Bonus 1 : Overdose

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Christian menyentak pintu kamar itu dan langsung terkejut menemukan seonggok kepala disamping kolong tempat tidur.

"Astaga! Makhluk astral mana kau?!" Teriak Christian sambil mengusap dadanya.

Kyungsoo langsung memalingkan wajahnya dan berdecak kesal. Ia pun menyeret tubuhnya dari kolong tempat tidur yang tadinya hanya menyisakan kepalanya diatas karpet.

"Aku overdosis" katanya dengan wajah muram.

Christian mengangkat sebelah sebelah alisnya "Sejak kapan kau memakai obat terlarang?"

Christian langsung membungkukan badan untuk menghindari lemparan bantal dari Kyungsoo.

"Bukan overdosis yang itu." Wajah sahabatnya itu langsung berubah sedatar tembok China.

Christian berjalan melintasi kamar sahabatnya yang hanya menyisakan tempat tidur disana. Malam nanti ia akan mengantar sahabat kyunyuknya itu ke bandara. Waktu berlalu begitu cepat dimana ia dan Kyungsoo lulus sekolah dasar lalu sekolah menengah pertama dan kini dikelulusan Sekolah Menengah Atas sahabatnya itu akan meninggalkannya ke China. Mencari kitab suci bersama biksu Tong, Chu Pat Kai dan Sung Go Kong.

Ia menepuk pundak Kyungsoo dengan gaya dramatis "Katakan masalahmu pada suhu nak"

Kini mereka duduk ditepian tempat tidur.

Kyungsoo menundukan kepalanya secara dramatis "Begini suhu, telpon dari Freya sudah membuatku seperti overdosis karena saat ini aku sangat membutuhkan itu. Tapi Freya tidak menelponku pagi ini bahkan ia tidak membalas ucapan good night ku semalam!"lalu mengacak rambutnya dengan frustasi "Padahal aku mati-matian merangkai kata yang ku contek dari akun Tumblr!"

Christian langsung tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan sahabatnya itu. Sahabatnya itu memang benar-benar menyukai gadis blasteran Tionghoa-Prancis bernama Freya Dupont.

Kyungsoo meraih kedua belah tangannya "Katakan padaku suhu, aku harus bagaimana?"

"Maka dari itu suhu akan membantumu." Lalu Christian menyodorkan sebuah amplop berwarna ungu dari saku hoodienya.

Tertulis disana
To : Monsieur Do

"Surat dari Freya?"

"Bukan, dari bodyguardnya."

PLAK!

Sahabat terkampretnya itu memukul kepala Christian. "Aku serius, Brengsek."

"Aku juga serius, Bajingan. Memang bodyguardnya yang mengantarkannya padaku."

***

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif." Aku meniru gaya bicara operator provider diseberang sana dengan ponsel yang masih menempel ditelingaku layaknya pasien tahanan rumah sakit jiwa.

Kuhela nafas pendek sambil menikmati angin sore. Sesekali aku meringis karena lebam disudut bibirku berkat perkelahian semalam bersama manusia keparat bernama Kang Daniel.

"Ini bukan punya Dio kan?" Bunda mengacungkan satu pasang wedges didepan wajahku. "Bunda menemukannya dimobil tadi."

Kuraih wedges yang sangat kukenal itu dari tangan bunda.

Dan aku langsung teringat Freya merengek minta dibelikan sandal Hello Kity saat di UGD karena wedgesnya yang tinggal satu pasang. Ternyata wedges ini tertinggal dimobil bunda yang Christian bawa. Karena itu, kami pun pulang dengan mobil Christian yang dibawa oleh bodyguard Freya.

Aku terus mencari jawaban dikepalaku kenapa Freya seperti menghilang tersedot black hole. Lantas terlintas sebuah ide gila dalam kepalaku karena aku tidak mungkin mendatangi lagi rumah kandang komodo untuk detik ini. Mungkin aku dan Daniel bisa saling mematahkan leher satu sama lain hanya untuk menerobos masuk menemui Freya.

"Halo? Siapa ini?"

"Sore Miss Stella."

Terjadi jeda sekian detik, dapat kurasakan keterkejutan Stella diseberang sana.

"Ada perlu apa?"

"Keperluanku menanyakan Freya Dupont, karena aku tidak dapat menghubunginya sama sekali."

"Dia tahu semuanya."

Ucapan Stella membuatku membeku. Aku tahu, cepat atau lambat Freya harus tahu tentang masa laluku dan istri sepupunya. Tapi kenapa harus disaat-saat seperti ini? Dunia terasa begitu brengsek bagiku detik ini. Sekarang aku tahu apa alasan Freya menghilang.

"Aku butuh bantuanmu." Ucapku tanpa ragu.

"Aku akan memberitahu jadwal keberangkatannya ke Prancis. Kau harus membuktikannya pada Freya dan Daniel saat itu juga."

Lantas aku memandangi satu pasang wedges favorite Freya dalam genggamanku. Dan telpon diputus secara sepihak.

Ketika takdir dapat membuatku menggenggam wedgesnya, maka aku ingin membuat takdir membawakan keseluruhan Freya dalam genggamanku.

***

To : Freya
Hello, angel..

The sky gave you everything and the world gave you to me. I Will keep you by my side. So, you can't runaway to the sky.

Words aren't enough to express my feelings but I will tell you as it is... I want you to believe me.
Do Kyungsoo

(Cuplikan lirik Heaven mix Crystal Snow)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro