.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Jungkook-ah kau sudah pulang?"tanya jimin yang masih setia dengan benda kota persegi panjang miliknya.

"Hm"jawabnya lesuh . Yang kemudian menuju kamarnya dan menutup pintunya kencang bahkan sangat kencang mengundang perhatian jimin dan seokjin yang saat ini tengah mematap satu sama lain.

'Hah ada apa dengan orang orang dirumah ini?'batin jimin

"Jungkook buka jungkook!!"teriak seokjin dari balik pintu kamar jungkook sembari memegang nampan yang berisi makan siang untuk mereka . Tetapi sang pemilik kamar hanya meringkuk dibalik selimut. Entah apa yang merasukinya saat ini.

"Jungkook-ah! Buka lah!!!!" Teriak seokjin lagi dengan nada penuh penekanan. Tapi tak ada jawaban dari jungkook. Itu hanya membuat seokjin semakin cemas.

"Ada apa ini?"tanya seseorang yang baru saja sampai dan melihat keadaan yang tak biasa dimatanya.

"Yoongi?
Ah! Jungkook tak mau makan dan kurasa ada yang aneh dari prilakunya saat ini" jelas seokjin seadanya pada yoongi yang sudah ia angap sebagi adiknya sendiri.

"Owh! Lalu taehyung ! Dimana dia?"tanya nya lagi lagi. Hey ada apa dengan mahluk berdarah dingin ini? Kenap ia tiba tiba bertanya tentang sesamanya*?

"Kurasa dia sedang sakit. Tadi dia bermimpi tentangmu dan jungkook yang mati ditembak "jelasnya
"Kurasa"ucapnya tanpa suara alias bergumam

"Kau tau?"ucap yoongi bergantung. Seokjinpun semakin menetapnya tajam seolah olah bertanya dengan penuh penekanan
"Ah tidak jadi!"yoongi kemudian memasuki kamar kesayangannya. Tapi sebelum itu terjadi ada sesuatu yang seokjin sadari saat ini.

Lengan yoongi?

Ya!  Lengan pemuda yang sekarang ia hentikan untuk berpijak kedalam kamarnya ini terluka.

Dengan sigap sang hyung langsung melontarkan pertanyaan pada yoongi yang saat ini menatapnya dengan penuh kebingungan

"Kenapa lengan jaketmu robek hah?"
"Apa ada yang berusaha melukaimu?"
"Dan lihat! Lenganmu juga ikut terluka!"
"Apa kau bertengkar hah?!"
"Jawab aku yoongi?"

Yoongi hanya bisa membuang nafasnya kasar . Mencoba untuk melakukan sesuatu karena saat ini ia benar benar lelah

"Apa pedulimu hyung!?. Sudahlah aku lelah aku ingin tidur"jawab yoongi dengan penuh penekanan

"Hey! Setidaknya makanlah makan siangmu dulu"umpat seokjin saat yoongi sudah memunggunginya dan berjalan ke kamaranya. Sementara dari ruang tengah terlihat sesosok pria yang hanya mengamati prilaku kedua orang hyungnya itu. Dengan sedikir rasa penasaran ia hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar dan kembali terfokus pada layar handphone nya.

Tapi! Kya! Bukankah apa yang dilakukan yoongi itu salah?
Ya! Dia membentak orang yang selama ini menaruh perhatian padanya. Dan orang yang selalu mendukungnya .
Hey! Min yoongi! Tak ingatkah kau saat kau kabur dari rumah dengan isak tangismu saat kedua orang tuamu tak mengijinkanmu untuk menjadi seorang polisi?. Dan apa kau ingat! Orang yang pertama kau temui adalah seokjin! Orang yang selama ini mendampingimu walau tak selalu. Ya karena iapun sibuk dengan profesinya sebagai dokter .

Dan sekarang apa?
Kau malah membentak hyung mu dan mengatakan apa pedulinya ia padamu?
Hah! Pemikiran yang sungguh tragis
Min yoongi-ssi.
Apakah otak jenius yang selalu kau banggakan itu tak bisa berfikir lagi?
Menyebalkan!

***

"Ouhhhh!"geramku semakin menjadi jadi saat rasa perih ini semakin terasa. Perlahan aku melangkahkan kaki ku ke dalam toilet dan mulai membasuh luka yang ada dilenganku.

Drtt.. drtt.. drtt..

Hanphone ku bergetar menampilkan gambar salah satu teman seprofesiku.

"Halo namjoon!"salamku pada orang yang berada diseberang telefon

'Hyung kau kamana saja? Kenapa sejak tadi pagi kau tak terlihat dikantor polisi?'

"Kau taukan aku sedang menangani kasus bunuh diri digedung tua itu?"

'Apa? Kasus bunuh diri di geding tua?
Tapi itu sudah lama sekali tuntas hyung. Tidakkah kau melihat garis polisi disekitar sana?'

"Hah! Jangan berbohong padaku namjoon! Aku baru saja kembali ke tempat itu dan disana tak ada sama sekali garis polisi yang terpasang! Bahkan aku menemukan wanita yang hampir membunuh dirinya"umpatku
"Bahkan hampir membunuhku juga"gumamku tanpa terdengar oleh namjoon

'Itu tidak mungkin hyung!'
'Hah baiklah aku akan kesana bersama hoseok dan kau juga harus segera menyusul kami'

"Baiklah" ucapku singkat . Kemudian saluran telefon pun terputus aku segera bergegas menuju tempat yang akan mempertemukanku dengan hoseok dan namjoon.

"Hyung kau mau kemana?"tanya seseorang yang kudapati sudah bergelayut di lenganku

Hais anak ini!!!

"AAAA! Bisakah kau lepaskan tanganmu dari lenganku!" teriakku  yang berhasil mengalihkan pandangan semua orang padaku kecuali si taehyung. Kurasa dia maaih sakit seperti yang seokjin hyung katakan

"Ahh maafkan aku hyung"
"Kau mau kemana?"
"Boleh aku ikut" cengingis sang bicah jungkook

"Ini terlalu berbahaya untukmu! Sudahlah aku harus cepat !" Aku pun kemudian menuju rak sepatu di belakang pintu rumahku yang terbuka tak lupa juga jaket kulit ku yang berwarna hitam. Ingat! Inu bukan jaket kulitku yang kukenakan tadi

"Yoongi?"panggil seseorang dengan suara khasnya

"Hm?"jawabku singkat tanpa menoleh ke arahnya.

"Apa kau yakin kau baik baik saja dengan lenganmu yang terluka cukup dalam itu?"
"Aku mungkin bisa mengobati mu sebentar?"

Akupun langsung berbalik menghadap pria ini .
"Aku tidak apa apa hyung!'
"Lagipula ini hanya luka kecil saja.
Kurasa tak ada yang perlu kau khawarirkan "

"Baiklah kalau begitu aku pergi!" Ucapku menampilkan image cool ku
"Em hyung? Maaf kan aku tadi!" Aku kembali bergumam sebelum benar benar hilang dari orang orang yang menatapku. Seokjin hyung pun hanya tersenyum tanda mngiyakan perkataanku tadi. Dan segera aku menuju tempat tujuanku.

***

"Ouhhh . Kenapa kita kesini namjoon?"

"Diamlah kuda! Kita tunggu saja dulu yoongi hyung!"

"Tapi kau kan bisa memberitauku sedikit! Alasan kenapa kita harus ketempat menjijikan ini?!rengek hoseok.
Hah! Sikapnya semakin ke kanak kanakan

"Ouh! Itu dia!" Teriak namjoon dengan mengacungkan jari telunjuk yang ia arahkan pada pemuda berkulit pucat
"Hyung! Ku kira kau tak akan datang!"

"Lalu sekarang apa?"jawab yoongi datar

"Hehe iya😓"
"emm tapi hyung. Disekitar sini masih terlihat jelas garis polisinya. Bagaimana bisa kau tak melihatnya sama sekali?"tanya namjoon sambil melihat kanan dan kirinya menampakkan garis kuning berlabal polisi

"Tidak mungkin!"gerutu yoongi

"Hey ! Ada apa ini? . Setidakknya kalian beri tau aku dulu tentang masalah ini!" Lagi lagi hoseok mengeluh pada dua orang pria yang kini bersamanya. Tapi umpatannya itu tak ada satupun orang yang menanggapinya sangat tragis bukan?

"Ikut aku !"ucap yoongi menuju ke tempat ia memarkirkan mobilnya yang kemudian disusul oleh namjoon dan hoseok . Tapi kelihatannya hoseok masih bertanya tanya dalam benaknya . Apa yg terjadi sebenarnya ?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro