Chp 129. Sesuai Permintaanmu, Majikan! (3)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bagaimana... bagaimana bisa?!

Tangan Dong-Moon terkepal kuat. Bagaimana seorang pria yang habis kena tusuk bisa menari sefleksibel itu? Dong-Moon masih kurang percaya dengan perkataan Horus kalau si Maehwa ini bukan manusia biasa tanpa adanya bukti. Tapi kini buktinya sedang berdiri di sana.

"Maehwa anak itu dia membaik lagi."

"Kupikir dia takkan mau menjadi rapper lagi, nyatanya rapnya malah berkembang sejauh ini!" kata Gallagher menatap layar dengan mata berbinar. "Kurasa aku terlalu meremehkannya."

"Bukan kau saja, tapi kita semua. Karena dia trainee individu, kita tidak begitu tertarik pada Maehwa. Haah, anak itu memukul harga diriku. Dia menunjukkan yang bukan siapa-siapa bisa menjadi siapa-siapa di dunia ini."

Heegam mendecih muak, menoleh ke Dong-Moon yang keluar dari ruang mentor. Oho, sepertinya semakin dia menonton tim APONA semakin tersinggung egonya yang tinggi.

Yang menunggu Dong-Moon di luar adalah Caterina, sedang mengemut es loli.

"Apa yang kau lakukan di sini, produser?"

Mimik wajah wanita itu senantiasa datar, berhenti menjilat es loli. "Aku tahu apa yang kau rencanakan. Aku juga tahu keterlibatanmu dari pengusiran Maehwa ke tim lain. Sesungguhnya, itu bukan perbuatan yang bijak."

Dong-Moon menelan ludah, terkekeh untuk menyembunyikan kegugupan. "A-apa yang kau bicarakan, Produser Cate? Aku mana mungkin—"

"Kau tahu," Caterina menepuk-nepuk pundak Dong-Moon seolah ada debu di kemejanya dengan ekspresi sayu. "Melindungi anak-anak itu menyusahkan. Bisakah kau tidak menambah pekerjaanku? Berhentilah mengganggu."

"Itu tuduhan yang serius, Produser. Aku tidak pernah mengganggu siapa pun."

Caterina menghela napas, melambaikan tangan. "Sudahlah, capek ngomong dengan kepala batu."

***

Seiring berjalannya waktu, bagian refrain terakhir mulai mendekat. Di saat keempat anggota tim APONA masih menari dengan segar dan penuh semangat, Maehwa mulai ngos-ngosan kehabisan stamina. Sesuai dugaan, lukanya masih belum pulih sepenuhnya. Ini terlalu berlebihan.

Sial, Maehwa tidak bisa membuat kesalahan di tengah-tengah perfomance begini.

Ayo, tinggal sebentar lagi. Dia pasti bisa.

"Pesonamu yang menjerat mengontrolku ♫"

"Kan kulakukan semuanya sesuai permintaanmu, Oh Majikan, asal kau tak meninggalkanku ♪"

Ah, ini bagian high note Geonwoo.

Sepertinya suara penonton akan habis atau serak setelah ini karena terus-menerus berteriak konstan. Apalagi saat melihat Geonwoo berdiri di tengah formasi dan keempat rekannya mulai berbaring ke lantai panggung.

Underdance! Mereka turun ke lantai dengan lengkungan sensual yang sangat mulus!

Hanya lima detik sebelum mereka kembali berdiri dengan Maehwa berdiri di depan sebagai center. Sebenarnya dia tidak bermaksud apa-apa, cuman menggerakkan dua jari kanannya seolah ingin mengatakan 'come on, come on'. Tapi hal itu sukses memicu sorakan heboh kesekian kalinya.

Begitu high note Geonwoo pecah yang disatukan oleh suara Haru, kembang api buatan meletus dari bagian depan panggung.

Maehwa tersentak. Kagetnya alami karena matanya langsung mencari sumber letusan itu, mengira sedang terjadi kebakaran.

'Astaga dragon! Apa itu barusan? Tidak ada yang mengatakan kalau ada ledakan padaku!'

Maehwa mana tahu-menahu soal bagian-bagian panggung, suku cadang, apalah tetek bengeknya karena dia memang jarang menonton konser idol-idol senior. Mending push-rank daripada melakukan hal tak jelas itu. Tadi saat melihat panggung mengeluarkan asap, dia berseru kagum dalam hati. Dari mana kabut putih itu keluar??

Sialnya hal itu terekam oleh kamera dan dilihat oleh beberapa penonton. Sial! Kalau begini ceritanya, citra seksi yang Maehwa tekankan dalam penampilannya akan goyah karena mereka pasti berpikir imut melihat seseorang yang ingin jadi idol kaget oleh properti panggung. Itu hal lumrah, tapi konsep Maehwa seksi! Bukan imut!

Tidak boleh, jangan sampai kacau. Maehwa harus konsisten dari awal sampai akhir lagu. Dia sudah berjuang untuk ini. Dimulai dari alergi udang, ditendang dari tim, akting dadakan. Perfomance mereka harus memanas sampai lirik terakhir!

Refrain terakhir tiba.

Maehwa tidak berniat mengganggu momen paduan suara antara Geonwoo dan Haru karena dia seorang rapper saat ini, jadi dia hanya fokus menari sambil menunggu momentum yang tepat.

"Aku memberikan diriku seutuhnya padamu♪

"Kan kulakukan semuanya sesuai permintaanmu, Oh Majikan, asal kau tak meninggalkanku ♪"

Tempo irama musik kian melambat. Sudah waktunya lirik terakhir yang akan dibawakan oleh center kemudian ditutup dengan outro.

Mau apalagi anak ini? Jun-oh bertanya-tanya dalam hati, curiga melihat Maehwa memegang pita merah yang dia kalungi beberapa menit lalu.

Yang Jun-oh pikirkan sungguh terjadi.

Karena lirik terakhir memiliki kandungan yang menyangkut pautkan tali, Maehwa memanfaatkan hal itu untuk merealisasikannya.

Ketika Geonwoo, Jun-oh, Kiyoung, dan Haru berjalan membelakangi panggung, Maehwa bertekuk lutut. Dia sengaja membasahi bibirnya supaya lipstiknya luntur lantas mengusapnya, membuat lipstik merah itu tercoreng, cekatan mengikat tangannya sendiri. Gerakan Maehwa terlihat erotis saat dia menggigit pita tersebut. 

Kamera menyorot Maehwa.

"Come tie me, come eat me, i'm yours♫"

Dan musik pun berhenti berputar.

Jadi maksudnya ingin jadi kado pada Yoonseo adalah melilit dirinya sendiri? Anak ini nekat sekali! Dia berniat membunuh fansnya?! Tidak, jangan bicarakan Wintermoon dulu. Dia bisa membunuh para penonton! Lihat, studio senyap.

Keringat yang mengalir, anak rambut yang agak basah, napas yang terengah-engah terdengar lewat mikrofon. Astaga, dia sangat seksi.

Jeda beberapa detik sebelum kumandang teriak dan tepuk tangan memenuhi sepenjuru studio.

Narae dan Ina mematung. "Astaga..."

Yeosu dan Verdandi berteriak histeris. "AAAAA!!!TUAN WINTERMOON!" Kalau saja tidak ada pagar pembatas, mereka pasti sudah seperti zombie menyerang manusia segar.

"KYAAA!! MAEHWA! TUNGGU DI SANA! JANGAN BERGERAK! AKU AKAN MENGEJARMU!"

"I LOVE HIM SO MUCH! OH MY GOD!"

"BIARKAN MEREKA DEBUT! MEREKA HEBAT!"

"AYO SINI, MAEHWA! AKU AKAN MENGIKATMU SEPERTI YANG KAU INGINKAN!'

"Itu pertunjukan yang bagus!" seru Heegam tertawa lebar. "Astaga-astaga, aku sungguh beruntung anak itu menyanyikan laguku."

Chan Ri menghela napas. "Ini seperti bumerang."

Gallagher dan Ados saling tatap. Mereka merasa tidak enak karena terlalu memandang rendah Maehwa. Anak itu sudah melewati banyak hal namun masih bisa tampil dengan memukau.

Ise? Jangan tanya lagi. Dia habis-habisan menahan diri untuk tidak melompat dari kursinya dan bersorak seperti cheerleader.

Yihyun sang pembawa acara ikut terpesona, melongo melihat aksi Maehwa. Dia menggeleng kepala. "Bravo! Bravo! Aku mengharapkan pertunjukan seksi yang luar biasa seperti di musim-musim sebelumnya dan kalian berlima mewujudkan harapanku itu. Kalian luar biasa!"

Jun-oh tersenyum. "Sebenarnya tim kami dalam semangat yang rendah..." gumamnya menatap Geonwoo, Haru, dan Kiyoung. Mata tiga anak itu terlihat berkaca-kaca. "Tapi semua berubah sejak Maehwa bergabung bersama kami."

"Itu benar! Peserta Han Maehwa menunjukkan penampilan memikat malam ini dengan level rap yang meningkat. Apa kau genius?"

Maehwa diam saja, menyembunyikan kedua tangannya ke dalam baju. Entah sedang memikirkan apa. Bahunya naik-turun karena capek. Untungnya Jun-oh peka akan itu.

"Sepertinya Maehwa sangat kelelahan sekaligus bangga bisa memberikan yang terbaik untuk Interstellar sekalian," katanya tersenyum.

"KALIAN SUDAH BEKERJA KERAS!"

Yihyun mengangguk, dia juga peka—luka di perut pria itu pasti kambuh makanya jadi pendiam. "Interstellar akan mengetahui apa yang terjadi di balik kamera setelah episode sepuluh keluar. Silahkan ditunggu ya, Interstellar!"

Dong-Moon melihat semua itu dari layar, mengepalkan tangan. Urat lehernya timbul. Mukanya memerah karena emosi.

"Cara apalagi yang harus kugunakan untuk menjatuhkan trainee menyeramkan itu?"

Sorakan penonton meredam begitu tim APONA turun dari panggung. Jun-oh menoleh ke Maehwa yang masih diam seperti tunggul kayu.

"Kau baik-baik saja, Maehwa? Lukamu—"

Maehwa menjawabnya dengan menyodorkan kedua tangan yang masih terikat. "Tolong lepasin, ini sakit banget. Aku mengikatnya terlalu kencang."

Geonwoo, Haru, dan Kiyoung menepuk dahi.

Muka Jun-oh sudah tidak bisa dikondisikan.

Ke mana perginya pria alpha dominan tadi? Dia kembali menjadi anak itik!

***TBC***

Magic Idol Cafe

Maehwa masuk ke dalam kafe. "Woy!" serunya, melihat Kafu ada di dalam sambil mendengarkan musik dan menyenandungkan lirik lagu.

Welcome to my world~
Renew your definition ~
Ooh, so high, let me showw~
And hear my declaration  ♫♪♫

"WOY! DENGER NGGAK?" bentak Maehwa menepuk meja. Sepertinya dia lupa, kepalanya hampir dibocorkan oleh Kafu.

Kafu melepaskan headsetnya. "Ck, ngapa?"

"Kau tampak aneh malam ini. Ada apa? Kau tidak sedang menyiapkan masalah—"

"Tepat sekali!" potongnya menyeringai. "Di misi berikutnya, masalahmu ada dua buah."

"Bunuh saja aku. Lebih baik bunuh saja aku."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro