June 9Th 2023

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sub-Genre : HTM

*****

Satu jam perjalanan di kereta ditemani hujan, Marybel dan Henriate akhirnya tiba di Kota Whalexsa Bagian Timur. Tidak seperti sebelumnya, Marybel kali ini benar-benar menjaga sikapnya. Alhasil, dua pria yang mereka buntuti tidak sadar ada polisi serta ilmuwan di belakangnya.

Dua pria penganut aliran Kultus Mistis itu memasuki sebuah bangunan tua bertajuk 'Toko Penatu Pausanis'. Apakah tempat ini lokasi pertemuan mereka? Marybel mengatupkan rahang. Hari ini dia harus menguak rencana kultus sesat Finnian!

Marybel terus mengikuti mereka yang melesat pergi ke ruang staf. Ada pintu menuju rubanah yang menjorok ke dinding.

"Akhirnya kalian datang juga."

Henriate menarik pelan lengan Marybel karena kepala wanita itu menyembul jelas. Mereka bersembunyi di balik tumpukan kotak-kotak. Ada 7 orang pemeluk Kultis berkumpul di sana, mengenakan pakaian hitam-hitam yang sama seperti dua pria tadi. Aura pemuja sekte sesat sangat kentara. Dasar para manusia kurang iman!

"Kita harus segera bertindak, Tuan, sebelum anak bernama Lake itu kehilangan kutukan ajaibnya." Pria Satu berkata.

Marybel dan Henriate mendelik. Tunggu, apa? Bagaimana mereka tahu informasi tentang Kutukan Lake hampir habis?! Itu hanya diketahui ilmuwan Pusat Penelitian.

"Tenang saja. Saya sudah memerintahkan beberapa orang untuk mengkontaminasi air akuarium. Pangeran polos itu takkan bisa melakukan apa-apa. Ketika racunnya sudah menyebar di tubuhnya, kami akan menelitinya secepat mungkin, kekuatan fantasis yang kita dambakan selama ini."

Tubuh Marybel menegang mendengar suara yang amat familiar di telinganya.

"Seperti yang saya harapkan. Saya tidak menyesal bekerjasama dengan anda, Tuan Federer. Kerja anda sangat memuaskan."

"Anda terlalu memuji, Komisaris Navier."

Tuk! Brukkk!!

Saking terkejutnya, siku Marybel tidak sengaja menyenggol salah satu kotak di depannya. Benda itu jatuh berdebam ke lantai semen. Debu di bawah mengepul.

Para pengikut aliran Kultus Supranatural menoleh, kecuali Federer yang tersenyum miring. Seakan dia sudah tahu Marybel dan Henriate dari tadi bersembunyi di sana.

"Penyusup!" seru Pria Tiga, menatap marah. "Dasar bodoh! Bisa-bisanya kalian tidak tahu ada yang mengikuti tempat ini?! Apa kalian mau dikeluarkan? Di mana sumpah kesetiaan kalian? Bunuh mereka!"

Federer mengangkat tangan, tergelak. "Jangan khawatir, mereka bawahanku. Ah, atau mungkin mulai sekarang bisa disebut mantan pegawaiku," ralatnya sinis, demi menatap ekspresi Marybel yang bengis.

"Direktur! Apa-apaan ini semua?! Kenapa Anda mengkhianati Pusat Penelitian? Anda lupa Anda Kepala Profesor?! Kenapa Anda membiarkan diri Anda terlena oleh ajaran sesat?!" teriak Henriate, berbinar-binar.

"Yah, bagaimana ya? Harga diriku sebagai ilmuwan runtuh saat Lake menunjukkan bahwa ada yang tidak bisa dijelaskan oleh sains. Aku merasa... semua pengetahuan yang kupelajari selama ini adalah suatu kesia-siaan. Aku harus mempertahankan Lake. Mana mungkin kubiarkan dia pergi."

"MEREKA HANYA ANAK-ANAK, DIREKTUR! PAKAI AKAL SEHAT ANDA! Jangan jadikan dua anak itu sebagai bahan eksperimen! Sejak kapan anda hedonisme begini, Pak?!"

Federer terkekeh sarkas. "Bukannya kau komprehensif ya, Henri? Kenapa kau tak bisa memahami maksudku? Jika kita bisa mempelajari dan menguasai sihir Lake, bumi akan berevolusi. Tak ada lagi sains!"

Tap! Marybel berdiri di depan Federer, menodongkan pistol. "Aku tidak akan membiarkanmu melukai Aquatic dan Lake. Meski aku harus mati, aku akan melindungi mereka dari kebusukan hati orang dewasa jahat yang telah mengambil jalan salah!"

Huh. Federer mengangkat kepala angkuh. "Kau harus memegang kalimatmu, Mary."

DOR! Bukan Marybel yang menembak, melainkan orang lain. Marybel menoleh kaget, terbelalak melihat perut Henriate berdarah. Seseorang berdiri di pintu masuk, menatap Marybel dingin. Laras pistol di tangannya mengeluarkan asap.

"HENRI!" Marybel bergegas menghampiri Henriate yang ambruk, muntah darah. Dia menoleh ke Federer yang tertawa puas.

"FEDERER! KAU BEDEBAH BRENGSEK...!"

Dor! Dor! Prangg!!

Kaca akuarium retak, menampilkan wajah Lake. Fragmen video itu menghilang. Dia baru saja memakai kekuatannya untuk memeriksa kondisi Marybel dan Henriate.

"Tante Mary... Om Henri..." gumamnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro