(24) Kedelapan Anak Terpilih

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kedelapan digimon telah berdiri menantang di hadapan Blezeebumon. Kini semua telah bersatu. Blezzebumon memandang mereka meremehkan.

"Walaupun kalian berjumlah banyak. Tetap saja akulah yang akan menang, haha..." kata Blezzebumon menyombongkan diri.

"Kami takkan kalah!" Seru Groundramon. Ketujuh digimon lain menggangguk pertanda setuju. Pertarungan ini pun akan mencapai puncaknya.
.
.
.
.
.

Mereka mengeluarkan sebuah kartu digimon. Lalu digesekkan ke masing-masing D-Cyber.

Srek!

D-Cyber ketujuh anak terpilih mengeluarkan cahaya terang dan data-data. Cahaya dan data-data itu mengelilingi ketujuh digimon tersebut.

Srek!

#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana...

Bearmon Shinka...

Grizzlymon

Grizzlymon Cho Shinka...

Pandamon

Floramon Shinka...

Kiwimon

Kiwimon Cho Shinka...

Blossomon

Picodevimon Shinka...

Devimon

Devimon Cho Shinka...

SkullSatamon

Lopmon Shinka...

Turuiemon

Elecmon Shinka...

Leomon

Hagurumon Shinka...

Guardromon

Kamemon Shinka...

Gwappamon

Delapan digimon telah berevolusi. Empat di antaranya bervolusi sempurna.

"Hahaha... Kalian takkan bisa mengalahkanku!" Kata Blezzebumon. Ia mengarahkan kedua pistol ke arah mereka.

"Double Impact! Double Impact! Double Impact! Double Impact!"

Seluruh anak peluru di tembakkan ke masing-masing digimon terpilih. Semua menghindari anak peluru itu dengan serangannya.

Dor!

Dor!

Pertama Groundramon. Ia menggunakan ekor besi berduri miliknya sebagai serangan. "Rasakanlah ini!" Serunya.

"Megaton Hammer Crush!"

Kedua Pandamon. Ia menggunakan cakaran dari tangan yang lembut namun mematikan. "Aku takkan kalah!" Serunya.

"Animal Nails!"

Duar!!

Duar!!

Guardromon dan Pandamon berhasil menghentikan peluru yang melesat ek arah mereka. Dua peluru lainnya mengarah kepada dua sosok digimon.

Dor!

Dor!

"Saatnya kita yang beraksi!" Ucap Blossomon.

"Yeah!" Sahut SkullSatamon.

Blossomon mengeluarkan serangan andalannya. Ia menggunakan kelopak bunganya berbentuk shuriken.

SkullSatamon mengarahkan tongkat miliknya. Cahaya ungu kehitaman keluar dari krital bola mata kuning.

"Spiral Flower!"

"Nail Bone!"

Kedua serangan berbeda itu melesat ke arah dua peluru yang juga mengarah kepada mereka.

Duar!!

Duar!!

Dua sosok digimon berbentuk manusia hewan melompat tinggi ke langit. Peluru-peluru lainnya kini melesat ke arah mereka.

"Akan kutunjukkan kekuatanku ini." Ucap Turuiemon. Ia mengarahkan salah satu tinjunya yang dilapisi oleh benda besi yang melekat.

Leomon pun tak mau kalah. Ia juga mengarahkan tinju raja rimba liarnya. "Terima pukulanku ini." Ujarnya.

"Gauntlet Claw!"

"Fist of the Beast King!"

Duar!!

Duar!!

Kembali terdengar suara ledakan yang berhasil menghentikan peluru-peluru tersebut. Kini tersisa dua peluru yang melesat ke arah sisi lain.

Guardrmon terbang dengan menggunakan jet di punggungnya. Ia mengeluarkan dua rudal dari lengan robotnya. "Yuhuu!" Serunya semangat.

Gwappamon yang bergerak lincah seperti DJ membuat dirinya terlihat keren. Ia juga mengeluarkan serangan berupa kaset bulat dari kepalanya. "Ini sungguh mengasyikan!" Katanya senang.

"Grenade Destroyer!"

"DJ Shooter!"

Duar!!

Duar!!

Ledakan kali ini telah mengakhiri peluru-peluru itu melesat mengenai mereka. Kedepalan digimon berkumpul kembali membentuk barisan.

Blezzebumon bukannya terlihat kesal. Ia malah menyeringai lebar. "Hahaha... kerja sama kalian boleh juga. Tapi-" jeda Blezzebumon. "Tapi apakah ini dapat bertahan lama!" Lanjutnya mengejek.
.
.
.
.

Blezzebumon tiba-tiba saja menghilang dari pandangan mereka. "Kemana dia menghilang?" Tanya Groundramon heran.

Blossomon dan Pandamon mencari ke sisi kanan dan kiri mereka. "Hati-hati dia itu bisa muncul dimana saja." Kata Pandamon memperingati.

"Iya, terima kasih atas peringatanmu." Balas Blossomon.

"Kalian mencariku... hahaha..." ujar Blezzebumon yang muncul di atas mereka. Ia mengarahkan pistolnya ke arah keduanya.

"Quick Shot!"

Satu anak peluru melesat cepat. "Kau siap?" Tanya Pandamon melirik sejenak ke Blossomon.

"Aku selalu siap." Jawab Blossomon.

"Punch Bomber!"

Pandamon melompat rendah. Ia mengerahkan pukulan miliknya.

Bugh!!

Pukulan itu memiliki efek peledak yang kuat. "Sekarang!" Seru Pandamon.

"Leaf Darts!"

Duri-duri yang berada di tangkainya terlepas dan melesat ke arah kepulan asap itu.

Jleb!

"Berhasilkah?" Tanya Blossomon menyakinkan.

"Kalian pikir serangan lemah itu dapat menghentikan peluru mautku itu!" Seru Blezzebumon. Ia ternyata berada di belakang Blossomon. Peluru itu melesat cepat ke arah Blossomon.

"Blossomon!" Teriak Fia panik.

Dor!

Duar!!

Blossomon terpental ke depan mengenai air mancur yang berada di tengah taman. "Satu gugur." Ujar Blezzebumon.

Fia terduduk lemas. Ia merasakan kakinya tak bisa digerakkan secara bebas. Terasa ada beban berat di kaki.

"Pandamon!" Teriak Riza memberikan semangat.

"Punch Bomber!"

Sekali lagi Pandamon mengerahkan tinjunya ke arah lawan. Blezzebumon hanya memandang santai.

"Quick Shot!"

Dor!

Bomzz!!

Pandamon terkena efek serangan itu. Ia terdorong ke belakang hampir menabrak teman lainnya.

"Berikutnya siapa lagi ya?" Kata Blezzebumon melihat digimon terpilih satu persatu.
.
.
.
.

Turuiemon memandang Blezzebumon geram. Ia melompat dengan gerakan zig-zag. Sampailah ia di depan musuh.

"Ninja Fist!"

Kecepatan memukul dan menedang Turuiemon meningkat. Ia kerahkan tendangan dan pukulan bertubi-tubi. Blezzebumon sendiri menghindarinya seperti sedang bermain.

"Beast Sword!"

Leomon mengarahkan serangan pedang liar tersebut ke punggung lawan. Blezzebumon sudah mengetahui serangan itu. Ia pun menghilang kembali.

"Sial! Dia menghilang lagi." Ujar Leomon kesal.

Turuiemon terlihat ngos-ngosan. Ia sudah mengeluarkan tenaga yang banyak. "Leo--"

Dor!

Blezzebumon kini muncul di belakang Turuiemon yang kelelahan. Ia menembak tepat mengenai punggungnya.

Tubuh Turuiemon terjatuh ke bawah. "Turuiemon!!" Panggil Hana menangis.

"Hiatt!" Leomon berlari dengan cepatnya sambil menggenggam pedangnya erat.

Syat!

Syut!

Tebasan demi tebasan bisa dihindari dengan mudahnya oleh Blezzebumon. Kemudian ia menengan tubuh Leomon tak cukup keras. Namun mampu membuat Leomon terlempar menabrak pohon hingga rubuh.

Brak!

"Leomon pun juga dikalahkan..." ucap Shuro sedih.
.
.
.
.

Kini tersisa hanya empat digimon saja. Groundramon, SkullSatamon, Gwappamon serta Guardromon.

"Kita harus waspada sebaik mungkin!" Seru Groundramon.

"Aku mengerti, tapi..." ucap Guardromon.

"Jangan menyerah!" Sahut SkullSatamon.

"Kita harus yakin dan semangat!" Kata Gwappamon.

"Hahaha... menyendihkan sekali kalian." Ejek Blezzebumon yang kini sedang terbang di atas mereka.

Gwappamon mencoba menyerang dengan kaset-kaset berbentuk lingkaran itu.

"DJ Shooter!"

Dor!

Dor!

Serangan Gwappamon telah menjadi keping-kepingan saja. "Sial" geramnya.

"Warning Laser!"

"Nail Bone!"

Kedua serangan yang berbeda melesat ke arah Blezzebumon. Sinar laser merah dan bola ungu kehitaman.

"Darkness Claw!"

Blezzebumon membalas serangan dengan cakar mautnya.

Bummzz!!

Serangan itu berhasil di tangkis. Groundramon terbang berada di belakang Blezzebumon. Ia berhasil mencengkram tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di punggungnya.

"Serangan ini tak bisa mengalahkanku!" Teriak Blezzebumon. Namun, cengkraman Groundramon tak goyah sedikit pun. Malah semakin mencengkram kuat.

Kesempatan ini digunakan oleh SkullSatamon, Gruadromon serta Gwappamon.

"Gawappa Punch!"

"Skull Hammer!"

SkullSatamon dengan pukulan mautnya menggunakan tongkat miliknya. Gwappamon menyerang dengan pukulan gawappanya.

Duagh!!

Blezzebumon menerima serangan tanpa bisa menghindar. Ia tak dapat bisa bergerak dengan mudah karena cengkraman tangan Groundramon.

"Ayo Guardromon!" Seru Daichi memberi semangat.

"Siap!" Sahut Guardromon. Ia memfokuskan tangan besinya ke Blezzebumon. Dua rudal melesat cepat mencapai sang target.

"Grenade Destroyer!"

Boomzz!!!

Serangan dari rudal Guardromon menyebabkan kepulan asap pada tubuh Blezzebumon. Groundramon sendiri telah melepas cengkaraman itu. Ia kembali ke tempat teman-temannya.

"Aku memiliki firasat buruk." Ujar Daniel.

"Kegelapan di langit tidak menghilang." Ucap Pandu.

"Takkan mudah mengalahkan salah satu tujuh digimon dosa." Kata Raka. Itu membuat semua pandangan tertuju padanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Daniel bingung.

"Lihatlah ke atas!" Jawab Raka menunjuk ke atas. Otomatis semua mata beralih ke atas langit.

Kepulan asap telah menghilang. Blezeebumon masih terbang dengan kokohnya. Tetapi penampilan dirinya sungguh berantakan.

Ia menatap mereka dengan kilatan merah emosi tingkat tinggi. "Kalian membuatku marah! Takkan kubiarkan kalian tetap hidup!" Kata Blezzebumon tajam.

Seluruh aura kegepalan kini mengarah kepadanya. Tubuh Blezzebumon sudah di kelilingi oleh aura kegelapan hitam pekat tersebut.

Cahaya kegelapan makin meredup. Sesuatu yang tak dipikirkan oleh anak-anak terpilih baru serta para partner digimonnya. Mereka telah membangkitkan kekuatan terbesar dari Blezzebumon.

"Akan kuperlihatkan kekuatanku yang sebenarnya!!!" Teriakan Blezzebumon menggema hinggake segela arah.

Kegelapan itu kian menghilang. Dan sosok digimon yang sangat kuat telah muncul di hadapan mereka.

"Tubuhku terasa ketakutan..." ucap Hana memeluk dirinya sendiri.

"Aku tak sanggup melihatnya." Sahut Fia.

"Ini benar-benar--" ujar Riza yang tak sanggup melanjutkan kata-kata.

"Aku merasa dia semakin berbahaya." Kata Shuro.

"Iya, membuat tubuhku jadi seperti ini." Ucap Pandu.

"Tak mungkin," sanggah Daichi tak percaya apa yang ia lihat.

"Kegelapan ini lebih berbahaya dari sebelumnya." Ujar Daniel datar.

"Kita tak boleh menyerah dan putus asa!" Seru Raka penuh tekad.

Para digimon yang terkalahkan kini kembali bangkit. Kedepalan anak terpilih dan partner digimon saling menguatkan hati satu sama lain.

"It's show time!" Kata Blezzebumon dengan sosok baru dan lebih kuat. Ia menyeringai lebar.
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Blezzebumon telah mengeluarkan sosok asli dirinya. Kekuatan yang kuat dan hebat kini menjadi ancaman bagi para anak terpilih beserta partner digimon mereka. Dapatkah mereka mengalahkannya? 🤔😀😊

Selamat membaca! 😎

Thanks to AhmadRizani aliffia_mutia Shuro_Tedeza sirius_dhani1102 pandumelo 😁😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro