03 | Perapian

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tema: Buatlah (cerita) dengan kata-kata ini wajib di dalamnya "dunia bawah tanah", "pesta teh", "perhiasan yang hilang"
Karakter: Noelle


-

Mungkin, mungkin, ada banyak orang yang menanyakan mengapa Noelle kecil mengidolakan untuk bergabung dalam dunia penuh peperangan dan pertumpahan darah. Gadis itu juga menginginkan untuk hidup dengan jalan sebagai seorang kesatria, bukan sebagai sekedar bunga desa.

Ya, 'banyak orang' itu termasuk juga dirimu. Saat ini. Dirimu yang tengah berjalan bersama Noelle malam ini.

Seorang gadis dengan tata laku pelayan sepertinya seharusnya menjamu seorang tuan atau nyonya. Atau, hadir di sebuah pesta teh yang didalamnya bertahtakan orang-orang kaya dari seluruh penjuru Teyvat. Atau, membantu di belakang layar besar, entah di dapur atau di belantara sudut yang tak terlihat sambil bersenjatakan gagang sapu atau tongkat pel.

Lagi, Noelle berbeda - ia ada di mana-mana. Dan ia benar-benar ada di mana-mana, ini bukanlah sebuah perandaian.

Hanya dengan satu panggilan namanya, ia akan hadir dan membantu apapun yang sedang kau kerjakan dan memenuhi apapun yang kau butuhkan saat itu juga, apapun. Tidak hanya ia akan membimbingmu dengan sabar ketika mengurusi segala remeh-temeh urusan hari ke hari, ia bahkan akan menemanimu hingga ke dasar dunia bawah tanah untuk melawan naga sekalipun.

Terkadang, kamu akan bertanya: apa sebenarnya yang Noelle inginkan darimu?

"Hei."

Kamu tengah memeluk lututmu di depan perapian yang Noelle buat, entah kapan. Rasanya kamu sedang mengedarkan mata untuk mencari keberadaan musuh terdekat yang akan mengganggu tenda yang kamu dirikan malam ini. Tidak ada satu gemerisik muncul ketika Noelle ada bersamamu. Kadang, kamu akan mendengar suara pekikan pilu Para Pencari Harta yang haus akan barang bawaanmu, tetapi kamu tidak akan melihat di mana gerangan mereka. Hanya akan ada Noelle, duduk bersamamu melingkar di pinggir perapian. Tangannya yang berbalut zirah itu sudah akan sibuk menyiapkan sesuatu - entah air untuk diminum, atau makanan untuk dibagi bersama.

"Ada apa, Pengembara?"

Seketika, tenggorokanmu mengering, padahal Noelle menawarkan ke hadapanmu segelas air hangat. "Terima kasih," ucapmu, Noelle seketika tersenyum. Ia pun ikut memeluk lututnya di depan perapian. Pedang besar yang ia bawa kemana saja tergeletak sempurna di sampingnya.

"Aku ingin bertanya soal kejadian tadi."

"Ah, perhiasan yang hilang dari seorang pedagang giok di Pelabuhan Liyue?"

Kamu tak kuasa mengedip. Lagi-lagi, Noelle membaca pikiranmu. Yang bisa kamu lakukan adalah mengangguk. "Bagaimana kamu bisa tahu siapa pencurinya?"

Noelle menatapmu polos. Ketika kamu tadi kebingungan karena beberapa wanita mulai berteriak sesaat sadar perhiasannya dicuri, kerumunan orang mulai menyeruak kacau. Walau demikian, tidak sampai lebih dari sepuluh menit, suara debam keras diikuti dengan kayu penyangga patah mengalihkan semua konsentrasi masyarakat dari sebuah ide perhiasan. Pria itu tersungkur di dekat badan sekoci penjual ikan dengan rahang dan hidung patah, sementara seorang kecil dengan seragam maid-nya tengah menepuk-nepuk kedua tangan alih-alih telah selesai membersihkan debu dari sudut-sudut jendela. Kalung bergelimang emas itu utuh, Noelle memberikannya kembali ke tangan sang wanita seraya menunduk dengan santun.

"Saya tidak bisa menjelaskannya tapi ... saya merasa pria itu mencurinya, walau ia tidak segera berlari membelah keramaian. Mungkin, pria itu adalah pencuri yang sudah ulung." jelasnya. "Sayangnya, saya tidak bisa menghunuskan pedang saya di tengah-tengah pasar."

"Ya, tidak perlu." Kamu mulai berkeringat dingin, membayangkan kalau kerusakan yang perlu kamu ganti tidak dibayar oleh sang tengkulak giok barusan. "Kamu hebat, Noelle."

Gadis itu tertegun, namun matanya berkilau. Senyum itu sudah cukup bagimu untuk melupakan pertanyaanmu yang terus-menerus muncul.

Noelle adalah Noelle - yang perlu kamu lakukan adalah menemaninya untuk menemukan arti dari perjalanannya yang masih panjang. [ ]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro