer!"

"Twinkle Beam!"

Kedua serangan terakhir melesat dan saling bertabrakan. Dentuman suara ledakan yang keras mengakhirinya pertarungan ini.

Duarr!!!

Tubuh Mekanorimon mengeluarkan aura kehitaman. Ia kembali menjadi kartu digimon setelah di selimuti cahaya.

Cring!!

Guardromon berubah wujud kembali menjadi rookie. Sosok digimon berbentuk roda mesin berwarna kuning di pinggirnya.

Sosok digimon itu tersenyum ke arah Daichi serta sebaliknya. Daichi juga telah mengambil kartu digimon itu. Ia sekarang menggenggam dua kartu digimon.

"Kita berhasil, Hagurumon." Ucap Daichi senang.

"Iya," balas sosok digimon itu yang ternyata bernama Hagurumon.

Analisis Data :
Name : Hagurumon
Level : Rookie
Type : Machine
Attribute : Virus
Attacks : Darkness Gear

"Ehm... maaf mengganggu waktu kalian." Tegur Riza menyengir.

Kedua membalikkan badan ke arah Riza beserta partner digimonnya. Mereka terdiam cukup lama, hingga Daichi menghampiri mereka terlebih dahulu.

"Salam kenal..."
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Akhirnya Bearmon berubah ke level sempurna menjadi Pandamon. Saksikan kelanjutan ceritanya di episode berikut nya 😉😁

Selamat membaca! 😎

Thanks to AhmadRizani 😄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro