fakta

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Hyung! Kenapa kau membawa kami kemari?"tanya hoseok yang sedari tadi sudah tak tahan untuk melanturkan pertanyaan pertanyaanya dan diiringi anggukan dari namjoon

"Tapi sebelumnya kalian harus berjanji dulu padaku!" Pinta yoongi tegas sambil menaikkan kedua jari kelingkingnya ke arah namjoon dan hoseok. Mereka pun mengaitkan jari mereka satu sama lain seolah olah mereka sudah berjanji

Suasana kini kian menegang. Apalagi tempat yang kini mereka singgahi adalah tempat yang jauh dari kerumunan orang orang

"Pertama saat aku baru sampai diruangan ku . Aku mendapat perintah dari jendral secara tidak langsung . Ia memberiku berkas yang isinya masalahvbunuh diri di gedung tua itu.
Kedua saat aku sampai di gedung itu tak ada satupun garis polisi dilarang melintas disekitarnya. Memang awalnya aku sedikt terkejut akan hal itu tapi saat aku telusuri kedalam gedung itu tempat itu juga tak ada cat yanf menandai bahwa ada seseorang yang bunuh diri disana
Dan ketiga. Saat aku sampai di salah satu lorong disana aku melihat seorang gadis dan yang paling membuatku heran adalah karena gadis itu pun mengetahui namaku. Entah dia sadar atau tidak sadar saat itu ia tiba tiba memelukku dan kembali mencoba untuk membunuh dirinya. Tapi ekspetasiku salah ternyata ia malah berusaha membunuhku. Aku mencoba mengentikannya tetapi pistolku malah berada di tangannya . Hah! Entah bagaimana caranya ia mengambiknya. Tapi untung saja aku bisa melarikan diri dari sana"
"Tidakkah kalian merasa aneh?"

"Tapi bagaimana bisa hyung? Itu tidak mungkin kan? " sela namjoon

" iya hyung. Ini benar benar tidak benar . Kurasa ada yang mempermainkan mu!" Kali ini hoseok yang bisanya sedikit kekanakan berubah menjadi pria serius

***

"Tae apakah kau masih merasa tidak enak badan" tanya pria berbahu lebar dengan khawatirnya. Sang empunya nama pun hanya menggeleng lemas

"Istirahatlah tae . Aku akan memberi tau dosenmu bahwa hari ini kau tidak bisa mengikuti mata kuliahmu" jimin kembali memberi eye smile nya pada taehyung sahabat karibnya.

Oh ya! Jangan tanyakan jungkook dimana!
Karena anak yang satu itu telah musnah|?* dari rumah itu entah sejak kapan
Hah anak itu!!

"Tapi hari ini aku ada ujian jim! Bagaimana bisa aku tidak pergi kuliah" jawab nya pasrah.

"Beristirahatlah dulu tae ! Kau itu masih sakit lagipula kau kan bisa menyusul ujianmu itu. "
"Aku harus pergi kerumah sakit. Dan jangan lupa minum obat yang sudah kusiapkan untuk mu mengerti!" Pinta pria berbahu lebar nan tegas itu. Ya siapalagi kalau bukan seokjin

"Baik hyung aku mengerti" taehyung menggeleng lemah.

"Baiklah kalau begitu . Ayo jimin kita pergi" ucap seokjin lalu bangkit dari sofa yang ia duduki yang kemudian diikuti oleh jimin

"Ayo!" Jawab jimin semangat

Mereka berduapun berlalu pergi meninggalkan taehyung sendiri . Awalnya taehyung merasa baik baik saja sendiri dirumah tapi lama kelamaan keadaan dirumah itu terasa sedikit mencekam

Beberapa jam telah berlalu . Hati taehyung kembali gelisah . Entah apa yang ia pikirkan hingga untuk beranjak dari tempat duduknya saja ia merasa ketakutan

Tok!
Tok!
Tok!

Suara ketukan pintu itu mampu membuat taehyung kaget bukan main. Hingga tanpa sadar iapun menjerit keras dan segera menutup wajahnya dengan bantal sofa yang awalnya ada disampingnya

"Tae!"

" aaa !!! Pergi !!!!" Ia kembali berteriak saat merasa ada seseorang yang memanggil namanya dan memegang bahu kekar miliknya.

"Hey bocah !!! Ada apa dengan mu?!" Orang itu kemudian menarik taehyung hingga terduduk

"Lepas !!! Lepaskan aku!!!" Teriak taehyung yang merasa dirinya ditarik duduk

"Hei ini aku!!! Lihatlah" taehyung pun menoleh ke arah orang itu. Perlahan tubuhnya bergetar tak karuan hingga ia tak sadar bahwa air matanya sudah mengalir melaui pelupuk matanya.

"Tae!! K-kenapa kau?"tanya orang itu terlihat cemas

"Hiks hyung aku takut hiks" isak tangisnya terdengar kala ia sudah memeluk tubuh pria yang ia panggil hyungnya itu. Rasa takut mungkin tak bisa dipungkiri dari diri taehyung.

Merasa tak enak hati dan sedikit cemas pria itu kemudian membalas pelukan taehyung meski sebenarnya ia tak suka dipeluk bahkan sesama jenis. Tapi kali ini berbeda

"Tae sudahlah ." Ucapnya melepas pelukannya dari taehyung. Kemudian tangannya beralih ke dahi taehyung merasakan suhu badan taehyung meningkat begitu drastis
"Ku rasa kau demam . Ayo tidurlah . Aku akan mengantarmu ke kamarmu" bukannya mengiyakan taehyung melah menolak nasehat pria tersebut .

"Tidak yonggi hyung! A- aku takut berada di kamar sendiri . Aku akan tidur disini saja " pinta taehyung yang membuat yoongi hanya bisa menghela nafasnya

"Tidak !! Kau harus istirahat dikamarmu .itu akan lebih baik untukmu . "

"Tap---" belum sempat ia berbicara. Omongannya sudah dipotong oleh yoongi"tidak ada penolakan dan cepatlah tae" pinta yoongi dengan penuh penekanan.

Dengan cepat ia segera menarik taehyung . Tentunya dengan lembut . Ke kamar tae . Ia menuntun taehyung agar berbaring. Setelah selesai ia kemudian hendak pergi kedapaur untuk mengambil kompres agar suhu badan taehyung turun. Tapi aksinya itu harus dijeda saat taehyung memohon agar tidak meninggalkan nya sendiri.

"Hyung jangan pergi! Kumohon. Aku takut berada di sini."

"Tunggu sebentar tae! Aku hanya pergi kedapur untuk mengambil kompres . Aku tidak akan lama . Dan setelah itu aku akan menemanimu disini yah?" Ucap yoongi dengan penuh kelembuta. Hey!! Sejak kapan yoongi menjadi lembut begini ??
Apa ini karena efek rasa cemasnya??
.

Taehyung masih mencoba memelas pada yoongi agar tidak meninggalkannya . Entah apa yang terjadi padanya. Tapi ini membuat yoongi sedikit cemas .ralat . Banyak cemas pada tehyung

"Sebentar saja tae. Dengarkan aku yahh??" Lagi lagi ia berucap selembut mungkin

Dengan terpaksa taehyung menganggukan kepalanya. Sepertinya ia sudah tak memiliki kesempatan lagi untuk memelas kepada yoongi

***
Author lagi gabut. Makanya jalan ceritanya gaje
Mohon maafkan author yang satu ini.
Jangan lupa vote , comen , dan share yahh

Kalo perlu promot ke fiends kalean yang baek

See you

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro