14

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seseorang yang tak ternilai harganya

Mungkin kita menganggap semua guru itu jahat kepada kita karena kita selalu dibebani oleh tugas-tugas dari mereka , tapi kenapa kita berfikir seperti itu ? kenapa kita tidak berpikir seperti guru-guru yang hanya ingin murid-muridnya hidup dengan tenang,  murid-murid yang hidup dengan kecerdasan .  kecerdasan itu penting Mungkin banyak yang tidak tahu mengapa guru seperti itu Tapi percayalah guru itu baik , mungkin ada guru yang tidak menyukai kita tapi dalam hatinya dia akan tetap membantu kita .

Di sekolahan tepatnya di daerah Semarang ada sekolahan yang memiliki fasilitas terbaik fasilitas yang sangat komplit . Di sana juga ada siswa yang bernama Alwa , alwa merupakan siswa yang tidak pintar dia selalu memiliki kesusahan dalam belajar dia sering sekali membolos saat jam pelajaran produktif .  Pelajaran produktif merupakan pelajaran khusus untuk anak-anak yang masuk ke dalam jenjang SMK dan bukan SMA.

" Ra produktif sampai apa ?  bikin pola apa ?kamu bisa kan ngajarin aku ? Ucap alwa

" Maaf nih aku udah lupa bikin pola nya , gimana kalau kamu tanya sama bu guru aja ? soalnya aku juga nggak tahu caranya aku udah lupa kan udah dari dua minggu yang lalu ,  Emang kamu belum bikin ya ? Jawab rara

" Iya aku belum bikin ,  makanya aku minta tolong sama kamu buat ngajarin tapi , kamu lupa ya udah deh nanti aku tanya aja sama temen yang lain " jawab alwa

"Oke wa " jawab rara

Beberapa hari kemudian saat Rara melewati ruangan guru dia mendengar bahwa wa sedang dimarahin oleh ibu Rina selaku guru produktif

" apa Ibu Rina tidak menyukai alwa ? Kenapa Ibu Rina selalu marah-marah dengan Alwa ? " tanyanya dalam diri sendiri

Setelah memasuku ruang kelas Rara pun berbicara dengan Alwa

" Al kamu dimarahin ya sama Bu Rina ? kamu dimarahin karena ?
apa ? apa karena pola itu? " tanya Rara

" iya Ra , apa semua guru produktif membenciku ?  apalagi Bu Rina Kenapa Ibu Rina seperti itu padaku? " jawab Alwa

" Aku juga nggak tahu kenapa Ibu Rina seperti itu sama kamu , mungkin karena kamu sering tidak menghadiri kelasnya , Makanya dong Kamu harus selalu datang ke kelasnya setiap ada pelajarannya ,  kamu harus dateng jangan sembunyi gitu kamu takutkan kalau pola kamu itu salah kan ? Rara

" kamu bener ,  aku paling takut pola karena pola aku pasti selalu salah " jawab Alwa

" kamu seharusnya ngga seperti itu , kamu seharusnya membuktikan kamu ini di sini  Belajar  kalau kamu takut salah ya mending kamu gak usah belajar kamu di rumah aja"  jawab ransa 

" bener tuh kata ransa kamu seharusnya belajar kalau kamu takut terus kapan kamu berani ? kamu juga harus berani dong kalau kamu takut terus kapan sukses ?"  jawab Rara

( tarikan nafas seorang alwa ) "kalian benar aku harus buktiin ke Bu Rina , aku pasti bisa bikin pola , aku akan buktiin itu Dan aku nggak akan takut lagi " jawab Alwa

" gitu dong optimis bukan pesimis " jawab Ransa

Keesokan harinya Alwa datang dengan senyum yang mengembang dibibirnya dan dia langsung memeluk Ransa dan Rara .

" Makasih kalian berdua udah nyemangatin aku " Alwa

" Iya sama-sama , gimana Bu Rina Nggak marah kan sama kamu ?  Bu Rin kan baik dia cuman mau merubah kamu yang tadinya pemalas jadi lebih baik lagi , jadi jangan berpikiran negatif thinking dengan Bu Rina " jawab Rara 

" Iya kamu benar , tadi Bu Rina bantu aku untuk memperbaiki pola ,  aku bahagia banget dia ternyata baik juga sama aku " Alwa

" Iya dari awal dia emang baik kok ,  walaupun dia guru baru banyak yang gak suka tapi hatinya baik "

" Yaudah sebagai tanda terima kasih aku , aku bakal traktir kalian ke kantin buruan ke kantin sebelum ini masuk " Rara

" asyik makasih "  jawab Rara

Drabble write by 01PenulisAmatiran

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro