27 | Prahara

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tema: Memasukkan isi percakapan sesuai generator
Karakter: Amber

Pergachaan di DWC ini mantap bok

-

Ia paham bahwa ia bukanlah seorang terpandai di dunia mengenai soal terbang juga soal panahan.

Sebagai Outrider dari Kesatria Favonius, sudah tugasnya untuk mengawasi target dari kejauhan dan menembak mereka dengan panahnya kalau diperlukan. Lagi, tidak sedikit mereka yang kerap mencemooh teknik yang ia gunakan dalam memanah.

Pernah suatu ketika saat Kesatria Favonius tengah kedatangan tamu-tamu dari daerah nun jauh dengan pakaian mereka yang berwarna-warni mencolok dan sejenak terlihat kurang bahan atau berbentuk aneh, yang mereka bisikkan ke kanan dan kiri mereka adalah kaca mata hitam Amber yang terlihat usang atau Baron Bunny yang terlihat kurang modis.

Padahal, niat Jean saat itu adalah mendemonstrasikan panahan yang diterapkan oleh para Outrider Mondstadt. Tapi, karena bisik-bisik mereka yang tidak mengenakkan, Amber menjadi cukup sebal dibuatnya.

Alih-alih memahami apa yang terjadi, Jean menyuruh para pengamat itu untuk memanah terlebih dahulu beberapa target bergerak yang sudah disiapkan. Klee tampak menyiapkan beberapa kelinci-kelinci mirip Baron Bunny yang akan menimbulkan ledakan kecil bila berhasil dipanah di titik yang tepat.

"Akan kuberikan hadiah bagi mereka yang bisa membuat boneka itu meledak dalam 1 menit." pungkas Jean.

Jean menepuk pundak Amber dua kali, seakan memberikan isyarat untuknya kembali fokus ke lapangan.

Selama satu menit itu, tidak ada dari kelima peserta yang berhasil. Tembakan mereka mengenai telinga, mengenai kepala, namun tidak ada satupun yang bisa meledakkan boneka-boneka itu.

Jean tersenyum simpul. Beberapa dari mereka mulai mengumpat mengolok boneka itu jelek atau tidak berguna.

"Oke. Amber."

Amber mengembuskan nafas panjang sesaat Jean memanggil namanya. Ia melirik kelima peserta itu dengan sedikit amarah di matanya.

"Kalau pun kalian tidak bisa mengalahkan mereka, paling tidak kalian bisa berpakaian lebih pantas dibandingkan boneka-boneka jelek itu."

Amber lalu membidik lima kaki boneka kelinci itu dalam jeda detik, meninggalkan lapangan seraya membiarkan ledakan-ledakan itu memukau para audiens. [ ]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro